Sabtu, 26 Oktober 2024

DIANJURKAN BANYAK SENYUM DAN SEDIKIT TERTAWA

 

DIANJURKAN BANYAK SENYUM DAN SEDIKIT TERTAWA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika seseorang didatangi sesuatu yang menyenangkan hatinya maka ada dua macam gerakan yang tampak dibibir atau dimulutnya  yaitu SENYUM ATAU TERTAWA. Diantara senyum dan tertawa ada beberapa perkara yang bisa kita ambil  ibrah atau pelajaran, yaitu :

Pertama : Tentang senyum.

Senyum dengan wajah berseri akan menarik hati orang lain. Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda :

إنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ لِيَسَعْهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ

Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia. (H.R al Hakim)

Selain itu ketahuilah bahwa ternyata senyum bukan hanya sekedar menunjukkan senang terhadap sesuatu atau sebagai memperlihatkan wajah cerah kepada saudara dalam bergaul tetapi lebih dari itu :

(1) Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam memberi contoh untuk banyak tersenyum di dalam bergaul. Dalam beberapa hadits disebutkan, diantaranya  :


= Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam banyak tersenyum
,sebagaimana disebutkan dalam satu hadits  yang diriwayatkan dari Abdullah bin Harits, dia berkata:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ جَزْءٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ تَبَسُّمًا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Aku tidak pernah melihat ada orang yang murah senyum melebihi Rasullah Salallahu 'alaihi Wasallam. (H.R at Tirmidzi)
.

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُحَدِّثُ بِحَدِيثٍ إِلَّا تَبَسَّمَ

Ketahuilah bahwa tidaklah Rasulullah Salallahu 'alaihi Wsallam membicarakan sesuatu kecuali beliau tersenyum. (H.R Imam Ahmad).

= Ketahuilah bahwa selain sebagai menunjukkan rasa senang atau suka terhadap sesuatu atau sikap ramah seseorang ternyata senyum bernilai sedekah. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :


تَبَسُّمُكَ في وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah. (H.R at Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al Baihaqi)

= Dan juga ternyata senyum memiliki nilai kebaikan. Rasulullah 'alaihi Wasallam bersabda :


لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri (dengan senyum) (H.R Imam Muslim).

Kedua : Tentang tertawa.

Ketahuilah bahwa  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  telah mengingatkan kita untuk tidak banyak tertawa sebagaimana sabda beliau :

وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ

Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati. (H.R  at Tirmizi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Dan juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam telah pula mengingatkan kita semua dalam sabda beliau :

وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

Seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. (H.R Imam Muslim).

Sungguh, tertawa bahkan sampai terbahak bahak bukanlah kebiasaan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Dari Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa dia berkata :

ما رَأَيْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مُسْتَجْمِعًا قَطُّ ضَاحِكًا، حتَّى أرَى منه لَهَوَاتِهِ، إنَّما كانَ يَتَبَسَّمُ

Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, BELIAU BIASANYA HANYA TERSENYUM. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Imam al Mawardi rahimahullah  berkata : Adapun tertawa, apabila seseorang membiasakannya dan terlalu banyak tertawa, maka hal itu akan melalaikan dan melupakannya dari melihat hal-hal yang penting.

Dan orang yang banyak melakukannya, tidak akan memiliki wibawa dan kehormatan. Dan orang yang terkenal dengan hal itu tidak akan memiliki kedudukan dan martabat. (Adabud-Dunya wad-Din).

Wallahu A'lam. (3.390)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar