KEWAJIBAN MENOLONG DAN MEMBELA AGAMA ALLAH
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Diantara manusia yang memiliki penyakit parah dihatinya berkata : Islam itu sudah sangat
baik, sangat besar dan indah. Kenapa kita harus menolong dan membela Islam.
Bukankah Allah Ta’ala yang akan membela Islam ini.
Ini adalah kalimat atau ungkapan
yang sangat mungkar, berbahaya dan jelas bertujuan untuk melemahkan semangat
kaum muslimin untuk berjihad menolong dan membela agama Islam ini. Orang yang ada penyakit di hatinya ini sebenarnya
ingin mengatakan bahwa : Kalau Islam, agama Allah ini dicela, diremehkan atau
direndahkan maka umat Islam tidak perlu menolong dan membela. Biarlah Allah
saja yang melakukan sesuatu untuk menegakkan
agamanya.
Kalimat yang mungkar, rusak dan
merusak ini hanya mungkin diucapkan oleh musuh musuh Islam yaitu orang kafir,
musyrik dan juga munafik. Mereka tidak menginginkan adanya kemajuan dan
kebaikan bagi umat Islam. Selain itu karena ketidak tahuan mereka bahwa sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan orang orang
yang beriman untuk menjadi penolong agama Allah. Dan juga kebodohan mereka tentang makna : Menolong agama Allah.
Sungguh
Allah Ta’ala telah memerintahkan hamba hamba-Nya untuk menolong agama-Nya yaitu sebagaimana firman-Nya :
“Yaa aiyuhalladzi na aamanu kuunuu anshaarallah” Wahai orang orang yang
beriman jadilah kamu penolong (agama) Allah. (Q.S ash Shaff 14).
Apa
makna penolong Allah ?. Syaikh as Sa’di
antara lain menjelaskan bahwa jadilah kamu penolong bagi agama Allah yaitu melalui perkataan dan perbuatan dengan gigih
menegakkan agama Allah. Termasuk menolong agama Allah adalah mempelajari kitab
Allah dan Sunnah Rasul-Nya serta mengajarkannya, mendorong orang lain untuk mempelajarinya
serta mengajarkannya serta menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketahuilah
bahwa ada manfaat besar yang akan
mendatangi para penolong agama Allah. Diantaranya,
Allah Ta’ala telah berjanji untuk menolong
orang yang menolong agama Allah yaitu sebagaimana disebutkan dalam
firman-Nya : “Wala yanshurannallahu man
yanshuruhuu, innallaha la qawiyun ‘aziiz”. Sesungguhnya Allah pasti
menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Q.S al Hajj 40).
Syaikh as
Sa’di berkata : (Sesungguhnya Allah pasti
menolong orang yang menolong (agama) Nya),
yaitu orang yang melakukan
pembelaan terhadap agama-Nya dengan ikhlas kepada-Nya dalam melaksanakannya.
Berjuang di jalan-Nya agar kalimatulah-lah yang paling tinggi. Sesungguhnya
tumpuan kalian yang kuat lagi perkasa dan tempat bergantung kalian ialah Dzat
yang menciptakan kalian dan menciptakan apa yang telah kalian kerjakan. Maka
tempuhlah langkah langkah yang diperintahkan-Nya untuk dilakukan. Kemudian
mintalah kemenangan dari-Nya. Sudah mesti Dia akan menolong kalian. (Tafsir
Taisir Karimir Rahman).
Selain itu
Allah berjanji akan meneguhkan kedudukan orang yang beriman yang senantiasa
berusaha menolong (agama) Allah. Allah berfirman : “Yaa aiyuhal ladziina aamanuu in tanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit
aqdaamakum”. Wahai orang orang yang beriman !. Jika kamu menolong (agama)
Allah niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S Muhammad 7).
Demikianlah
makna dan kewajiban menolong agama Allah
dan juga janji Allah berupa kebaikan yang banyak bagi hamba hamba-Nya yang
selalu menolong dan membela agama Islam ini.
Ketahuilah bahwa keinginan orang
orang kafir, musyrik dan munafik adalah untuk memadamkan agama Allah di muka bumi ini. Tapi pastilah Allah Ta’ala
akan tetap menyempurnakan agamanya melalui berbagai jalan. Allah berfirman : “Yuriiduuna
li yuthfi-uu nuurallahi bi afwahihim, wallahu mutimmu nuurihii wa lau
karihal kaafiruun”. Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan
mulut (ucapan ucapan) mereka tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun
orang orang kafir membencinya. (Q.S ash Shaff 8).
Sebagai penutup, kami nukil sebuah
hadits tentang kewajiban mencegah kemungkaran sebagai salah satu bentuk
menolong dan membela agama Allah. Rasulullah bersabda : “Man ra-a minkum munkaran fal yughaiyirhu biyadihi faillam yastathi’
fabilisaaanihi, faillam yastathi’ fabiqalbihi, wa dzalika adh’aful iimaan.”
Barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran maka hendaklah dia mencegah
dengan tangannya. Jika dia tidak mampu maka dengan lisannya dan jika dia tidak
mampu maka dengan hatinya, (mengingkari dengan hati) itu adalah iman yang
paling lemah. (H.R Imam Muslim)
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (897)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar