Rabu, 05 Maret 2025

INGIN SHALAT SEMALAM SUNTUK DAN PUASA SETAHUN PENUH ?.

 

INGIN SHALAT SEMALAM SUNTUK DAN PUASA SETAHUN PENUH ?.

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Barangkali orang orang beriman ada yang sangat bersemangat dalam beribadah lalu ingin shalat semalam suntuk dan puasa setahun penuh sehingga mendapat pahala yang banyak. Tetapi ketahuilah bahwa :

Pertama : Untuk shalat semalam suntuk SANGATLAH SULIT DILAKUKAN karena kemampuan kita secara fisik sangat terbatas apalagi untuk terus menerus melakukannya.

Kedua : Sementara itu untuk puasa setahun penuh juga tidak disyariatkan bahkan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam tidak mengizinkan untuk dilakukan yaitu sebagaimana sabda beliau :

لا صام من صام الابد.

Tidak ada puasa bagi orang yang berpuasa sepanjang tahun. (H.R Imam Muslim).

Tetapi ketahuilah bahwa bagi hamba hamba Allah yang ingin mendapatkan pahala yang banyak dari shalat dan puasa maka ada jalan, yaitu :

Pertama : Untuk mendapatkan pahala shalat semalam penuh.

Ternyata ada kesempatan dalam perkara  ini sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau dari Utsman bin Affan : 

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُول اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُوْلُ : مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ.

Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang melaksanakan shalat Isya berjamaah, maka seolah dia telah melaksanakan shalat separuh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan SHALAT SHUBUH BERJAMAAH, maka seolah ia telah melaksanakan shalat semalam penuh. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Taraweh bersama imam sampai selesai.

Shalat taraweh bersama imam mendapat nilai seperti shalat semalam penuh. Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda : 

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh. (H.R Imam Ahmad, Abu Dawud dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Sungguh, hadits ini  merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan shalat taraweh secara berjama’ah  dan mengikuti imam hingga selesai. Dan mereka yang mengamalkannya akan mendapatkan pahala shalat semalam penuh.

Ketiga : Membaca 100 ayat al Qur an  di satu malam.

Ketika seorang hamba membaca 100 ayat al Qur an dalam shalat malam maka dia akan mendapatkan pahala seperti PAHALA SHALAT SEMALAM PENUH. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ

Tamim Ad Dary berkata :  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam. (H.R Imam Ahmad)

Kedua : Untuk mendapatkan pahala puasa setahun penuh.

(1) Pahala puasa setahun penuh jika berpuasa Ramadhan dan 6 hari Syawal

Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshari, Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka DIA BERPUASA SEPERTI SETAHUN PENUH. (H.R Imam Muslim).

(2) Pahala puasa setahun penuh dari puasa tiga hari setiap bulan. 

Dari Abdullah bin Amr bin al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah SEPERTI PUASA SEPANJANG TAHUN.  (H.R Imam  Bukhari).

Tentang disyariatkannya puasa tiga hari setiap bulan adalah sebagaimana dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau dari Ibnu Milhan al Qaisi, dari ayahnya, ia berkata :

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah). Dan beliau bersabda : PUASA YAUMUL BIDH ITU SEPERTI PUASA SETAHUN. (H.R Abu Daud  dan an Nasa’i, dishahihkan oleh  Syaikh al Albani).

Kalau melihat kepada zhahir hadits diatas maka puasa tiga hari setiap bulan lebih utama dilakukan pada 13, 14 dan 15 bulan Hijriyah, yaitu puasa yaumul bidh. Tetapi tidak mengapa dilakukan pada hari selain itu sebagaimana penjelasan Aisyah berikut ini :

Aisyah, radiyallahu ‘anha pernah ditanya Mu’adzzah : 

أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَتْ نَعَمْ. قُلْتُ مِنْ أَيِّهِ كَانَ يَصُومُ قَالَتْ كَانَ لاَ يُبَالِى مِنْ أَيِّهِ صَامَ.

Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa (sunnah) tiga hari setiap bulannya ?. Aisyah menjawab : Iya. Mu’adzah lalu bertanya : Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut ?. Aisyah menjawab :  Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya di hari mana saja). H.R at Tirmidzi  dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Wallahu A'lam. (3.450). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar