SIKAP TEPUJI KETIKA SAKIT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Seorang muslim haruslah selalu menjaga sikap yang baik bahkan
terpuji di setiap waktu dan keadaan. Meskipun dalam keadaan sakit sangatlah
dianjurkan agar berusaha semampunya
untuk tetap menjaga sikap yang terpuji.
Diantara sikap yang terpuji dan baik untuk dipelihara oleh
seorang yang sakit adalah :
Pertama : Orang yang sedang sakit janganlah menyalahkan orang lain. Tetaplah yakin bahwa
segala sesuatu terjadi adalah karena kehendak Allah bukan kehendak atau
tersebab siapa siapa. Sunguh Allah telah berfirman : “Qul lan yushiibanaa
illa maa kataballahu lana, huwa maulaanaa wa ‘alallahi falyatawakkalil
mu’minuun”. Katakanlah, Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah
bertawakkal orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51)
Kedua : Orang yang sedang sakit hendaklah berusaha semampunya untuk tidak
membebani orang orang di sekitarnya seperti istri/suami, anak, saudara dan yang
lainnya, dengan meminta atau mengharuskan mereka melakukan untuk anda, sesuatu yang sulit dan menyusahkannya. Semua
keluarga anda tentu siap untuk melakukan apa yang membuat anda senang, karena kecintaannya
kepada anda. Namun dianjurkan untuk tidak meminta sesuatu yang akan terlalu memberatkan mereka.
Ketiga : Orang yang sedang sakit hendaknya jangan banyak mengeluh dengan
sakitnya karena ini bisa menambah beban
bagi keluarga dan kerabat yang ada di sekitar anda. Memang ada orang yang sakit
baru empat hari sudah berkeluh kesah tapi dia lupa bahwa dia pernah sehat
selama empat puluh tahun. Tentu ini tidak fair.
Oleh karena itu dari pada banyak mengeluh maka dianjurkan
untuk banyak berdzikir, beristighfar dan berdoa serta melakukan ibadah lainnya
yang mampu dilakukan. Ini pasti bermanfaat untuk dunia dan akhirat anda kelak.
Selain itu, jika anda
banyak mengeluh maka seolah olah anda kurang yakin bahwa anda memiliki Allah
Yang Mahapengasih dan Maha Penyayang yang pada waktunya akan memberikan kesembuhan
dan kesehatan kepada anda. Ingatlah
firman Allah ketika menceritakan kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. “Wa idza
maridhtu fa huwa yasyfiin” Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan
aku. (Q.S asy Syu’ara 80)
Keempat : Jika ada teman atau kerabat yang lalai dan tidak atau belum
mengunjungi anda yang sedang sakit maka beri dia udzur, maafkan dia. Kelalaian
mereka yang belum mengunjungi anda ketika sakit mungkin karena tidak tahu atau
dia lupa. Bisa juga mereka sedang ada kesibukan yang tidak mungkin
ditinggalkan. Tidak perlu menyalahkan,
menuduh yang bukan bukan terhadap mereka karena ini bisa jadi membuat sakit
anda menjadi bertambah.
Kelima : Jika anda berobat dengan seorang dokter atau dirawat di rumah sakit
janganlah mencela para perawat atau dokter yang merawat anda. Berbaik sangkalah
bahwa mereka semua sudah berusaha dan menginginkan kesembuhan bagi anda.
Kalaupun ada kekurangan dalam pelayanan sebaiknya
dimaafkan karena segala sesuatu tidak ada yang sempurna. Jika memungkinkan, kekurangan
kekurangan itu lebih baik disampaikan
kepada petugas medis tersebut
secara langsung, dengan niat baik dan lemah lembut.
Terkadang kita menyaksikan bahwa pada waktu seseorang yang
sedang dirawat di rumah sakit menceritakan kekurangan kekurangan petugas medis
yang merawatnya kepada setiap orang yang datang membezuknya. Berhati hatilah
terhadap hal ini karena bisa jadi jatuh kepada perbuatan ghibah.
Itulah sebagian nasehat yang mungkin bermanfaat dan bisa
dilakukan oleh seseorang yang sedang sakit. Insya Allah.
Wallahu A’lam. (239)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar