KETIKA MASIH
DIBERI NIKMAT UMUR PANJANG
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh semua orang
pada waktunya pasti akan menghadapi mati. Kapan saatnya, pada umur berapa kita
akan mati tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Ta'ala. Perhatikanlah bahwa
penghuni tempat pemakaman layaknya seperti penghuni dunia juga yaitu dihuni oleh orang orang dari segala umur.
Ada yang tua, muda, remaja, balita bahkan bayi sudah ada yang menjadi penghuni makam.
Ya begitulah
kenyataannya yaitu sesuai dengan kehendak atau ketetapan Allah Ta'ala. Perhatikanlah,
teman teman kita yang dulu sama sama main gundu, teman sesama di sekolah dasar,
di sekolah menengah, teman teman sama belajar ngaji juga banyak yang sudah
wafat.
Sungguh, Allah Ta'ala memberi
kita umur sampai saat ini dan mungkin beberapa waktu lagi kedepan. Dengan
NIKMAT UMUR kita yang masih tersisa ini,
maka ada beberapa perkara yang sangat dianjurkan, diantaranya :
Pertama : KETAHUILAH BAHWA
SIFAT SUATU NIKMAT ADALAH WAJIB UNTUK DISYUKURI. Sungguh Allah Ta'ala ridha
kepada hamba hamba-Nya yang bersyukur yaitu sebagaimana firman-Nya :
وَإِن تَشْكُرُوا۟
يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ
Dan jika kamu
bersyukur niscaya dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu. (Q.S az Zumar 7).
Dan ingatlah bahwa
salah satu cara bersyukur terhadap nikmat Allah Ta'ala adalah dengan
menggunakan nikmat itu UNTUK MENCARI RIDHA-NYA.
Kedua : Jangan tertipu
dengan waktu yaitu umur yang masih diberikan Allah Ta'ala kepada kita. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan
dalam sabda beliau :
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ
الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan
keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (H.R Imam Bukhari)
Sungguh nikmat waktu yaitu umur yang panjang adalah
kasih sayang Allah Ta'ala agar kita punya tambahan kesempatan untuk :
(1) Kesempatan untuk terus menerus bertaubat dan
memohon ampun terhadap kesalahan dosa yang telah lalu. Tentang bertaubat
diperintahkan Allah Ta'ala dalam firman-Nya :
وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ
ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون
Dan
bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu
beruntung. (Q.S an Nuur 31).
(2) Kesempatan untuk banyak melakukan amal shalih yang
disyariatkan sehingga menjadi manusia terbaik. Perkara
ini dijelaskan Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam dalam satu hadits dari Abdurrahan bin Abu Bakrah :
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى
بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ
خَيْرٌ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ
قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ
Dari
Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata,
Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang terbaik ?. Beliau menjawab : Orang yang
panjang umurnya dan baik amalnya. Dia bertanya lagi, lalu siapakah orang yang
terburuk ?. Beliau menjawab : Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya.
(H.R Imam Ahmad, at Tirmidzi; dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh
al Albani).
Wallahu
A'lam. (2.969).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar