Selasa, 15 Oktober 2024

DUA DIANTARA PERKARA YANG PENTING UNTUK DISEGERAKAN

DUA DIANTARA PERKARA YANG PENTING UNTUK DISEGERAKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Saudaraku, ketika sudah muncul keadaan atau kesempatan bahkan perintah untuk melakukan kebaikan atau amal shalih maka bersegeralah melakukannya. Ketahuilah bahwa dalam syariat Islam memang ADA BANYAK SAAT UNTUK BERSEGERA BAHKAN BERLOMBA yaitu BERLOMBA DALAM MELAKUKAN KEBAIKAN. Sungguh Allah Ta’ala  telah mengingatkan hal ini dalam firman-Nya :

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ

Maka berlomba lombalah kamu dalam kebaikan. (Q.S al Baqarah 148).

Syaikh as Sa’di berkata : Barangsiapa yang berlomba dalam (melakukan) kebaikan ketika berada di dunia MAKA DIA AKAN MENJADI PEMENANG DI AKHIRAT DENGAN (MENDAPAT HADIAH) SURGA. Dan orang yang paling depan dalam perlombaan ini ADALAH YANG PALING TINGGI DERAJATNYA.

Syaikh juga menjelaskan : Kebaikan itu meliputi segala hal yang diwajibkan dan yang disunnahkan, seperti shalat, puasa, zakat, haji, umrah dan jihad serta manfaat yang luas maupun yang sempit. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa diantara perkara kebaikan yang mesti dan penting untuk  disegerakan oleh hamba hamba Allah adalah :

Pertama : Bersegera minta ampun dan bertaubat. Allah Ta'ala berfirman :

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ 

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran 133).

Imam Ibnu Katsir berkata : (Dalam ayat ini) Allah Ta'ala mengajak mereka (orag orang beriman) untuk melakukan kebaikan dan mendekatkan diri. Lalu Allah berfirman (Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,  yaitu sebagaimana neraka itu dipersiapkan untuk orang-orang kafir. (Tafsir Ibnu Katsir).

Kedua : Bersegera melakukan amal shalih.

Amal shalih yang dilandasi iman  adalah bekal yang akan dibawa ke  negeri akhirat kelak. Ketahuilah bahwa di akhirat yang akan dihisab dan ditimbang adalah amal shalih bukan yang lainnya. Sungguh merugilah orang yang lalai dalam beramal. Oleh karena itu bersegeralah mempersiapkannya.

Sungguh Allah Ta'ala telah mengingatkan dalam firman-Nya : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18)

Dalam surat al Anbiya’ 90 Allah Ta'ala memuji Nabi Zakaria dan istrinya yang selalu bersegera dalam melakukan kebaikan. Allah Ta'ala berfirman :

اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَ

Sungguh mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang orang yang khusyuk kepada Kami.

Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, telah mengingatkan lita semua untuk bersegera melakukan amal shalih, yaitu sebagaimana sabda beliau, dari Abu Hurairah :

بَادِرُوْا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحْ كَافِرًا، يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

BERSEGERALAH kalian beramal saleh sebelum kedatangan fitnah (ujian) yang seperti potongan malam. Seseorang di pagi hari dalam keadaan beriman (mukmin) namun di sore harinya menjadi kafir; dan ada orang yang di sore hari dalam keadaan beriman namun di pagi hari menjadi kafir. Dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (H.R Imam Muslim)

Al Imam an Nawawi  menjelaskan bahwa hadits ini berisi anjuran untuk bersegera mengerjakan amal saleh sebelum datang waktu yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengerjakannya. (Ada) waktu yang seseorang tidak bisa mengerjakannya karena fitnah yang besar dan bertumpuk tumpuk, seperti tumpukan gelapnya malam yang gulita tanpa cahaya sedikitpun. (Al Minhaj)

Wallahu A’lam.  (3.376)

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar