JANJI KITA KEPADA ALLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sebagai seorang hamba sungguh sangatlah banyak janji yang
telah kita ikrarkan kepada Allah. Baik janji untuk taat dalam pengabdian
kepada-Nya maupun dalam bentuk persaksian
bahwa Allah adalah Rabb yang menciptakan kita dan kepada-Nya saja setiap hamba menyembah dan
minta pertolongan.
Diantara janji kita
kepada Allah adalah :
Pertama : Pada waktu sebelum kita bernama manusia kita telah benar benar berjanji
dan bersaksi bahwa Rabb kita adalah adalah Allah Ta’ala. Ini
adalah sebagaimana disebutkan dalam firman Allah : “Dan( ingatlah) ketika
Rabbmu mengeluarkan dari sulbi (tulang
belakang) anak cucu Adam keturunan mereka, dan Allah mengambil kesaksian
terhadap roh mereka (seraya berfirman) : Bukankah Aku ini Rabb-mu ?. Mereka
menjawab : Benar (Engkau Rabb kami), kami bersaksi” (Q.S al A’raaf 172).
Kedua : Sebagai muslim kita telah berulang ulang mengucapkan syahadat baik
dalam shalat maupun diluar shalat. Sungguh syahadat adalah persaksian
kita terhadap Allah dan persaksian kita Rasul-Nya. Konsekwensinya adalah janji
kita untuk taat kepada Allah secara ikhlas dan untuk mengikuti apa yang telah
diajarkan Rasulullah dalam aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah.
Ketiga : Didalam shalat baik shalat fardhu maupun shalat sunat kita selalu
membaca surat al Fatihah sebagai syarat sahnya shalat kita. Pada surat al
Fatihah terdapat janji kita kepada Allah yaitu : “Iyyaaka na’budhu wa iyyaaka
nasta’iin” Hanya kepada Engkaulah
kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Ini juga merupakan janji kita yang sangat
jelas dan tegas bahwa kita akan taat kepada Allah.
Keempat : Satu doa yang sering kita ucapkan baik dalam shalat maupun diluar
shalat adalah : “Qul innash shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii
lillahi rabbil ‘alamiin” Katakanlah (wahai Muhammad); Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabb seluruh alam. (Q.S
al An’am 162). Sungguh ini juga janji kita untuk taat kepada Allah.
Ketahuilah saudaraku bahwa Allah telah memerintahkan kita
untuk memelihara dan menepati janji, diantaranya adalah :
Allah berfirman : “Yaa aiyuhal ladziina aamanuu aufu bil
‘uquud” Wahai orang orang yang
beriman, penuhilah janji janji. (Q.S al Maidah 1)
Allah berfirman : “Wa aufuu bil ‘ahdi, innal ‘ahda kaana
mas-uulaa” Dan penuhilah janji
karena janji itu pasti diminta pertanggung- jawabannya. (Q.S al Isra’ 34)
Satu hal yang perlu menjadi perhatian kita pula adalah apa
yang diperingatkan Rasulullah kepada umatnya bahwa mengingkari janji adalah
salah satu tanda orang munafik. Rasulullah bersabda : “Ayatul munafiqi tsalats,
Idzaa haddatsa kadzaba, wa idzaa wa’ada akhlafa wa idzaa tumina khaana” Tanda
tanda orang munafik ada tiga (1) Apabila
berbicara ia berdusta (2) Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi
amanat ia berkhianat" (H.R Imam Muslim)
Sungguh orang orang munafik adalah manusia yang bernilai
buruk dimata Allah dan akan ditempatkan di neraka yang paling bawah.
Allah berfirman : “Innal munaafiqiina fiddarkil asfali
minannaar. Walan tajida lahum nashiiraa”. Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145). Na’udzubillahi min dzaalik.
Orang munafik itu akan berada dalam kegelapan. Allah
berfirman : “Matsaluhum kamatsalil ladziis tauqada naaraa, falammaa
adhaa-atmaa haulahuu dzahaballahu binuurihim wa tarakahum fii zhulumaatin laa
yubshirun” Perumpamaan mereka (orang munafik) seperti
orang orang yang menyalakan api. Setelah menerangi sekelilingnya, Allah
melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam
kegelapan dan tidak dapat melihat. (Q.S al Baqarah 17). Na’udzubillahi min
dzaalik.
Ada pertanyaan yang seharusnya selalu menjadi perhatian yang
sungguh sungguh dari kita semua adalah :
Pertama : Seberapa banyak kita telah memenuhi janji janji kita kepada Allah
dengan ikhlas.
Kedua : Dengan cara apa kita telah memenuhi janji janji kita untuk taat kepada
Allah dalam bentuk ibadah. Apakah sudah sebagaimana yang diajarkan dan
dicontohkan oleh Rasul-Nya.
Oleh sebab itu maka adalah sangat baik jika setiap saat kita
melakukan muhasabah yaitu memeriksa diri apakah kita telah menepati janji janji
kita kepada Allah. Kalau masih terasa ada yang kurang maka segerahlah
sempurnakan atau perbaiki yaitu untuk mendekatkan diri dan mencari ridha-Nya.
Semoga Allah menerima dan meridhai amal amal yang kita
lakukan untuk memenuhi janji janji kita kepada Allah.
Wallahu A’lam. (195)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar