KEWAJIBAN MENJAGA SIFAT AMANAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Amanah terambil dari kata “aman” artinya ketenangan jiwa dan
hilangnya rasa takut. Imam Munawi
berkata : Amanah adalah semua hak yang wajib engkau tunaikan.
Ketahuilah bahwa saat ini semakin banyak orang berilmu
apalagi ilmu dunia. Tapi masih adakah yang amanah. Malah ada yang mengeluh dan
berkata : Mencari orang pintar, hebat dan
berpendidikan, saat ini adalah mudah
tapi orang yang amanah sangat
sangatlah sulit ditemukan. Sulit ditemukan bukanlah bermakna tidak ada.
Sungguh Allah memerintahkan orang orang yang beriman untuk
menjaga amanah. Allah berfirman : “Yaa ayyuhal ladziina aamanuu laa
takhunullaha warrasuula wa takhuunuu amaanaatikum wa antum ta’lamuun”.
Wahai orang orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat amanat yang
dipercayakan kepada kamu, sedangkan kamu mengetahui. (Q.S al Anfal 27)
Syaikh as Sa’di berkata : Barangsiapa menunaikan amanat maka
dia berhak mendapatkan pahala yang besar. Dan barang siapa yang mengkhianati
amanat, tidak menunaikannya maka dia berhak mendapatkan adzab yang keras dan dia menjadi pengkhianat kepada Allah,
Rasulullah dan amanatnya itu sendiri. Dia telah menodai dirinya sendiri karena
dia telah mengambil sikap yang paling buruk yaitu khianat. Dia juga telah
mengabaikan sifat yang paling baik dan sempurna yaitu menjaga amanat. (Tafsir
Karimir Rahman)
Ketahuilah bahwa menjaga amanah adalah merupakan salah satu indikasi
orang beriman. Allah berfirman : “Walladzina hum li amaanaatihim wa’ahdihim
raa-’uun” (Dan sungguh beruntung orang orang yang beriman) orang orang yang
memelihara amanat amanat dan janjinya (Q.S al Mu’minuun 8).
Seorang beriman haruslah menjaga amanah yang diberikan kepadanya.
Jika tidak maka dia bisa jatuh menjadi orang munafik.
Rasulullah bersabda : “Ayatul munafiqi tsalats, Idzaa
haddatsa kadzaba, wa idzaa wa’ada akhlafa wa idzaa tumina khaana” Tanda tanda
orang munafik ada tiga (1) Apabila
berbicara ia berdusta (2) Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi
amanat ia berkhianat" (H.R Imam Muslim)
Sungguh orang orang munafik adalah manusia yang bernilai
buruk dimata Allah dan akan ditempatkan di neraka yang paling bawah.
Allah berfirman : “Innal munaafiqiina fiddarkil asfali
minannaar. Walan tajida lahum nashiiraa”. Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145). Na’udzubillahi min dzaalik.
Salah satu amanah terbesar yang harus dilakukan oleh seorang
hamba adalah menunaikan apa yang Allah wajibkan terhadap hamba-Nya. Diantaranya
adalah berupa kewajiban ibadah, amanah harta dan anak, amanah ilmu, kedudukan,
jabatan dan yang lainnya.
Syaikh Utsaimin dalam Syarah Riyadush Shalihin berkata :
Amanah itu sangat luas sekali. Dasarnya ada dua macam, yaitu :
Pertama : Amanah dalam (menunaikan) hak hak Allah, yaitu amanah terhadap seorang
hamba dalam beribadah kepada-Nya.
Kedua : Amanah dalam menunaikan hak hak manusia.
Wallahu A’lam. (231)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar