Selasa, 20 Desember 2016

ABDULLAH BIN SABA' PENCETUS SYI'AH BUKAN TOKOH FIKTIF



ABDULLAH BIN SABA’ PENCETUS SYI’AH 
BUKAN TOKOH FIKTIF
Oleh : Azwir B. Chaniago
Dengan sepak terjangnya  Ibnu Saba’ yang sudah demikian rupa untuk kepentingan Syi’ah, bahkan sebagai pencetus Syi’ah, ternyata sebagian orang  Syi’ah mengingkari eksistensinya. Mereka ada yang mengatakan bahwa Ibnu Saba’adalah tokoh fiktif. Tujuannya adalah supaya tidak terbongkar busuknya keyakinan mereka dan berusaha agar manusia melupakan peran Yahudi dalam melahirkan firqah Syi’ah.
Orang  Islam pun ada pula yang memberikan pendapat bahwa Ibnu Saba’ adalah tokoh fiktif. Diantaranya adalah Dr. Thaha Husein (w. 1973). Dia adalah orang Mesir dikenal sebagai sastrawan, pemikir dan pembaharu yang sekuler. Thaha berkesimpulan bahwa sebenarnya tokoh yang bernama Abdullah bin Saba’ adalah tokoh fiktif yang tidak pernah ada dalam sejarah Islam. (Ensklopedi Islam 5/10).  
Pengingkaran tentang eksistensi Ibnu Saba’ ini sebenarnya tidak bermanfaat karena sangatlah banyak informasi yang menjelaskan keberadaannya.
Pertama : Keberadaan Ibnu Saba’ disebut  oleh banyak petinggi Syi’ah dalam kitab-kitab yang mereka tulis. Ulama Syi’ah Al Qummi dalam al Muqallad wal Firaq mengaku dan menetapkan adanya Ibnu Saba’. Juga menganggapnya sebagai orang yang pertama kali menobatkan keimaman kepada Ali bin Abi Thalib serta akan munculnya kembali ke dunia, sebelum Kiamat.

Dan juga orang yang pertama kali mencela Abu Bakar dan Umar bin Khaththab dan banyak sahabat Nabi. Annurbakhti dalam Kitab Firaqusy Syi’ah juga menjelaskan tentang keberadaan Ibnu Saba’. Petinggi Syi’ah yang lain adalah Said al Hasyimi juga menjelaskan tentang eksistensi Ibnu Saba’ dalam Kitab Abdullah bin Saba’ Haqiqah wa Khayalah.  
Kedua : Adanya nama salah satu sekte Syi’ah yang disandarkan kepada Ibnu Saba’ yaitu sekte Saba’iah. Ini termasuk sekte yang paling ghuluw (sangat berlebihan) dalam   memposisikan Ali bin Abi Thalib. Sampai-sampai mereka meyakini Ali adalah jelmaan tuhan. Sungguh kata mereka Ali masih hidup. Yang terbunuh ditangan Abdurrahman bin Muljam di Kuffah itu sesungguhnya bukan Ali bin Abi Thalib melainkan seorang yang diserupakan Tuhan dengan Ali. Ali telah naik ke langit dan disanalah tempatnya. Petir adalah suaranya dan kilat adalah senyumnya. Sungguh ini adalah keyakinan aneh dan sesat.
Ketiga : Banyaknya kemiripan Yahudi dengan Syi’ah.
Keyakinan dan kemiripan Syi’ah dengan Yahudi sangatlah banyak dan mendasar. Ini adalah salah satu indikasi bahwa pelopor pertama Syi’ah adalah Abdullah bin Saba’ seorang pendeta Yahudi yang pura-pura masuk Islam. Dalam usaha mengacaukan aqidah Islam dia memasukkan banyak keyakinan Yahudi dan ini diadopsi oleh kelompok Syi’ah.

Apa dan bagaimana kemiripan Syi’ah dengan Yahudi, diantaranya adalah :
(1) Yahudi merubah Taurat dan Syi’ah merubah al Qur’an.
 
(2) Yahudi membatasi Imamah pada keluarga Dawud. Syi’ah membatasi Imamah pada Ali dan keturunannya.
 
(3) Yahudi  mengkultuskan pendeta dan ruhban mereka. Syi’ah mengkultuskan para Imam mereka
Keempat : Ulama Ahlus Sunnah tentang Ibnu Saba’.
Imam al Baghdadi berkata : As Sabaiyah adalah pengikut Abdulah bin yang berlebihan dalam mengagungkan Ali bin Abi Thalib sehingga mendakwakannya sebagai seorang Nabi sampai pengakuan sebagai Tuhan. 
Selanjutnya Imam al Baghdadi  berkata bahwa : Seorang peranakan hitam (maksudnya adalah Ibnu Saba’) sebenarnya ia seorang Yahudi dari penduduk Hirah, berupaya menampakkan keislamannya. Dengan demikian dia bisa menempati suatu kedudukan dan kepemimpinan pada penduduk Kuffah. Oleh karena itu ia menyatakan kepada penduduk Kuffah bahwa ia mendapatkan dalam kitab Taurat bahwa setiap Nabi memiliki washi (orang yang diwasiati untuk menjadi Khalifah atau Imam). Dan Ali adalah  orang  yang mendapatkan wasiat langsung dari Nabi.  
Al Imam asy Syakrastani menyebutkan tentang Abdullah bin Saba’ bahwa : Dia adalah orang yang pertama kali memunculkan pernyataan keimaman Ali bin Abi Thalib, dengan adanya wasiat tentang keimaman itu.
Juga dijelaskan oleh Imam asy Syakrastani tentang Saba’iyah (pengikut Ibnu Saba’) bahwa ia adalah sekte pertama yang mengatakan hilangnya imam mereka dan akan muncul kembali dikemudian hari. (Ushul I’tikad Ahlus Sunnah wal Jama’ah).
Jadi sangatlah jelas bahwa Abdullah bin Saba’ adalah benar dan diakui keberadaannya sebagai pencetus Syi’ah. Bukan tokoh fiktif. 
Wallahu A’lam. (899)



  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar