DIANJURKAN BANYAK
SENYUM DAN SEDIKIT TERTAWA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketika seseorang didatangi sesuatu yang menyenangkan
hatinya maka ada dua macam gerakan yang tampak dibibir atau dimulutnya yaitu SENYUM ATAU TERTAWA. Diantara senyum
dan tertawa ada beberapa perkara yang bisa kita ambil ibrah atau pelajaran, yaitu :
Pertama :
Tentang senyum.
Senyum
dengan wajah berseri akan menarik hati orang lain. Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
إنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ النَّاسَ
بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ لِيَسَعْهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ
الْخُلُقِ
Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati
manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan
wajah berseri dan akhlak yang mulia. (H.R al Hakim)
Selain itu ketahuilah bahwa ternyata senyum bukan hanya sekedar
menunjukkan senang terhadap sesuatu atau sebagai memperlihatkan wajah cerah
kepada saudara dalam bergaul tetapi lebih dari itu :
(1) Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam memberi contoh untuk banyak tersenyum di dalam
bergaul. Dalam beberapa hadits disebutkan, diantaranya :
= Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam banyak tersenyum,sebagaimana disebutkan dalam satu hadits yang diriwayatkan
dari Abdullah bin Harits, dia berkata:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ
بْنِ جَزْءٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ تَبَسُّمًا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Aku tidak pernah melihat ada orang yang murah
senyum melebihi Rasullah Salallahu 'alaihi Wasallam. (H.R at Tirmidzi).
Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُحَدِّثُ بِحَدِيثٍ إِلَّا تَبَسَّمَ
Ketahuilah bahwa tidaklah Rasulullah Salallahu
'alaihi Wsallam membicarakan sesuatu kecuali beliau tersenyum. (H.R Imam Ahmad).
= Ketahuilah
bahwa selain sebagai menunjukkan rasa senang atau suka terhadap sesuatu atau
sikap ramah seseorang ternyata senyum bernilai sedekah. Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
تَبَسُّمُكَ في وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ
صَدَقَةٌ
Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah. (H.R
at Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al Baihaqi)
= Dan
juga ternyata senyum memiliki nilai kebaikan.
Rasulullah 'alaihi Wasallam bersabda :
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ
شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun,
meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri
(dengan senyum) (H.R Imam Muslim).
Kedua
: Tentang tertawa.
Ketahuilah bahwa
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kita
untuk tidak banyak tertawa sebagaimana sabda beliau :
وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ
تُمِيتُ القَلْبَ
Janganlah
kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan
hati. (H.R at Tirmizi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh
al Albani).
Dan
juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam telah pula mengingatkan kita semua
dalam sabda beliau :
وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ
قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
Seandainya
kalian tahu apa yang aku ketahui niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak
menangis. (H.R Imam Muslim).
Sungguh,
tertawa bahkan sampai terbahak bahak bukanlah kebiasaan Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam. Dari Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa
dia berkata :
ما رَأَيْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ
مُسْتَجْمِعًا قَطُّ ضَاحِكًا، حتَّى أرَى منه لَهَوَاتِهِ، إنَّما كانَ يَتَبَسَّمُ
Aku
tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa
terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, BELIAU BIASANYA HANYA
TERSENYUM. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Imam
al Mawardi rahimahullah berkata : Adapun tertawa, apabila seseorang
membiasakannya dan terlalu banyak tertawa, maka hal itu akan melalaikan dan
melupakannya dari melihat hal-hal yang penting.
Dan
orang yang banyak melakukannya, tidak akan memiliki wibawa dan kehormatan. Dan
orang yang terkenal dengan hal itu tidak akan memiliki kedudukan dan martabat.
(Adabud-Dunya wad-Din).
Wallahu A'lam. (3.390)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar