HARUSKAH MEMBALAS JIKA DIZHALIMI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Pada satu waktu ada saja
kemungkinan seseorang berlaku buruk atau berbuat zhalim kepada kita.
Kezhaliman itu bisa terjadi terhadap diri kita, terhadap keluarga, harta dan
yang lainnya. Haruskah kita membalas semua kezhaliman manusia kepada kita. Dalam
tulisan ini diuraikan beberapa hal tentang bagaimana membalas jika dizhalimi.
Ada beberapa cara yang dianjurkan untuk menghadapi perlakuan
buruk atau kezhaliman yang dilakukan seseorang kepada kita, diantaranya adalah
:
Pertama : Lakukan muhasabah atau introspeksi diri. Barangkali pada waktu yang
lalu kita pernah berbuat tidak baik, menyakiti atau menzhalimi seseorang maka
Allah memberikan balasannya melalui orang lain.
Ingatlah akan firman
Allah dalam surat al Israa’ ayat 7 : “In ahsantum, ahsantum li anfusikum.
Wain asa’tum falahaa” Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik
bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat buruk maka (akibat keburukan) itu
untuk dirimu sendiri.
Allah berfirman : “Wamaa ashaabakum min mushibatin fabimaa
kasabat aidiikum, wa ya’fuu ‘an kasyiir” Dan musibah apapun yang menimpa
kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari
kesalahan kesalahanmu) Q.S asy Syuura 30.
Para ulama menjelaskan bahwa makna dari kasabat aidiikum,
perbuatan tanganmu sendiri dalam ayat ini adalah dosa dosa kamu.
Kedua : Seseorang yang dizhalimi boleh membalas dengan yang setara dan jika
mampu bersabar yaitu tidak membalas maka itu tentu lebih baik.
Allah berfirman : “Wain ‘aaqibtum fa’aaqibuu bimitsli
maa-‘uuqibtum bihii, walain shabartum lahuwa khairu lish shaabiriin” Dan
jika kamu membalas maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang
ditimpakan kepadamu. Dan jika kamu bersabar sesungguhnya itulah yang lebih baik
bagi orang yang sabar. (Q.S al Nahl 126).
Ketiga : Jika seseorang disakiti atau dizhalimi, dia bisa bersabar itu sangat baik sebagaimana
dimaksud dalam surat an Nahl ayat 126 diatas. Tapi lebih baik lagi adalah bukan hanya bersabar
tapi juga memaafkan. Ketahuilah bahwa memaafkan merupakan salah satu tanda
orang yang bertakwa.
Allah berfirman : “Alladziina yunfiquuna fis sarraa-i wadh
dharraa-i wal kaazhimiinal ghaizha wal ‘aafiina ‘aninnaas. Wallahu yuhibbul
muhsiniin”. (Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik di waktu
lapang maupun di waktu sempit. Dan orang orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat
kebaikan. (Q.S Ali Imran 134).
Keempat : Jangan pernah membalas kezhaliman dengan kezhaliman yang lebih besar.
Sekiranya anda dicubit satu kali maka boleh membalas cubitan itu satu kali
saja. Jika membalas dengan mencubit dua kali maka itu berlebihan dan cubitan yang kedua adalah merupakan kezhaliman
pula yang juga akan menghasilkan dosa.
Kelima : Memang seseorang boleh membalas suatu keburukan atau kezhaliman dengan
yang setara. Namun tidak bisa berlaku dalam semua keadaan. Harus diperinci.
Diantara contohnya adalah : Jika pada suatu waktu anda mengetahui bahwa
seseorang telah membuka aib atau mengghibah anda maka jangan membalas dengan membuka aib atau mengghibahnya
pula. Jadi jangan membalas keburukan karena
ghibah dengan ghibah pula. Takutlah kalau kalau terjatuh kepada dosa
besar.
Lalu apa yang bisa dilakukan. Ada beberapa diantaranya (1) Introspeksi
diri, mungkin anda pernah mengghibah seseorang maka boleh jadi ini adalah salah
satu balasannya, (2) Bersabar dan anggap ini sebagai ujian bagi anda sebagai
orang yang beriman. (3) Memberi maaf dan ini lebih lagi. (4) Mendokan agar
orang yang telah mengghibah tersebut mendapat petunjuk Allah.
Sekiranya anda tidak mampu memaafkan apalagi mendoakan
kebaikan bagi orang itu maka minimal bersabar. Ketahuilah bahwa kezhaliman yang
dilakukan orang itu merupakan keuntungan yang besar buat anda yaitu berupa
transfer pahala karena telah dizhalimi seseorang dan anda bersabar. Ingatlah
bahwa akan ada transfer pahala dan transfer dosa di antara manusia pada hari
Kiamat kelak sebagaimana dimaksud dalam hadits tentang orang yang muflis yaitu
bangkrut di akhirat.
Kesabaran anda dalam hal ini akan memberikan kebaikan
tersendiri yaitu mendapat pahala tanpa batas. Allah berfirman : “Innamaa
yuwaffash shaabiruuna ajrahum bi ghairi hisaab” Hanya orang orang yang
bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (Q.S az Zumar 10)
Wallahu A’lam. (234)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar