BERBOHONG TERUS KARENA TAK PUNYA RASA MALU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ketika rasa malu sudah hilang maka itulah saat
paling potensial manusia senang berbohong. Bahkan terus menerus berbohong.
Membohongi keluarganya, saudaranya dan yang lebih parah lagi membohongi orang banyak
untuk memperoleh kedudukan dan jabatan. Inilah bentuk kemaksiatan yang sering
dilakukan sebagian manusia pada zaman sekarang yaitu BERBOHONG, TAK MAU BERLAKU JUJUR.
Bahkan ada pula yang membohongi diri sendiri.
Bodoh mengaku pintar, tak tahu ilmu agama kecuali secuil, tapi mengaku orang
‘alim, berilmu. Lalu ditutupi dengan berbagai pencitraan dan kebohongan yang
lebih besar lagi. Kalau bohongnya ketahuan tak peduli, tak ada rasa malu.
Imam Ibnul Qayyim berkata bahwa kemaksiatan
yang dilakukan (seperti berbohong dan yang lainnya) AKAN MENGHILANGKAN RASA
MALU. Rasa malu adalah sumber kehidupan hati dan inti dari segala kebaikan.
Perhatikanlah sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
الْحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ
Rasa malu adalah KEBAIKAN SELURUHNYA. (H.R
Imam Muslim).
Salah satu makna dari hadits ini, sebagaimana
dijelaskan para ulama, adalah untuk menakut nakuti serta SEBAGAI ANCAMAN.
Artinya, orang yang tidak memiliki rasa malu akan melakukan perbuatan buruk
SEMAUNYA. Sebab faktor pendorong untuk meninggalkan perbuatan buruk adalah rasa
malu. Jika tidak ada rasa malu yang mencegah seseorang dari perbuatan buruk
maka dia melakukannya. Ini adalah penafsiran Abu ‘Ubaid. (Al Faa’iq, az
Zamakhsyari).
Imam Ibnul Qayyim berkata : Dosa dosa
melemahkan rasa malu seorang hamba bahkan bisa jadi menghilangkan seluruhnya.
Akibatnya pelaku tidak lagi terpengaruh atau merasa risih saat banyak orang
mengetahui kondisi dan perilaku buruknya. Lebih parah lagi banyak di antara
mereka yang menceritakan keburukan yang pernah dilakukannya. Semua ini
disebabkan hilangnya rasa malu. Jika seseorang sudah sampai pada kondisi
tersebut maka tidak dapat diharapkan lagi kebaikannya. (Kitab Ad Daa’ wa
Dawaa’).
Oleh karena itu, jika rasa malu sudah hilang
maka BERBOHONG BUKAN LAGI MENJADI BEBAN bahkan tak perlu ditakuti dan
dihiraukan lagi. Pada hal sungguh Allah
Ta’ala dan Rasul-Nya telah
mengingatkan bahwa pembohong akan dituntun ke neraka.
Selain itu juga akan dicatat SEBAGAI MANUSIA
PEMBOHONG DI SISI ALLAH TA’ALA. Ketahuilah bahwa ketika seorang pemimpin dicatat
sebagai pembohong oleh orang dipimpinnya sudah pasti tak merasa nyaman. Apalagi
dicatat sebagai pembohong di sisi Alah Ta’ala, pastilah akan sengsara.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
mengingatkan tentang salah satu akibat buruk berbohong, sebagaimana sabda
beliau :
وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ
الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى
النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى
يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
Dan hindarilah olehmu berlaku bohong karena
kebohongan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan
seseorang senantiasa berlaku bohong dan selalu berbohong sehingga dia tercatat
di sisi Allah Ta’ala sebagai pembohong (H.R Imam Muslim)
Ketahuilah bahwa neraka itu adalah tempat yang
sangat buruk dan pedih. Oleh karena itu Allah Ta’ala telah mengingatkan agar
orang orang beriman memelihara diri dan keluarganya dari siksa neraka. Allah
Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ
لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai
orang-orang yang beriman !. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar dan keras. Yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(Q.S at Tahrim 6).
Oleh karena itu orang orang beriman harus
menghindar dari berlaku bohong sekecil apapun karena akan menghilangkan rasa
malu. Ketika rasa malu sudah hilang maka terbukalah jalan luas untuk melakukan berbagai kemaksiatan. Wallahu A’lam.
(1.545)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar