BERBUKA BERLEBIHAN
BISA MELALAIKAN SHALAT KE MASJID
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, ketika
berbuka puasa, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam memberi petunjuk kepada kita agar bersegera yaitu sebagaimana hadits dari
Abu Hurairah, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
لا يزالُ النَّاسُ بخَيرٍ ما عجَّلوا
الفِطرَ عجِّلوا الفطرَ
Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Kemudian, tentang cara
berbuka Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam ada dijelaskan dalam satu hadits dari Anas bin Malik, yaitu :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى
رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ
تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Dari
Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka
puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab,
maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau
meminum seteguk air. (HR Abu Dawud).
Dari
zhahir hadits ini kita mengetahui bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam
berbuka dengan kurma dan/atau minum air. Jadi sangat sederhana dan mudah. Jauh
dari berlebih lebihan dan tak butuh waktu lama
sehingga bisa bersegera shalat fardhu maghrib ke masjid. Ketahuilah
bahwa hal ini termasuk sunnah yang
sangat baik untuk kita ikuti karena jika sesuatu diajarkan Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam PASTI ADA KEBAIKAN PADANYA.
Selain
itu, ketahuilah bahwa ketika seseorang
menghidupkan sunnah Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam, maka akan bersama
beliau di surga, yaitu sebagaimana disebut dalam sabda beliau :
من أحيا سنتي فقد
أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .
Barangsiapa yang menghidupkan
sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan
bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).
Tetapi terkadang kita menyaksikan atau mendapat kabar bahwa ada sebagian saudara saudara kita berbuka dengan berlebihan. Bebuka dengan minum dua jenis minuman, lalu makanan ringan dan juga makanan padat. (Maaf), seolah olah balas dendam setelah tidak makan dan minum sekitar 14 jam. Ini tentu tidak termasuk salah besar. Cuma karena terlalu banyak makan dan minum saat berbuka maka badan berasa berat untuk bergerak.
Akhirnya terlambat ke masjid untuk shalat maghrib. Jadilah dia jamaah masbuk, ketinggalan takbir awal yang mengiringi takbir imam. Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan tentang DUA KEUTAMAANNYA sebagaimana sabda beliau :
مَنْ صَلَّى لِلَّهِ
أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِى جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَتْ
لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ
Barangsiapa shalat karena
Allah (selama) empat puluh hari secara berjamaah, tidak ketinggalan takbir
pertama (takbiratul ihram atau takbir pertama pembuka shalat bersama imam)
maka akan ditetapkan baginya TERBEBAS DARI DUA HAL.
Terbebas dari adzab neraka dan terbebas dari kemunafikan. (H.R
Imam at Tirmidzi dan yang selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Wallahu A'lam (2.970)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar