SEMANGAT
SAHABAT MENGAMALKAN ILMU YANG DIDAPATNYA
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, para sahabat
adalah orang orang yang memiliki semangat besar untuk belajar ilmu. Dan yang
paling utama lagi adalah SEMANGATNYA YANG BERSEGERA DAN TERUS MENERUS
MENGAMALKAN ILMU YANG TELAH DIDAPATNYA. Perkara ini dapat kita ketahui dari
hadits berikut ini :
Pertama : Hadits dari
Umar bin Abi Salamah.
Umar bin Abi Salamah berkata, waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersiliweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَا غُلاَمُ سَمِّ
اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ. فَمَا زَالَتْ تِلْكَ
طِعْمَتِى بَعْدُ
Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah BISMILLAH), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu. MAKA SEPERTI ITULAH GAYA MAKANKU SEMENJAK ITU. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Kedua : Hadits dari Abdullah bin Umar.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَدْرَكَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ وَهُوَ يَسِيرُ فِي رَكْبٍ يَحْلِفُ بِأَبِيهِ فَقَالَ أَلَا إِنَّ اللَّهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ أَوْ لِيَصْمُتْ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliyallahu'anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menjumpai Umar bin Khattab yang sedang berjalan diatas hewan tunggangannya, dan ia bersumpah dengan nama ayahnya. Maka Rasulullah menegur : Jangan, tahukah kamu bahwa Allah melarang kalian bersumpah dengan nama bapak bapak kalian ?. Barangsiapa yang bersumpah, hendaklah bersumpah dengan nama Allah, atau lebih baik diam. (H.R Imam Bukhari)
Dalam riwayat lain juga dari Ibnu Umar : "Umar berkata : MAKA DEMI ALLAH, TIDAKLAH AKU BERSUMPAH LAGI (DENGAN MENYEBUT NAMA BAPAKKU) semenjak aku mendengar Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam MEMPERINGATKAN HAL ITU, jadi bukan kabar orang lain."
Ketiga : Hadits dari Abu Hurairah :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ
أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Dari Abu Hurairah, dia berkata : Telah berwasiat kepadaku, kekasihku (Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam) untuk melakukan tiga hal yang TAK AKAN AKU TINGGALKAN hingga meninggal dunia, yaitu : Puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan tidur dalam keadaan telah melakukan shalat witir. (H.R Imam Bukhari).
Saudaraku, dari tiga kisah yang disebutkan dalam hadits di atas KITA MENGETAHUI BAGAIMANA SEMANGAT SAHABAT MENGAMALKAN ILMU YANG DIDAPAT MEREKA. Oleh karena itu sangatlah baik jika kita melakukan muhasabah atau introspeksi diri tentang : BAGAIMANA SEMANGAT KITA MENGAMALKAN ILMU YANG SUDAH KITA DAPAT.
Kita sering hadir di
majlis ilmu, kita juga sering membaca ilmu yang dishare oleh guru guru kita di
berbagai media lalu bagaimana pengamalannya ?. Terkadang baru saja kita
menghadiri majlis ilmu yang menjelaskan tentang keutamaan shalat dhuha,
keutamaan puasa sunnah, keutamaan membaca al Qur an, keutamaan membaca doa
keluar rumah dan banyak lagi yang lainnya. Tetapi pengamalannya bagaimana ?.
Mari sama sama kita renungkan dan kita jawab masing masing.
Ingatlah saudaraku, yang ditimbang di akhirat kelak
adalah AMAL BUKAN ILMU. Allah Ta’ala berfirman :
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ
الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ
مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ
Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari
Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan
itu hanya seberat biji sawi pun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala) nya. Dan
cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. (Q.S al
Anbiya’ 47).
Selain itu, ketahuilah bahwa sungguh sangatlah terpuji
jika seorang hamba memiliki ilmu yang banyak.
Tetapi ketahuilah BAHWA ILMU ADALAH SARANA bukan tujuan. Yang menjadi
tujuan adalah amal shalih.
Wallahu A'lam. (2.950)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar