PERTOLONGAN ALLAH SANGAT DIBUTUHKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh tidak ada pertolongan kecuali pertolongan Allah
semata. Hanya Allah tempat kita bergantung, Allahush shamad. Bahkan setiap
hamba diwajibkan membaca suratalFatihah dalam shalat wajib minimal tujuh
belas kali sehari semalam, diantaranya berisi pernyataan dan minta pertolongan
Allah : “Iyyaka na’budhu wa iyyaka nasta’in. Ya Allah hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
(Q.S al Fatihah 5)
Sungguh setiap hamba betul betul sangat membutuhkan
pertolongan Allah di setiap saat. Allah melalui Rasul-Nya yang mulia telah mengajarkan kepada
kita banyak cara yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan pertolongan Allah,
diantaranya adalah :
Pertama : Beriman dan bertakwa
Sungguh Allah menjanjikan pertolongannya berupa berkah dari
langit dan dari bumi bagi hamba hambanya yang beriman dan bertakwa.
Allah berfirman : “Walau anna ahlal quraa aamanuu wattaqau
lafatahnaa ‘alaihim barakaatin minas samaa-i wal ardhi, wa laakin kadzdzabuu fa
akhadznaa hum bima kaanuu yaksibuun” Dan sekiranya penduduk negeri beriman
dan bertakwa,
pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan dari bumi.
Tetapi ternyata (mereka) mendustakan (ayat ayat Kami) maka Kami siksa mereka
sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S al A’raaf 96).
Tentang ayat ini, Syaikh as Sa’di, dalam Kitab Tafsir Karimir
Rahman, berkata : Allah menjelaskan bahwa seandainya penduduk negeri itu
beriman dengan hati mereka secara benar yang dibuktikan dengan amal, mereka
bertakwa kepada Allah lahir dan batin, dengan meninggalkan seluruh yang
diharamkan oleh Allah Ta’ala niscaya Allah membukakan kepada mereka keberkahan
dari langit dan dari bumi. Allah akan menurunkan hujan dengan deras dan
menumbuhkan bumi dengan apa yang mereka
bisa hidup dengannya. Juga ternak ternak mereka dalam kehidupan paling subur
dan rizki paling melimpah tanpa kelelahan, tanpa kesusahan, tanpa keletihan dan
tanpa kesulitan.
Kedua : Sabar dan
shalat
Sungguh sabar dan shalat telah Allah janjikan sebagai salah
satu cara untuk mendapatkan pertolongan bagi hamba hamba-Nya. Allah berfirman :
“Ya aiyuhal ladziina aamanuus ta’inuu bish shabri wash shalaah. Innallaha ma’ash
shaabiriin” Wahai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S al
Baqarah 153)
Melalui ayat ini,
Allah telah menyuruh hamba hamba-Nya untuk senantiasa meminta pertolongan
kepada-Nya yaitu dengan kesabaran dan melaksanakan shalat.
Implementasinya adalah sebagaimana telah dicontohkan dan
diajarkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alihi wasallam kepada umatnya. Rasulullah
jika menghadapi masalah maka beliau mengedepankan sifat sabar dan sungguh
beliau adalah uswah kita dalam kesabaran.
Juga beliau segera melakukan shalat jika menghadapi masalah yang berat.
Ini adalah sebagaimana
kesaksian para sahabat. Ali bin Abi Thalib berkata : ”Pada malam (sebelum)
berlangsung perang Badar, semua kami tertidur kecuali Rasulullah. Beliau shalat
dan berdoa sampai subuh.”
Diriwayatkan dari Huzaifah bin Yaman : “Pada malam perang
Ahzab, saya menemui Rasulullah dan senantiasa beliau shalat dan menutup
tubuhnya dengan jubah. Bila beliau menghadapi persoalan beliau mengerjakan
shalat”.
Dalam kedua perang ini yaitu perang Ahzab dan perang Badar,
Allah telah memberikan pertolongan dengan memenangkan kaum muslimin dalam
menghadapi musuh musuhnya.
Imam Ibnu Katsir menceritakan
tentang Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah yang menghadapi kesulitan besar lalu
berwudhu’ dan shalat meminta pertolongan kepada Allah. Dikisahkan bahwa pada
suatu waktu Nabi Ibrahim dalam suatu safar bersama istrinya Sarah melewati
negeri seorang penguasa zhalim.
Raja negeri itu memerintahkan pembantunya untuk
mengambil Sarah yang sangat cantik itu dan dibawa ke istana. Di istana, raja
mulai mendekati Sarah. Sarah berpaling dan sarah minta waktu untuk berwudhu’ lalu mengerjakan
shalat dan berdoa : Ya Allah jika engkau mengetahui bahwa aku beriman
kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu dan aku senantiasa memelihara kehormatanku
kecuali kepada suamiku, maka janganlah Engkau memberikan (kesempatan) kepada
orang kafir (untuk menjamahku). Tiba tiba raja itu pingsan dan terkulai kedua
kakinya. Kemudian raja bangun
kembali. Setelah tiga atau empat kali
ingin menjamah Sarah ternyata raja tidak mampu. Raja selalu pingsan dan
terkulai kakinya. Lalu raja memanggil pembantunya dan berkata : Kalian tidak
membawakan untukku kecuali syaithan
(bukan manusia). Kemudian Sarah dikembalikan kepada suaminya Ibrahim. Selain
itu raja memberinya hadiah seorang
pembantu yaitu Hajar.
Sementara Sarah dibawa
oleh pembantu raja ke istana maka Ibrahim senantiasa mengerjakan shalat
dan berdoa agar Allah menjaga Sarah.
Akhirnya keduanya
selamat dari orang yang akan mencederainya.
(Dari Kitab Qishashul Anbiyaa, dengan diringkas).
Dalam suatu riwayat disebutkan pula bahwa Imam Ibnul Qayyim
jika mendapatkan kesulitan dalam memahami suatu ayat al Qur an maka beliau
berwudhu’ dan shalat dua rakaat.
Ketiga : Menolong (agama) Allah.
Diantara cara untuk mendapatkan pertolongan Allah adalah
dengan menjadi penolong (agama) Allah.
Allah berfirman : “Walaa yanshuranallahu man yanshuruhuu,
innallaha la qawiyun ‘aziiz” Allah
pasti akan menolong orang yang menolong (agama)Nya. Sungguh Allah Mahakuat,
Mahaperkasa. (Q.S al Hajj 40).
Allah berfirman : Yaa aiyuhal ladziina aamanuu
intanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit aqdaamakum” Wahai orang orang yang
beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya Dia akan menolongmu
dan mengokohkan kedudukanmu (Q.S Muhammad 7).
Syaikh as Sa’di antara lain menjelaskan bahwa jadilah kamu penolong
bagi agama Allah yaitu dengan perkataan dan perbuatan
dengan gigih menegakkan agama Allah. Termasuk menolong agama Allah adalah
mempelajari kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya serta mengajarkannya, mendorong
orang lain untuk mempelajarinya serta mengajarkannya serta menyuruh kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Seorang hamba haruslah berusaha menolong agama Allah sesuai
dengan kemampuannya. Lihatlah beberapa contoh
yang telah dilakukan para sahabat dalam menolong agama Allah :
Pertama : Ibnu Abbas dan Abu Hurairah menjadi penolong agama Allah dengan ilmunya. Ibnu Abbas
sebagai ahli Tafsir dan Abu Hurairah sebagai penghafal dan paling banyak
meriwayatkan hadits.
Kedua : Abu Bakar, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin ‘Auf, menjadi penolong
agama Allah dengan hartanya yang diinfakkan dijalan Allah dalam jumlah yang
tidak sedikit.
Ketiga : Khalid bin Walid menjadi penolong agama Allah dengan kehebatan
strategi perangnya. Berkali kali
ditunjuk oleh Khalifah menjadi panglima perang untuk memenangkan dan membela
Islam.
Keempat : Ada sahabat yang menjadi penolong agama Allah dengan keahliannya
sebagai tukang kayu lalu menawarkan untuk membuat mimbar bagi Nabi di Masjid
Nabawi.
Kelima : Bahkan ada seorang wanita pada zaman Nabi. Dia
tidak memiliki keahlian apa apa tapi menjadi penolong agama Allah dengan menyapu dan membersihkan masjid Nabawi.
Subhanallah.
Sebagai orang yang beriman, mari kita berusaha menjadi
penolong agama Allah sesuai dengan kemampuan kita. Semoga Allah selalu
menurunkan pertolonganNya pula kepada kita semua.
Keempat : Saling tolong menolong sesama manusia.
Saling tolong menolong
pada hakikatnya adalah salah satu kebutuhan manusia. Betapa sulitnya
kehidupan ini jika kita sesama manusia
tidak saling tolong menolong. Betapa kacaunya kehidupan bermasyarakat kalau
manusia tidak saling membantu satu sama lain.
Apalagi dizaman modern ini, tidak ada manusia yang bisa hidup
layak tanpa saling tolong menolong ataupun bekerjasama dengan orang lain.
Sungguh kita tidak akan mampu memenuhi semua yang kita butuhkan dalam hidup
ini. Ketahuilah jika seseorang berbuat baik yaitu dengan menolong orang lain
maka kebaikan itu akan kembali pula kepadanya.
Setiap kebaikan yang dilakukan seseorang pastilah kebaikan
itu akan kembali kepadanya. Jika
seseorang suka menolong pasti akan ditolong, jika seseorang suka memaafkan
pasti akan dimaafkan. Jika seseorang suka memudahkan urusan orang lain maka
pada suatu waktu dia mendapat kesulitan pasti akan ada saja yang menolongnya,
insya Allah. Begitupun sebaliknya. Ini
sunatullah. Allah berfirman : “In ahsantum ahsantum li anfusikum, wa in
asa’tum falahaa” Jika kamu berbuat baik (berarti kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat buruk , maka (keburukan) itu bagi dirimu
sendiri.
Allah berfirman : “Hal jazaa-ul ihsan illal ihsaan” Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (Q.S ar Rahmaan 60).
Rasulullah bersabda : “Man yakun fii haajati akhiihi
yakunillahu fii hajatihi” Barangsiapa yang menolong untuk keperluan
saudaranya (sesama muslim) maka Allah akan menolong untuk
keperluannya (Lihat Silsilah Hadits Shahih, Syaikh al Albani no. 2362)
Kelima : Banyak berdoa kepada Allah
Manusia ini fakir tidak memiliki apa apa. Semua adalah milik
Allah sebagaimana dijelaskan dalam surat al Baqarah 284. : “Lillahi maa fis samaawaati wa maa fil
ardhi”. Milik Allah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi.
Tapi Allah Mahapengasih Mahapenyayang. Jika seorang
hamba membutuhkan pertolongan bagi dirinya, keluarganya atau yang lainnya
maka Allah menyuruh manusia berdoa. Mintalah pertolongan dan bermohonlah
kepada-Nya.
Allah berjanji akan mengabulkan doa hamba hambaNya. Allah
berfirman : “Wa qaala rabbukum ud’unii astajiblakum.” Dan Rabbmu
berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Q.S al
Mu’min 60).
Rasulullah bersabda : “Innad du’aa-a yanfa’u mimma nazala
wa mimma lam yanzil, fa ‘alaikum ‘ibadallahi bid du’aa-i” Doa itu
bermanfaat terhadap apa yang sudah menimpa atau yang belum menimpa. Oleh karena
itu wahai sekalian hamba Allah, hendaklah kalian berdoa. (H.R Imam at
Tirmidzi).
Insya Allah bermanfaat.
(224)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar