Kamis, 24 Oktober 2024

KETIKA TELAH HIJRAH DARI KEBURUKAN KEPADA KETAATAN

 

KETIKA TELAH HIJRAH DARI KEBURUKAN KEPADA KETAATAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Agak sering kita mendapat kabar yang menggembirakan bahwa ada  saudara saudara kita yang selama ini berada dalam perbuatan buruk dan maksiat lalu dengan pertolongan Allah mereka BERPINDAH ATAU HIJRAH KEPADA KETAATAN. Menurut syariat, inilah yang disebut dengan HIJRAH SECARA MAKNAWI. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  menyebutkan perkara ini dalam sabda beliau : 

والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه

Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang  dilarang Allah (HR. Bukhari dan Imam Muslim).

Nah, ketika seseorang  berpindah atau hijrahnya itu dilakukan dengan  ikhlas  maka mereka akan lebih mudah untuk istiqamah dalam hijrahnya. Tetapi ketika seseorang baru berpindah atau hijrah kepada ketaatan akan ada banyak keadaan yang mempengaruhi dirinya untuk tidak istiqamah. Diantaranya adalah pengaruh lingkungan yang tidak kondusif termasuk teman teman yang buruk.

Tentang berteman, terutama teman akrab sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  memberi nasehat yaitu sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau berikut ini :

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

 Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman akrab. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).

Perkara teman akrab, secara agak rinci, Imam Ibnu Qudamah al Maqdisi memberikan nasehat tentang memilih teman (sahabat atau teman akrab). Beliau berkata :   Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut :

(1) Orang yang berakal. (2)  Memiliki akhlak yang baik, (3) Bukan orang fasik (yang banyak berbuat dosa).

(4) Bukan ahli bid’ah (yang mengada ada dalam agama) dan  (5)  Bukan orang yang rakus dengan dunia. (Mukhtashar Minhajus Qashidin).

Selain itu, BETUL BETUL SANGAT DIANJURKAN kepada seseorang yang berpindah atau hijrah BERALIH KEPADA TEMAN TEMAN YANG SAHLIH. Bahkan dianjurkan pula untuk meninggalkan lingkungannya yang buruk dan mencari lingkungan yang lebih baik. Dengan demikian hijrahnya semakin istiqamah, mantap dan kokoh.

Dalam perkara ini kita mengambil hibrah atau pelajaran dari kisah seseorang yang pernah membunuh 100 nyawa lalu bertaubat dan disuruh mencari lingkungan yang baik. Dalam satu hadits yang cukup panjang terdapat  pesan mencari lingkungan  yang shalih :

انْطَلِقْ إِلى أرضِ كَذَا وكَذَا فإِنَّ بِهَا أُناساً يَعْبُدُونَ الله تَعَالَى فاعْبُدِ الله مَعَهُمْ ، ولاَ تَرْجِعْ إِلى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا أرضُ سُوء

 Pergilah ke negeri ini dan ini karena di sana ada manusia-manusia yang menyembah Allah Ta’ala. Maka sembahlah Allah bersama mereka, dan jangan pernah lagi kembali ke negerimu karena ia adalah negeri yang buruk. (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim).

Wallahu A'lam. (3.386)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar