JANGAN LALAI DALAM BERAMAL
Oleh : Azwir B. Chaniago
Banyak manusia yang telah belajar dan memiliki ilmu tentang amal shalih yang bermanfaat bahkan diwajibkan
atas dirinya. Tapi sebagian mereka ternyata masih berat untuk melaksanakannya.
Masih sering lalai dalam beramal atau beribadah kepada Allah Ta’ala. Padahal
buah dari ilmu adalah amal. Bahkan salah satu tanda ilmu yang bermanfaat adalah
mengamalkannya. Ketahuilah bahwa yang akan
ditimbang di akhirat kelak adalah amal bukan ilmu.
Salah satu contoh, berapa banyak orang yang telah mengetahui
dengan sebenar benarnya bahwa shalat lima waktu diwajibkan Allah Ta’ala atas
setiap muslim yang baligh dan berakal. Mereka juga mengetahui balasan yang baik
yang akan diterimanya jika melakukan shalat dengan ikhlas dan sesuai yang
diajarkan Rasulullah. Bahkan mereka juga mengetahui ancaman atau keburukan bagi
dirinya jika melalaikan kewajiban shalat. Tapi kenyataannya masih banyak yang
belum mau mengerjakannya ataupun kalau mengerjakan tapi belum istiqamah.
Kenapa belum mau mengerjakan shalat. Paling tidak ada empat
sebab :
Pertama : Iman yang belum kokoh.
Kedua : Mengikuti hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan.
Ketiga : Digelincirkan oleh syaithan yang memang senantiasa menggoda manusia
untuk lalai dalam beramal.
Keempat : Pergaulan dan lingkungan yang buruk.
Ketahuilah bahwa jika seorang hamba mau mengamalkan apa yang
telah diketahuinya (dia memiliki ilmunya) maka itu akan meningkatkan imannya.
Allah berfirman : “Walauannahum fa’aluu maa yuu’azhuuna bihii lakaana
khairal lahum wa asyadda tatsbiitaa” Dan sesungguhnya kalau mereka
melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka tentulah hal yang demikian
itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka) Q.S an Nisa’ 66.
Bagi seseorang yang masih berat melaksanakan shalat ataupun
malas melakukan amal amal shalih lainnya baik yang wajib maupun yang
sunat, maka sangat dianjurkan :
Pertama : Banyak berdoa.
Sungguh seorang hamba tidak akan mampu melakukan suatu amal
yang ringan apalagi yang kecuali dengan pertolongan AllahSubhanahu wa Ta’ala. Oleh
sebab itu sangatlah dianjurkan untuk memohon pertolongan Allah dengan banyak
berdoa agar diberi kekuatan untuk
melaksanakan amal shalih yang diperintahkan-Nya.
Diantara doa yang diajarkan oleh Rasulullah adalah : “Allahumma
a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni
‘ibadatika” Ya Allah aku mohon pertolongan agar aku selalu ingat kepada
engkau, agar aku selalu bersyukur kepada engkau dan agar aku beribadah kepada
engkau dengan baik. (H.R Imam Ahmad dan Abu Dawud).
Juga doa yang diajarkan Rasulullah : “Allahhumma inni
as-aalukats tsabaata fil amri, wal ‘azimata ‘alar rusydi” Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu ketetapan dalam suatu perkara dan keinginan kuat untuk
mendapatkan petunjuk (H.R Imam Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Kedua : Mewaspadai penghalang untuk beramal shalih.
Memang seseorang sering di hadang oleh berbagai kesibukan
dunia sehingga melalaikannya untuk beramal. Seorang muslim yang berakal tentu tidak akan
mengutamakan kepentingan dunia karena akhirat jauh lebih baik dan kekal dibanding dunia yang hanya sementara.
Jangan tertipu dengan dunia dan segala perhiasannya.
Ketiga : Bertekad untuk bersegera memohon ampun.
Janganlah sekali kali menunda untuk beramal. Bersegeralah
meraih ampunan Allah dan surga yang disediakan Allah hanya untuk orang orang
yang bertakwa. Allah berfirman : “Wa
saari’uu ilaa maghfiratin man rabbikum wajannatin ‘ardhuhas samaawaatu wal
ardhu u’iddat lilmuttaqin” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang orang yang bertakwa (Q.S Ali Imran 133).
Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita semua untuk selalu
bersegera dalam melakukan amal shalih. Insya Allah bermanfaat.
Wallahu A’lam. (196)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar