KETIKA TELAH HIJRAH
DARI KEBURUKAN KEPADA KETAATAN
Disusun oleh :
Azwir B. Chaniago
Agak sering kita mendapat kabar yang menggembirakan bahwa ada saudara saudara kita yang selama ini berada dalam perbuatan buruk dan maksiat lalu dengan pertolongan Allah mereka BERPINDAH ATAU HIJRAH KEPADA KETAATAN. Menurut syariat, inilah yang disebut dengan HIJRAH SECARA MAKNAWI. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan perkara ini dalam sabda beliau :
والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه
Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang Allah (HR. Bukhari dan Imam Muslim).
Nah, ketika seseorang
berpindah atau hijrahnya itu dilakukan dengan ikhlas
maka mereka akan lebih mudah untuk istiqamah dalam hijrahnya. Tetapi ketika
seseorang baru berpindah atau hijrah kepada ketaatan akan ada banyak keadaan
yang mempengaruhi dirinya untuk tidak istiqamah. Diantaranya adalah pengaruh
lingkungan yang tidak kondusif termasuk teman teman yang buruk.
Tentang berteman, terutama teman akrab sungguh
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam
memberi nasehat yaitu sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau berikut
ini :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ
خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang
itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara
kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman akrab. (H.R Abu
Dawud dan at Tirmidzi).
Perkara teman akrab, secara agak rinci, Imam Ibnu
Qudamah al Maqdisi memberikan nasehat tentang memilih teman (sahabat atau teman
akrab). Beliau berkata : Secara umum, hendaknya orang yang
engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut :
(1) Orang yang berakal. (2) Memiliki akhlak
yang baik, (3) Bukan orang fasik (yang banyak berbuat dosa).
(4) Bukan ahli bid’ah (yang mengada ada dalam agama)
dan (5) Bukan orang yang rakus dengan dunia. (Mukhtashar Minhajus
Qashidin).
Selain itu, BETUL BETUL SANGAT DIANJURKAN kepada
seseorang yang berpindah atau hijrah BERALIH KEPADA TEMAN TEMAN YANG SAHLIH.
Bahkan dianjurkan pula untuk meninggalkan lingkungannya yang buruk dan mencari
lingkungan yang lebih baik. Dengan demikian hijrahnya semakin
istiqamah, mantap dan kokoh.
Dalam perkara ini kita mengambil hibrah atau pelajaran
dari kisah seseorang yang pernah membunuh 100 nyawa lalu bertaubat dan disuruh
mencari lingkungan yang baik. Dalam satu hadits yang cukup panjang
terdapat pesan mencari
lingkungan yang shalih :
انْطَلِقْ
إِلى أرضِ كَذَا وكَذَا فإِنَّ بِهَا أُناساً يَعْبُدُونَ الله تَعَالَى فاعْبُدِ
الله مَعَهُمْ ، ولاَ تَرْجِعْ إِلى أَرْضِكَ فَإِنَّهَا أرضُ سُوء
Pergilah ke negeri
ini dan ini karena di sana ada manusia-manusia yang menyembah Allah Ta’ala.
Maka sembahlah Allah bersama mereka, dan jangan pernah lagi kembali ke negerimu
karena ia adalah negeri yang buruk. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Wallahu A'lam. (3.386)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar