MENDAPAT PEROLONGAN DI
MAHSYAR KARENA AMAL SHALIHNYA
Disusun oleh :
Azwir B. Chaniago
Ketahuilah bahwa pada hari Kiamat kelak semua manusia akan
dikumpulkan Allah Ta’ala di suatu lapangan atau padang yang luas dan datar yang
disebut padang Mahsyar.
Sungguh keadaan pada saat itu SANGATLAH BERAT. Ketika itu hari sangatlah panas sehingga keringat mereka bercucuran dengan derasnya. Bagaimana beratnya keadaan di Mahsyar, dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabda beliau :
تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ
حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ :
فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ
الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى
قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ،
وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى
حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ
Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.” Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata ?. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan perbuatannya (yakni dosa-dosanya di dunia).
Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.” (H.R Imam Muslim).
Dengan keadaan yang demikian berat maka setiap orang saat ini SANGAT MEMBUTUHKAN NAUNGAN, pertolongan atau syafaat. Pertolongan paling utama saat itu adalah naungan dari Allah Ta'ala karena AMAL SHALIH YANG DILAKUKANNYA DI DUNIA. Diantaranya adalah sebagaimana dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
Pertama : Ada tujuh golongan yang mendapat pertolongan berupa naungan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
" سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ
إِلَّا ظِلُّهُ، الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ،
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ
اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ
مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ، فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى
حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ
خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
"
Ada tujuh golongan yang kelak akan Allah naungi di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya :
(1) Imam atau pemimpin yang adil.
(4) Dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah dimana mereka berkumpul ataupun berpisah semata-mata karena-Nya.
(5) Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang kaya lagi cantik, lalu laki-laki itu menolak dan berkata : ‘sesungguhnya aku takut kepada Allah.
(6) Laki-laki yang bershadaqah secara sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; dan
(7) Laki-laki yang ingat kepada Allah di saat sunyi hingga mengalir kedua air matanya” [HR. Bukhari].
Kedua : Memberi tangguh pembayaran hutang atau membebaskannya.
Orang yang memberi hutang dan memberi tenggang
waktu kepada yang sedang sulit untuk melunasi hutang maka si pemberi
hutang ini akan mendapat naungan Allah Ta’ala di hari Kiamat kelak. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ
اللَّهُ فِى ظِلِّهِ
Barangsiapa
memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan untuk melunasi
hutang atau bahkan membebaskan hutangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah.
(H.R Imam Muslim).
Dan
juga satu hadits dari Abu Yasar, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُظِلَّهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى ظِلِّهِ
فَلْيُنْظِرِ الْمُعْسِرَ أَوْ لِيَضَعْ عَنْهُ
Barangsiapa
ingin mendapatkan naungan Allah ‘azza wa Jalla, hendaklah dia memberi tenggang
waktu bagi orang yang mendapat kesulitan untuk melunasi hutang atau bahkan dia
membebaskan utangnya itu. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh
Syu’aib al Arnauth).
Ketiga : Orang yang suka bersedekah.
Selain itu, secara khusus Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjelaskan tentang orang orang yang suka bersedekah akan mendapat naungan di akhirat kelak. Beliau bersabda :
"إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِيءُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُورِ
وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ.
Sesungguhnya shadaqah akan memadamkan panas kubur untuk pemiliknya (yang biasa shadaqah) dan sesungguhnya orang yang beriman akan berteduh pada hari kiamat di bayangan shadaqahnya.(HR. Thabrani dari ‘Uqbah bin’Amir radhiyallahu ‘anhu. Berkata Syaikh Al Albani :Hadits Hasani).
Dan juga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ
Setiap manusia akan berada di bawah naungan sedekahnya sampai
perkara-perkara manusia diputuskan -pada hari kiamat kelak. (H.R Imam Ahmad)
Kemudian dalam hadits yang lain, juga diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dan yang lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ
Naungan orang yang beriman pada hari kiamat adalah sedekahnya.
(H.R Imam Ahmad).
Wallahu A'lam. (3.379).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar