BERUSAHA SUNGGUH SUNGGUH
UNTUK MENDAPAT RIDHA ALLAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Orang-orang yang beribadah karena berharap agar dimasukkan ke dalam surga, seolah olah mereka diibaratkan seperti pedagang yang setiap langkahnya berharap adanya keuntungan. Tetapi hal ini juga tidak salah karena memang setiap orang diperintahkan untuk beramal amal shalih yang dilandasi iman tempat kembalinya adalah surga. Allah Ta'ala berfirman :
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُدۡخِلُهُمۡ رَبُّهُمۡ فِي رَحۡمَتِهِۦۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡمُبِينُ٠
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih maka Allah memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata. (Q.S al Jatsiah 30).
Kemudian, orang-orang yang beribadah karena berharap ridha Allah semata tentu juga akan mendapat ridha-Nya dan itu adalah termasuk tingkatan ibadah yang paling tinggi. Sungguh, ridha Allah adalah sumber segala kenikmatan dan karunia yang akan menyelamatkan manusia dari segala kemudharatan. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ
مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ
اللَّهُ إِلَى النَّاسِ
Barangsiapa yang mencari ridha Allah saat manusia tidak suka, maka
Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridha
manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada
manusia. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Hakikatnya semua perbuatan baik atau amal shalih
seorang hamba ditujukan UNTUK MENDAPATKAN RIDHA ALLAH. Tetapi ada beberapa amalan
atau perbuatan baik yang disebutkan akan mendatangkan ridha Allah Ta'ala,
diantaranya :
Pertama : Beriman dan beramal shalih
dan takut kepada Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ
الْبَرِيَّةِ
جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا
عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
Sungguh, orang orang yang beriman dan mengerjakan amal
shalih, mereka itu adalah sebaik baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb
mereka ialah surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai, mereka kekal di
dalamnya selama lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha
kepada-Nya. Yang demkian itu adalah (balasan) bagi orang orang yang takut kepada
Rabb-nya. (Q.S al Baiyinah 7-8).
Kedua : Mengikuti dengan baik cara beragam para
sahabat yaitu Muhajirin dan Anshar. Allah Ta'ala berfirman :
وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ
مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ
ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا
ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Dan orang orang yang terdahulu lagi yang pertama tama
(masuk Islam) di antara orang orang Muhajirin dan Anshar dan orang orang YANG
MENGIKUTI MEREKA DENGAN BAIK, ALLAH RIDHA kepada mereka dan mereka pun ridha
kepada Allah.
Allah menyediakan bagi mereka surga surga yang
mengalir di bawahnya sungai sungai sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya
selama lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (Q.S at Taubah 100).
Ketiga : Mendapat ridha orang tua.
Sungguh
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan kita dalam sabdanya bahwa
ridha Allah diperoleh melalui ridha orang tua.
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ
فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Ridha Allah tergantung pada keridhaan orang tua dan murka Allah tergantung kemurkaan orang tua. (H.R Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, at Tirmidzi dan juga ahli hadits selainnya, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah).
Keempat : Tidak berbuat syirik,tidak berpecah belah dan saling menasehati
Disebutkan dalam hadits dari
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
إِنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَ
ثَالًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَ ثَالًا، فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَ
تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ
تَفَرَّقُوا، وَأَنْ تُنَاصِحُوا مَن وَ هَّالُ اللهُ أَمْرَكُمْ، وَيَكْرَهُ
لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالَ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ
Allah ‘Azza wa Jalla akan murka kepada kalian dalam tiga hal jika
: (1) Berkata-kata dengan berprasangka (qiila wa qaala, katanya
katanya). (2) Banyak meminta atau banyak bertanya-tanya (3) Menghambur
hamburkan harta. (H.R Imam Muslim).
Kelima : Mengucapkan kalimat tahmid setelah makan dan minum.
Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
mengajarkan kita semua jika selesai makan dan minum hendaklah memuji
Allah Ta’ala yang telah memberi nikmat sehingga kita bisa makan dan minum. Ucapkanlah
kalimat Alhamdulillah.
Ini adalah kalimat yang mudah untuk diucapkan oleh
orang orang beriman setiap saat termasuk setelah makan dan minum. Dari Anas bin
Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ
لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ
يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
Sesungguhnya ALLAH TA’ALA RIDHA kepada hamba-Nya yang
mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum. (H.R Imam Muslim).
Wallahu A'lam (3.381)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar