Jumat, 11 Oktober 2024

PERINTAH BERBUAT BAIK KEPADA TETANGGA

 

PERINTAH BERBUAT BAIK KEPADA TETANGGA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Pada  umumnya kita beranggapan tetangga adalah orang orang yang disebelah rumah kita, ya ini tidak salah. Baik di sebelah kiri atau kanan, di depan atau di belakang. Tetapi  para ulama berbeda pendapat mengenai siapa yang dimaksud tetangga.

Ada yang mengatakan : (1) Tatangga adalah orang yang shalat shubuh bersamamu di masjid. (2) Tetangga adalah 40 rumah dari setiap sisi. (3) Tetangga adalah 40 rumah disekitarmu. (4) Tetangga adalah 10 rumah dari setiap sisi, dan ada pendapat lainnya (Fathul Bari).

Sungguh Allah Ta’ala memerintahkan orang orang beriman untuk berbuat baik kepada tetangga, sebagaimana firman-Nya :

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan BERBUAT BAIKLAH kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak anak yatim, orang orang yang miskin, TETANGGA DEKAT DAN TETANGGA JAUH, teman sejawat, ibnu sabil  dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. (Q.S an Nisa’ 36).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِالله وَ اليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُحْسِنْ إلى جَارِهِ

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, ini lafazh hadits Muslim).

Dari zhahir hadits ini kita mengetahui bahwa memuliakan tetangga bukan sekedar sebagai suatu adab bergaul saja tetapi TERKAIT DENGAN IMAN SESEORANG.

Selanjutya, dalam satu sabda beliau, Rasulullah mengingatkan kita salah satu penyebab seseorang MASUK SURGA  ADALAH BERBUAT BAIK KEPADA TETANGGA. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا وَصِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا قَالَ هِيَ فِي النَّارِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا وَصَدَقَتِهَا وَصَلَاتِهَا وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنَ الْأَقِطِ وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا قَالَ هِيَ فِي الْجَنَّةِ

Dari Abu Hurairah, seseorang telah bertanya kepada Rasulullah: Fulanah diceritakan memiliki shalat, puasa dan shadaqah yang banyak, tetapi dia mengganggu tetangganya dengan lisannya. Beliau menjawab : Dia di neraka.

Lalu dia bertanya lagi : Wahai Rasulullah si Fulanah diceritakan memiliki puasa dan shadaqah serta shalat sedikit. Dia bershadaqah sedikit dari tepung gandum dan tidak mengganggu tetangganya dengan lisannya. Beliau menjawab : DIA DI SURGA. (H.R Imam Ahmad).

Selain itu,  dalam satu hadits dari Abu Hurairah menyebutkan ancaman bagi seseorang yang mengganggu tetangganya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

Tidak akan masuk surga  seseorang yang MENGGANGGU TETANGGANYA. (Lihat As Silsilah Ash Shahihah).

 Wallahu A'lam. (3.375)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar