NIAT YANG LURUS
MENDATANGKAN BANYAK KEBAIKAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, seorang hamba akan memperoleh manfaat atau
balasan pahala dari apa yang dilakukannya tersebab niatnya yang lurus.
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah menjelaskan perkara ini dalam sabda
beliau :
إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Sesungguhnya segala perbuatan
itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang
diniatkannya. (H.R Imam Bukhari dan Imam
Muslim).
Oleh karena itu setiap hamba
hendaklah meluruskan niatnya dalam melakukan suatu kebaikan atau amal shalih
sehingga bermanfaat terutama untuk akhiratnya.
Diantara beberapa contoh yang
mungkin oleh sebagian orang dinilai sederhana adalah :
(1) Ketika seseorang berjalan
kaki ke masjid untuk shalat fardhu maka tujuan atau niatnya bukan untuk sehat
karena berjalan kaki bolak balik ke masjid lima kali sehari.
Ketahuilah bahwa niatnya yang
paling utama dan paling penting dengan berjalan kaki ke masjid untuk shalat HARUSLAH
dengan tujuan atau niat yang mulia yaitu mengamalkan hadits dari Abu Hurairah,
dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَطَهَّرَ
فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً
مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً
وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya lalu berjalan
menuju rumah di antara rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban
(dari) Allah maka salah satu dari kedua langkahnya MENGHAPUS DOSA DOSA dan
yang lain MENINGGIKAN DERAJATNYA. (H.R Imam Muslim).
(2) Ketika seseorang memakai pakaian bagus ke masjid
niatnya agar terlihat lebih rapih dan merasa nyaman dengan pakaian bagus mungkin
juga merasa lebih keren (?) dalam penampilan dari kebanyakan jamaah masjid.
Ketahuilah bahwa niatnya yang paling utama dan paling
penting dengan memakai pakaian bagus ke masjid HARUSLAH dengan tujuan atau niat
mulia yaitu mengamalkan perintah Allah
Ta'ala sebagaimana firman-Nya :
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ
كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْرِفِينَ
Wahai anak Adam !. Pakailah pakaianmu yang indah di
setiap kali (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan. (Q.S al A'raf
31).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika ditanya tentang seseorang yang senang berpakaian dan memakai sandal yang bagus :
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. (H.R Imam Muslim).
Tentang hadits ini, Imam asy Syaukani rahimahullah berkata : Hadits ini menunjukkan disukainya memakai pakaian dan sandal yang bagus (indah). Memilih untuk memakai pakaian yang bagus bukanlah termasuk dalam kesombongan sedikit pun. Ini termasuk perkara yang saya ketahui tidak ada khilaf di dalamnya … “ (Nailul Authar).
(3) Ketika seseorang menghemat pemakaian air yang berbayar misalnya dari perusahaan air minum umumnya dengan tujuan agar rekening atau tagihan biaya airnya bisa lebih rendah.
Ketahuilah bahwa niat yang paling utama dan paling
penting dengan menghemat pemakaian air HARUSLAH dengan tujuan mulia yaitu
mengamalkan sunnah Rasulullah Salallahu 'alaii Wasallam, sebagaimana sabda
beliau :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ، وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى
خَمْسَةِ أَمْدَادٍ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan
satu mud (air) dan mandi dengan satu sha’ sampai lima mud (air). (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).
Dan juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga
mengingatkan kita semua untuk tidak berlebih lebihan termasuk dalam bersuci (berwudhu'),
sebagaimana sabda beliau :
إِنَّهُ سَيَكُوْنُ فِي هَذِهِ
الْأُمَّةِ قَوْمٌ يَعْتَدُوْنَ فِي الطَّهُوْرِ وَالدُّعَاءِ.
Sesungguhnya akan ada di umat ini yang
berlebih-lebihan dalam bersuci dan berdoa. (H.R Abu Dawud).
Oleh karena itu hamba hamba Allah selalu meluruskan
niat dalam melakukan perbuatan baik atau amal shalih sehingga mendatangkan
kebaikan dan pahala yang banyak. Insya Allah.
Wallahu A'lam. (3.371)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar