KEUTAMAAN MENDIRIKAN SHALAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah telah mewajibkan seluruh umat Islam untuk
menegakkan shalat fardhu lima waktu
sehari semalam. Dan ketahuilah bahwa segala sesuatu yang Allah perintahkan
pastilah memiliki manfaat yang sangat banyak bagi yang melakukannya dengan
sungguh sungguh. Diantara keutamaan dan manfaat shalat adalah :
Pertama : Sebagai tanda patuhnya seorang hamba kepada Allah
Ta’ala.
Allah berfirman : Aqimish shalaata liduluuki syamsyi ilaa ghasaqil laili wa qur aanal fajri
inna qur-anal fajri kaana masyhuudaa” Dirikanlah shalat dari sesudah
matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) shubuh.
Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat) Q.S al Isra’ 78.
Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan Nabinya,
Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam untuk menegakkan shalat dengan sempurna
baik secara fisik maupun bathin pada waktu waktunya, dari sesudah matahari
tergelincir. Masuk pada waktu itu adalah shalat zuhur dan ashar, sampai gelap
malam, yaitu hingga gelap. Masuk dalam waktu ini adalah shalat magrib dan isya
dan (dirikanlah pula shalat) fajar, yaitu shalat shubuh.
Kedua : Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Allah berfirman : “Wa aqimish shalaata, innash shalaata
tanhaa ‘anil fahsyaa-i wal mungkar.” Dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan mungkar. (Q.S al
Ankabut 45).
Dalam Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan bahwa Ibnu Abbas
berkata : Barangsiapa yang shalatnya tidak dapat memerintahkan kepada yang
ma’ruf dan tidak bisa mencegah dari yang mungkar, maka tidaklah shalat
melainkan menjadikan bertambah jauh kepada Allah.
Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : Dalam shalat
terkandung dua perkara yaitu meninggalkan perbuatan keji dan perbuatan mungkar.
Sesungguhnya menekuni shalat akan membawa untuk meninggalkan perbuatan
tersebut. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir).
Syaikh as Sa’di berkata : ”Perbuatan keji adalah segala dosa
yang tergolong besar dan terhitung keji, berupa segala bentuk maksiat yang
dikehendaki oleh nafsu. Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang diingkari
oleh akal sehat dan fitrah.
Dan sisi keberadaan shalat dapat mencegah perbuatan keji dan
mungkar adalah bahwa seorang hamba yang menegakkan shalat, menunaikan rukun
rukun, syarat syarat dan ke khusyu’annya, maka hatinya akan bersinar, jiwanya
menjadi suci, imannya bertambah dan kemauannya pada keburukan berkurang atau
habis. Secara pasti, konsisten atau istiqamah pada shalat dan memeliharanya
seperti itu akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Demikianlah di antara
tujuan shalat dan buahnya.
Dan di sisi lain shalat juga mempunyai tujuan yang lebih
besar daripada itu dan lebih agung yaitu apa yang terkandung didalam shalat itu
sendiri yaitu berupa dzikrullah, mengingat Allah dengan hati, lisan dan badan.
Hal itu karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia agar beribadah kepada-Nya
dan ibadah yang paling utama yang mereka kerjakan adalah shalat. Dan didalam
shalat juga terdapat penghambaan seluruh anggota tubuh yang tidak terdapat
dalam ibadah yang lain. (Kitab Tafsir Karimur Rahman)
Ketiga : Salah satu sarana untuk minta pertolongan kepada
Allah.
Jika menghadapi masalah besar maka Rasulullah melakukan
shalat sunat. Ini adalah sebagaimana kesaksian para sahabat.
Diriwayatkan dari
Hudzaifah bin Yaman : “Pada malam perang Ahzab, saya menemui Rasulullah dan
senantiasa beliau shalat dan menutup tubuhnya dengan jubah. Hudzaifah juga
berkata : “Inna nabiyyu salallahu ‘alaihi wasalam idzaa hazabahu amrun
shalla” Nabi salallahu ‘alaihi
wasallam apabila dirundung masalah maka
beliau mengerjakan shalat”. (H.R Imam Abu Dawud, dihasankan oleh Syaikh al
Albani)
Ali bin Abi Thalib berkata : “Pada malam (sebelum) perang
Badar, semua kami tertidur kecuali Rasulullah. Beliau shalat dan berdoa sampai
subuh”.
Imam Ibnu Katsir antara lain menceritakan tentang Nabi
Ibrahim dan istrinya Sarah yang menghadapi kesulitan besar lalu berwudhu’ dan
shalat meminta pertolongan kepada Allah. Dikisahkan bahwa pada suatu waktu Nabi
Ibrahim dalam suatu safar bersama istrinya Sarah melewati negeri seorang
penguasa zhalim. Raja negeri itu memerintahkan pembantunya untuk mengambil
Sarah yang sangat cantik itu dan dibawa ke istana.
Lalu raja mendekati Sarah.
Sarah berpaling dan dia berwudhu’ lalu mengerjakan shalat
dan berdoa : Ya Allah jika engkau mengetahui bahwa aku beriman kepada-Mu dan
kepada Rasul-Mu dan aku senantiasa memelihara kehormatanku kecuali kepada
suamiku, maka janganlah Engkau memberikan kepada orang kafir (untuk
menjamahku).
Tiba tiba raja itu pingsan dan terkulai kedua kakinya. Kemudian raja bangun kembali. Setelah
tiga atau empat kali ingin menjamah Sarah ternyata raja tidak mampu. Raja
selalu pingsan dan terkulai kakinya. Lalu raja memanggil pembantunya dan
berkata : Kalian tidak membawakan untukku kecuali syaithan (bukan manusia).
Kemudian Sarah dikembalikan kepada suaminya Ibrahim. Selain itu raja memberinya hadiah seorang pembantu yaitu
Hajar.
Sementara Sarah dibawa
oleh pembantu raja ke istana maka Nabi Ibrahim senantiasa mengerjakan shalat
dan berdoa agar Allah menjaga Sarah.
Akhirnya keduanya
selamat dari orang yang akan mencederainya. (Dari Kitab Qishashul Anbiyaa, dengan
diringkas).
Sungguh Allah telah
berfirman : “Wasta’iinuu bish shabri wasshalah” Dan jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu (Q.S al Baqarah 45).
Keempat : Penghapus dosa dan kesalahan.
Sungguh ibadah shalat akan memberikan pahala yang besar bagi
yang melakukannya. Selain itu ibadah shalat juga akan merupakan penghapus dosa.
Dari ‘Utsman, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : “Bagaimana
pendapat kalian jika di halaman rumah salah seorang dari kalian terdapat sungai
yang mengalir. Kemudian setiap harinya ia mandi lima kali di sana. Apakah
(masih) ada kotoran yang tersisa di badannya ?. Para sahabat menjawab : Tidak
tersisa sama sekali. Beliau bersabda : Sesungguhnya shalat lima waktu dapat
menghapus dosa dosa sebagaimana air dapat menghilangkan kotoran (Lihat
Silsilah Hadits Shahih, Syaikh al Albani No. 1614)
Kelima : Cahaya dan keselamatan di ahirat
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang menjaga shalat
maka baginya cahaya, dalil dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barang siapa
yang tidak menjaganya maka dia tidak memiliki cahaya, dalil dan keselamatan.
Dia pada hari kiamat akan berkumpul bersama Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin
Khalaf” (H.R Imam Ahmad).
Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang keutamaan shalat
yang akan memberikan cahaya dan keselamatan pada hari kiamat, sehingga kita
tidak dikumpulkan bersama manusia manusia yang sangat ingkar kepada Allah.
Keenam : Menghapus kesalahan dan meninggikan derajat.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang bersuci dari
rumahnya kemudian berangkat ke rumah Allah untuk menunaikan kewajiban yang
Allah wajibkan, maka kedua langkah kakinya menghapuskan kesalahan dan yang
lainnya meninggikan derajat” (H.R Imam Muslim)
Imam Ibnul Qayyim berkata : Sesungguhnya shalat itu bisa
menghapus keburukan bagi orang yang menunaikan hak hak shalat, dia
menyempurnakan kekhusyu’an shalat. Dan dia berdiri dihadapan Allah dengan hati
yang hadir dan berfikir. Orang semacam ini jika selesai shalat akan menjumpai
semangat dan kelapangan hati setelah shalat.
Selain itu ada satu lagi manfaat shalat yang tidak begitu
terlihat yaitu manfaat bagi kesehatan. Didalam shalat terdapat gerakan gerakan
yang baik untuk melatih anggota tubuh sehingga menjadi lebih terpelihara. Ini
ada pada dua sisi :
1.
Apa apa yang ada didalam shalat serta sarana menuju shalat, berjalan pergi dan
pulang ke masjid, gerakan bangun, duduk, ruku’ dan sujud yang dilakukan
berulang ulang. Demikian pula gerakan wudhu’ yang berulang ulang yang semua
pergerakan ini bermanfaat bagi kebugaran tubuh.
2.
Bahwa maksud yang paling utama dalam shalat adalah
menghadirkan hati, bermunajat kepada Allah dengan tunduk dan berdoa kepada-Nya.
Dan hal ini tanpa keraguan akan menyebabkan hati bersinar, melapangkan dada dan
membuat jiwa bertambah lapang. Dan telah diketahui oleh seluruh dokter bahwa
usaha untuk menyenangkan hati, membuat jiwa senang adalah termasuk cara yang
sangat baik untuk meraih kesehatan yang dapat mencegah penyakit, meringankan beban
penyakit yang dirasa. Hal ini terbukti mujarab, terutama dalam shalat malam.
(Syaikh Abdrurrahman as Sa’di)
Rasulullan bersabda : “Apabila
seorang hamba bangun malam, kemudian berdzikir kepada Allah, terlepaslah satu
ikatan. Apabila ia berwudhu’ terlepaslah satu ikatan lagi. Jika dia shalat maka
akan terlepas seluruh ikatan. Maka pagi hari jiwanya akan semangat dan baik.
Jika tidak bangun jadilah jiwanya buruk dan malas. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Semoga Allah memberi kita semua kekuatan untuk selalu menjaga
shalat shalat kita baik yang wajib maupun yang sunat.
Wallahu A’lam (201)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar