SEGERA MEMOHON AMPUN JIKA TERLANJUR
BERMAKSIAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Seorang hamba senantiasa takut kepada murka
Allah Ta’ala. Oleh sebab itu dia akan
terus menjaga diri agar tak jatuh pada perbuatan dosa dan maksiat. Namun
demikian tak ada manusia yang bisa sepenuhnya terhindar dari dosa. Kenapa ?,
karena : (1) Manusia memiliki hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan. (2) Syaithan yang selalu berusaha menggelincirkan manusia
kepada dosa dan maksiat.
Nah, jika pada satu waktu seorang hamba tergelincir
kepada dosa maka sangat sangat dianjurkan baginya untuk BERSEGERA MEMOHON AMPUN
DAN BERTAUBAT. Juga dianjurkan untuk bersuci atau berwudhu lalu shalat sunnah dua
rakaat.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
: “Tidaklah seorang hamba melakukan satu dosa, lalu dia bersuci dengan baik,
kemudian bangkit melakukan shalat dua rakat. Setelah itu memohon ampun kepada
Allah, pasti Allah akan mengampuni dosa dosanya. (H.R Abu Dawud dan at
Tirmidzi, dari Abu Bakar ash Shiddiq. Dishaihkan oleh Syaikh al Albani).
Sabda beliau : “kemudian memohon ampun
kepada Allah”. Yakni untuk dosa yang dilakukan tersebut, maksudnya :
Memohon ampun itu adalah taubat dengan penuh penyesalan dan meninggalkan dosa
dosa tersebut. Juga, bertekad untuk tidak kembali melakukan dosa dosa ituselama lamanya. Serta juga
mengembalikan hak sesam (yang telah diambilnya) jika hal itu perlu. (Lihat
Syarah Hishnul Muslim)
Kemudian di akhir hadits, disebutkan :
Kemudian Nabi atau Abu Bakar ash Shiddiq membaca firman Allah :
وَالَّذِينَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً
أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ
وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلى مَا فَعَلُوا
وَهُمْ يَعْلَمُونَ
أُولئِكَ جَزاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ
رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهارُ خالِدِينَ فِيها
وَنِعْمَ أَجْرُ الْعامِلِينَ
(Dan) juga orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu
memohon ampun atas dosa dosanya. Dan siapa yang dapat mengampuni dosa selain
Allah ?. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka
mengetahui.
Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Rabb
mereka dan surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Mereka kekal di
dalamnya. Dan (itulah) sebaik baik pahala bagi orang yang beramal. (Q.S Ali
Imran 135-136)
Tentang ayat 135 ini, Syaikh as Sa’di berkata
: “Dan (juga) orang yang
apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri” maksudnya,
telah terjadi perbuatan perbuatan buruk yang besar atau yang kecil yang
dilakukan oleh mereka, lalu mereka segera meminta ampun dan bertaubat. Mereka
mengingat Rabb mereka dan ancaman-Nya bagi orang orang yang berbuat maksiat dan
apa yang dijanjikan bagi orang orang yang bertakwa. Maka mereka memohon ampunan
padaNya atas dosa dosa mereka itu. Menutup aib aib mereka dan disamping mereka
meninggalkan hingga ke akar akarnya dan menyesal atasnya.
Karena itulah Allah Ta’ala berfirman : “dan
mereka idak meneruskan perbuatan dosa itu sedang mereka mengetahui”. (Tafsir
Taisir Karimir Rahman).
Jadi sikap yang terpuji dari seorang hamba
adalah : (1) Selalu menahan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. (2) Ketika
tergelincir kepada dosa SEGERA MEMOHON AMPUN DAN BERTAUBAT, dan iringi dengan shalat sunnah dua rakaat.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (.1543).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar