WASPADA DENGAN FITNAH
HARTA
إنَّ لكلِّ أُمَّةٍ فتنةً وإنَّ فتنةَ
أُمَّتي المالُ
Setiap umat
memiliki fitnah (cobaan, ujian) dan fitnah umatku adalah harta. (H.R at
Tirmidzi, Imam Ahmad dan Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Syaikh al
Albani).
Harta dunia dan segala perhiasaan dunia memang terasa merupakan fitnah yang amat berat bahkan dahsyat. Perhatikanlah betapa banyak manusia bersengketa, rusak hubungan kekerabatan dan persaudaraan, rumah tangga runtuh dan berantakan akibat fitnah harta.
Selain itu berapa banyak manusia di zaman sekarang yang tidak puas berapapun harta yang telah dimilikinya dan masih terus mengejar dan mengumpulkan harta yang sering membahayakan dunia dan akhirat.
Keinginan manusia untuk menumpuk harta tidak pernah berakhir. Semakin bertambah hartanya semakin bertambah pula semangat dan keinginannya mengejar harta dunia sampai mulutnya disumbat oleh tanah. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس وأنس بن مالك
رَضِي الله عنْهُم أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : «
لَوْ أَنَّ لابْنِ آدَمَ وَادِياً مِنْ ذَهَبِ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وادِيانِ
، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوب اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Dari Ibnu Abbas dan Anas bin Malik
radhiallahu ‘anhum bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda :
_Andaikata seorang Adam itu memiliki satu
lembah emas, ia tentu menginginkan
memiliki dua lembah emas lagi dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya
(merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang
orang yang bertaubat. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin dalam perkara harta. Beliau berkata : Mencintai harta itu merupakan tabiat manusia. Ini sebagaimana djelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. (Q.S al ‘Adiyaat 8).
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
Dan kalian mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (Q.S al Fajr 20).
Namun jika kecintaan seseorang terhadap harta dengan tujuan mengembangkan harta itu agar bisa melakukan amal shalih maka kecintaan itu menjadi baik karena harta itu menjadi terbaik ketika berada pada tangan orang yang shalih.
Betapa banyak orang yang Allah Ta’ala anugerahkan kekayaan kepada mereka lalu harta mereka itu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam berjihad di jalan Allah, penyebaran ilmu, menolong orang yang sedang membutuhkan bantuan dan dalam berbagai perbuatan baik lainnya. (Fatawa Nuur ‘alad Darb).
Syaikh Utsaimin juga mengingatkan : Hampir tidak ada seorang pun yang selamat dari rasa cinta yang dalam terhadap harta. Tetapi tidak semua orang mencintai harta dengan berlebihan. Sebagian ada yang menyukai harta sekedar untuk mencukupi kebutuhan sehari hari agar dapat beribadah kepada Allah.
Sebagian lagi ada yang ingin lebih dari yang demikian dan sebagian lagi menginginkan harta yang berlimpah ruah.
Kesimpulannya
bahwa setiap manusia menyukai (mencintai) kebaikan (harta), namun kecintaan
tersebut bertingkat tingkat. Lain orang maka lain pula kadar kecintaannya
kepada harta. (Tafsir Juz ‘Amma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar