Minggu, 20 Oktober 2024

BERUSAHA SUNGGUH SUNGGUH UNTUK MENDAPAT RIDHA ALLAH

 

BERUSAHA SUNGGUH SUNGGUH UNTUK MENDAPAT RIDHA ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang-orang yang beribadah karena berharap agar dimasukkan ke dalam surga, seolah olah mereka diibaratkan  seperti pedagang yang setiap langkahnya berharap adanya keuntungan. Tetapi hal ini  juga tidak salah karena memang setiap orang diperintahkan untuk beramal amal shalih yang dilandasi iman  tempat kembalinya adalah surga. Allah Ta'ala berfirman : 

فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُدۡخِلُهُمۡ رَبُّهُمۡ فِي رَحۡمَتِهِۦۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡمُبِينُ٠

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih maka Allah  memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya  (surga). Itulah keberuntungan yang  nyata. (Q.S al Jatsiah 30).

Kemudian,  orang-orang yang beribadah karena berharap ridha Allah semata tentu juga akan mendapat ridha-Nya dan itu adalah termasuk tingkatan ibadah yang paling tinggi. Sungguh, ridha Allah adalah sumber segala kenikmatan dan karunia yang akan menyelamatkan manusia dari segala kemudharatan. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda  :

 مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ

Barangsiapa yang mencari ridha Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridha manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Hakikatnya semua perbuatan baik atau amal shalih seorang hamba ditujukan UNTUK MENDAPATKAN RIDHA ALLAH. Tetapi ada beberapa amalan atau perbuatan baik yang disebutkan akan mendatangkan ridha Allah Ta'ala, diantaranya :

Pertama : Beriman dan beramal shalih dan takut kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman : 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ

جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ

Sungguh, orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai, mereka kekal di dalamnya selama lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demkian itu adalah (balasan) bagi orang orang yang takut kepada Rabb-nya. (Q.S al Baiyinah 7-8).

Kedua : Mengikuti dengan baik cara beragam para sahabat yaitu Muhajirin dan Anshar. Allah Ta'ala berfirman :

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ

Dan orang orang yang terdahulu lagi yang pertama tama (masuk Islam) di antara orang orang Muhajirin dan Anshar dan orang orang YANG MENGIKUTI MEREKA DENGAN BAIK, ALLAH RIDHA kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah.

Allah menyediakan bagi mereka surga surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya selama lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (Q.S at Taubah 100).

Ketiga : Mendapat ridha orang tua.

Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  telah mengingatkan kita dalam sabdanya bahwa ridha Allah diperoleh melalui ridha orang tua.

Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

Ridha Allah tergantung pada keridhaan orang tua dan murka Allah tergantung kemurkaan orang tua. (H.R Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, at Tirmidzi dan juga ahli hadits selainnya, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah).

Keempat : Tidak berbuat syirik,tidak berpecah belah dan saling menasehati

 

Disebutkan dalam  hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


إِنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَ ثَالًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَ ثَالًا، فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا، وَأَنْ تُنَاصِحُوا مَن وَ هَّالُ اللهُ أَمْرَكُمْ، وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالَ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ

Sesungguhnya ALLAH RIDHA TERHADAP KALIAN pada tiga hal dan memurkai kalian karena tiga hal. Allah meridhai kalian jika : (1) Kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya. (2) Kalian semua berpegang teguh dengan tali Allah serta tidak berpecah belah. (3) Kalian saling memberi nasihat dengan orang yang Allah kuasakan padanya urusan kalian.


Allah ‘Azza wa Jalla akan murka kepada  kalian dalam tiga hal jika :  (1) Berkata-kata dengan berprasangka (qiila wa qaala, katanya katanya). (2) Banyak meminta atau banyak bertanya-tanya (3) Menghambur hamburkan  harta. (H.R Imam Muslim).

Kelima : Mengucapkan kalimat tahmid setelah makan dan minum.

Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengajarkan kita semua jika  selesai makan dan minum hendaklah memuji Allah Ta’ala yang telah memberi nikmat sehingga kita bisa makan dan minum. Ucapkanlah  kalimat Alhamdulillah.

Ini adalah kalimat yang mudah untuk diucapkan oleh orang orang beriman setiap saat termasuk setelah makan dan minum. Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا

Sesungguhnya ALLAH TA’ALA RIDHA kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum. (H.R Imam Muslim).

Wallahu A'lam (3.381)

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar