SAAT AMAL
ORANG BERIMAN DIANGKAT KE HADAPAN ALLAH
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, semua amal
manusia dicatat oleh Malaikat, yaitu sebagaimana firman-Nya :
إِذْ
يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَا يَلْفِظُ
مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (amal, perbuatannya)
yang satu duduk disebelah kanan dan yang lain disebelah kiri. Tidak ada satu
yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikan pengawas yang selalu siap
(mencatat). Q.S Qaaf 17-18.
Pada beberapa waktu yang ditentukan
amal amal seseorang akan diangkat ke hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Salah
satu waktu diangkatnya amal adalah PADA
HARI SENIN DAN KAMIS. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yaitu dari Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tentang kebiasaan beliau berpuasa pada
dua hari yaitu Senin dan Kamis.
قُلْتُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى
لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ
صُمْتَهُمَا. قَالَ :أَىُّ يَوْمَيْنِ :قُلْتُ يَوْمَ
الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ :ذَانِكَ يَوْمَانِ
تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ
عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
Wasallam : Wahai Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira
tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa,
sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang engkau
bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku :
Apa dua hari tersebut ?. Usamah menjawab : Senin dan Kamis. Lalu beliau bersabda
: Dua hari tersebut adalah waktu DIHADAPKANNYA AMAL pada Rabb semesta alam. Aku
sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa. (H.R
an Nasa’i dan Imam Ahmad. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
sanad hadits ini Hasan).
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah berusaha
mengisi hari Senin dan Kamis dengan
ibadah puasa sebagaimana yang di
sunnahkan dan dilakukan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam.
Ketahuilan bahwa ketika seseorang mengikuti apa yang
dicontohkan dan diajarkan Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam berarti dia telah menghidupkan
sunnah. Yang demikian itu termasuk
salah satu cara mencintai beliau. Beliau bersabda :
من أحيا سنتي فقد
أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .
Barangsiapa yang menghidupkan
sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan
bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).
Selain itu, sungguh sangat baik jika setiap hamba
memperhatikan atau muhasabah atau introspeksi diri terhadap amal amal shalih yang dilakukan antara Senin
dan Kamis juga antara Kamis dan Senin itu. Bagaimana shalat rawatibnya, shalat
dhuha dan shalat malamnya, bagaimana sedekahnya dan juga kegiatan membaca al
Qur an dan mentadaburinya selama periode Senin-Kamis dan Kamis-Senin itu.
Bukankah Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah
menjelaskan bahwa salah satu periode waktu diangkatnya amalan seorang hamba
dihadapkan kepada Allah Ta'ala adalah
hari Senin dan Kamis yaitu sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh an Nasa'i
dan Imam Ahmad tesebut diatas.
Insya Allah ada anfaatny bagi kita semua. Wallahu
A'lam. (2.946).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar