MELAKSANAKAN SHALAT PADA WAKTUNYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Allah telah memerintahkan kita mengerjakan shalat pada waktu
yang telah ditentukan. Allah berfirman : Aqimish shalaata
liduluuki syamsyi ilaa ghasaqil laili wa
qur aanal fajri inna qur-anal fajri kaana masyhuudaa” Dirikanlah shalat
dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula
shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat) Q.S
al Isra’ 78.
Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan Nabinya,
Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam untuk menegakkan shalat dengan sempurna
baik secara fisik maupun bathin pada waktu waktunya, dari
sesudah matahari tergelincir. Masuk pada waktu itu adalah shalat zuhur dan
ashar, sampai gelap malam, yaitu hingga gelap. Masuk dalam waktu ini adalah
shalat magrib dan isya dan (dirikanlah pula shalat) fajar, yaitu shalat shubuh.
Allah berfirman : “
Innash shalata kaanat ‘alal mu’minina kitaaban mauquutaa” Sesungguhnya shalat
itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang orang yang beriman. (Q.S an Nisa’ 103)
Allah subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk
menjaga shalat pada waktu waktunya sebagaimana firman-Nya : “Haafizhuu
‘alash shalawaati washshalawaatil wusthaa” Peliharalah semua shalatmu dan
peliharalah shalat wustha. (Q.S al Baqarah 238)
Dan waktu waktu shalat wajib telah diajarkan Malaikat Jibril secara
rinci kepada Rasulullah dan Rasulullah juga sudah memberikan contoh dan telah mengajarkan
para sahabat tentang waktu waktu shalat wajib mulai dari shalat shubuh sampai
shalat isya.
Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam sangat menekankan
kepada kita untuk melaksanakan shalat pada waktunya. Ini antara lain dijelaskan
beliau pada saat menjawab pertanyaan Ibnu Mas’ud. “Aiyul a’maali ahabbu
ilallahi ? Qaala ashshalaatu ‘alaa
waqtihaa, qultu, tsumma aiyun, Qaala tsumma birrul waalidaini, Qultu, tsumma
aiyun, Qaala, tsumma jihaadu fii sabiilillah” Amalan apakah yang paling
dicintai Allah ? Rasulullah menjawab, mengerjakan shalat pada
waktunya. Aku bertanya, Kemudian apa. Beliau menjawab, kemudian berbakti
kepada kedua orang tua. Aku bertanya, kemudian apa. Beliau menjawab, kemudian jihad
di jalan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Ibnu Mas’ud).
Selain itu, dalam hadits dari Ummu Farwah disebutkan bahwa
Rasulullah pernah ditanya : “Aiyul a’maali afdhalu ? Qaala, ash shalatu fii
auwali waqtihaa” Amalan apakah yang paling baik ? Rasulullah menjawab,
mengerjakan shalat di awal waktunya (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi, al Hakim,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Saudaraku, bersungguh sungguhlah menjaga waktu shalat shalat fardhu. Jangan lalai.
Rasulullah telah memberikan kabar gembira kepada seorang hamba yang menjaga
shalat shalatnya. Beliau bersabda : “Man haafazha ‘alash shalawaatil khamsi,
rukuu ‘ihinna, wa sujudihinna, wa mawaaqitihinna, wa’alima annahunna haqqun min
‘indillahi, dakhalal jannah, au qaala : wa jabat lahul jannatu, au qaala :
haruma ‘alan naar” Barangsiapa menjaga shalat lima waktu, ruku’nya,
sujudnya (dengan thuma’ninah), pada waktu waktunya, kemudian
dia mengetahui bahwa perintah ini benar benar datang dari Allah, maka ia akan
masuk surga, atau beliau bersabda : wajib atasnya surga, atau beliau bersabda :
Ia diharamkan masuk neraka. (H.R Imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Ketahuilah saudaraku, bahwa seorang muslim haruslah berusaha sekuatnya
untuk melaksanakan shalat pada awal waktunya. Oleh karena itu maka panggilan
adzan haruslah menyentuh hatinya untuk bersegera melaksanakan shalat yang
diwajibkan. Sekiranya hati seseorang tidak atau belum tersentuh dengan
panggilan adzan maka sangatlah
dianjurkan untuk
bertanya kepada dirinya tentang seberapa baik keimanannya.
Wallahu A’lam. (221)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar