JIKA TERJADI GERHANA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh gerhana matahari ataupun gerhana bulan akan datang
kapanpun Allah Rabbul ‘Alamin berkehendak. Ketahuilah bahwa pada masa
Rasulullah di Madinah juga pernah terjadi sekali gerhana matahari.
Imam Bukhari meriwayatkan dari sahabat Abu Bakrah, dia
berkata : “Suatu hari kami sedang berada disisi Rasulullah, lalu terjadi
gerhana matahari. Dengan segera beliau bangkit dengan menarik selendangnya
sampai beliau masuk masjid. Kamipun ikut kedalam masjid. Lalu beliau mengimami
kami shalat dengan shalat dua rakaat sampai matahari kembali normal”.
Kemudian beliau bersabda : “Innasy syamsa wal qamara aayataan min aayaatillah, laa yankasifaani limauti ahadin wa laa
lihayatihi, fa idzaa ra-aitumuu humaa fad’ullahu washalluu, hatta hatta yanjaliya” Sesungguhnya matahari
dan bulan adalah dua tanda dari tanda tanda kebesaran Allah. Terjadinya gerhana
matahari dan bulan bukan karena kematian seseorang atau karena hidupnya
seseorang. Apabila kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah
dan shalatlah hingga gerhana tersebut hilang. (H.R Imam Bukhari).
Para pakar ada yang memperkirakan kapan gerhana akan terjadi.
Tahun 2015 ini diperkirakan akan terjadi dua kali gerhana bulan yaitu tanggal 4
April 2015 dan 28 September 2015. Gerhana matahari menurut perhitungan dan
perkiraan ahlinya akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016.
Bagi seorang yang beriman tidaklah menganggap bahwa
terjadinya gerhana sebagai peristiwa atau fenomena alam biasa. Oleh karena itu mereka
akan menyikapi terjadinya gerhana sebagaimana yang diajarkan Rasulullah
Salallahu ‘alaihi wasallam dalam hal ini.
Sungguh Rasulullah telah mengajarkan umatnya bagaimana jika suatu
waktu terjadi gerhana, diantaranya :
Pertama : Melakukan shalat gerhana.
Sangatlah dianjurkan untuk melakukan shalat gerhana dua
rakaat. Setiap rakaat terdapat dua kali rukuk. Shalat ini dilakukan oleh
Rasulullah dengan khusyu’ dan bacaan surat yang panjang sehingga ketika selesai
shalat gerhana pun berakhir.
Kedua : Banyak berdoa.
Doa adalah bermanfaat untuk mendapatkan rahmat dan menolak
mara bahaya. Sungguh melalui gerhana ini Allah bisa saja menurunkan bala bagi
manusia. Jadi berdoalah untuk memohon kebaikan dan keselamatan.
Ketiga : Banyak beristighfar.
Sungguh diantara hikmah terjadinya gerhana adalah untuk
mengingatkan manusia agar mereka kembali kepada Allah, kejalan yang benar,
bertaubat dari segala kesalahan agar terhindar dari adzab. Oleh karena itu
sangatlah dianjurkan untuk banyak beristigfhar
Allah berfirman : “Wamaa kaanallahu liyu’adzdzibahum wa
anta fiihim, Wamaa kanallahu mu’adzdzibahum wahum yastaghfiruun” Dan Allah sekali kali tidak akan mengadzab
mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan
mengadzab mereka sedang mereka meminta ampun. (Q.S al Anfal 33)
Keempat : Banyak bertakbir dan bersedekah.
Adalah sangat dianjurkan untuk melakukan amal shalih pada
saat terjadi gerhana. Diantaranya adalah
sangat dianjurkan untuk banyak bertakbir dan bersedekah. Kita berharap
dengan melakukan amal shalih maka Allah tidak menurunkan adzab.
Ketahuilah bahwa amal amal shalih yang sangat dianjurkan
seperti shalat gerhana, banyak berdoa, beristighfar dan bertakbir serta
bersedekah sebagaimana disebutkan diatas adalah merujuk kepada sunnah Rasulullah sebagaimana disabdakan beliau
diantaranya dalam dua hadits shahih berikut ini :
Pertama : Rasulullah
bersabda : ”Faidzaa ra-aitum syai-an min dzalika fafza’uu ilaa dzikrihi wa
du’aa-ihi wastighfaarihi” Apabila kalian melihat gerhana maka bersegeralah untuk berdzikir, berdoa
dan memohon ampun kepada-Nya. (H.R Imam Bukhari dari Abu Musa al
Asy’ari)
Kedua : Rasulullah bersabda : “Faidzaa
ra-aitum dzalika fad’uullaha wa kabbaruu, wa shalluu wa tashaddaquu” Apabila kalian melihat gerhana, berdoalah
kepada Allah, bertakbirlah, shalatlah dan bersedekahlah.
(H.R Imam Bukhari dari Aisyah)
Itulah petunjuk dari Rasulullah jika ada gerhana. Semoga
ada manfaatnya.
Wallahu A’lam. ( 202)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar