NASEHAT SALAFUSH SHALIH TENTANG SABAR
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Seorang hamba wajib meyakini bahwa ujian adalah dari Allah Ta'ala. Ujian itu akan
mendatangi hamba hamba Allah kapan saja Dia berkehendak. Ada ujian terhadap
dirinya, keluarganya, hartanya atau yang lainnya.
Ketahuilah bahwa ujian yang mendatangi
seseorang adalah sesuatu yang terbaik
baginya. Rasulullah bersabda : “Man yuridillahu bihi khairan yusib minhu” Barangsiapa
yang dikehendaki Allah dengan
kebaikan Allah akan
menimpakan kepadanya musibah. (H.R Imam Bukhari).
Imam Ibnu Taimiyah berkata : Musibah yang diterima semata-mata karena
Allah lebih baik bagimu dari pada nikmat yang membuat kamu lupa mengingat Allah.
Kalau kita yakin dan menyadari bahwa
ujian adalah ketetapan Allah yang
terbaik bagi hamba-Nya tentulah sepantasnya
kita bisa
sabar menerimanya. Cuma saja bersabar bukanlah sesuatu
yang mudah untuk dilakukan karena ada saja ujian yang terkadang terasa amat
berat. Allah berfirman : “Qul lan yushiibanaa illa maa kataballahu lanaa,
huwa maulaanaa” Katakanlah (Muhammad) sekali kali tidak akan menimpa kami
melainkan apa yang
telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami. (Q.S at Taubah 51).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Maksud ayat
ini adalah bahwa Dia yang menakdirkannya dan memberlakukannya di Lauhul
Mahfudz. Dialah pelindung kami yang mengurusi perkara kami, baik urusan agama
maupun dunia. Maka kita wajib ridha terhadap takdir-Nya dan kita tidak memiliki
sedikitpun hak dalam perkara kita. (Kitab Tafsir Karimir Rahman).
Sungguh salafush shalih telah
memberi nasehat kepada kita tentang kesabaran, diantaranya adalah :
Pertama : Umar bin
Khathab berkata : Sebaik-baik
kehidupan yang kami dapati adalah dengan kesabaran. (Kitab az Zuhd, Ibnul
Mubarak)
Kedua : Abdullah
bin Mas’ud berkata: Keimanan itu ada dua bagian, setengah untuk sabar dan
setengah untuk syukur (Madarijus Saalikin, Imam
Ibnul Qayyim)
Ketiga : Umar
bin Abdul Aziz berkata : Tidaklah Allah memberi nikmat kepada seseorang hamba
kemudian mencabutnya dan menggantinya dengan kesabaran, melainkan yang Allah gantikan itu lebih baik dari apa yang
hilang. (Madarijus Saalikin, Imam Ibnul Qayyim).
Keempat : Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin memberi nasehat agar seorang hamba
selalu berbaik sangka kepada Allah Ta’ala sehingga menumbuhkan kesabaran dalam
menghadapi ujian.
Beliau berkata: (1) Engkau
wajib berbaik sangka kepada Allah terhadap perbuatan Allah dimuka bumi. (2) Engkau wajib
meyakini bahwa apa yang Allah lakukan adalah untuk hikmah yang sempurna.
Terkadang akal manusia memahaminya terkadang tidak. (3) Maka janganlah
ada yang menyangka bahwa jika Allah melakukan sesuatu dialam ini karena
kehendaknya yang buruk.
Kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar selalu memberi kita
kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian dalam hidup di dunia ini. Insya Ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (886)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar