MULIA DENGAN MEMPELAJARI DAN MENGAMALKAN
AL QUR AN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Secara bahasa Al-Quran berasal dari kata kerja qara’a yang berarti
“mengumpulkan dan menghimpun”, dan qira’ah yang berarti : Menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu
dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi.
Al Qur-an
adalah Kalamullah, firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Salallahu
‘alaihi wasallam melalui Malaikat Jibril, dengan lafal dan maknanya.
(Ensiklopedi Islam jilid 4/132)
Sangatlah banyak ulama yang menjelaskan tentang definisi al
Qur-an, diantaranya adalah Imam Muhammad Ali ash-Shabuni. Beliau
berkata : Al-Quran adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tiada
tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw penutup para Nabi dan Rasul,
dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara
mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, dimulai dengan
Surah Al-Fatihah (1) dan ditutup dengan
Surah An-Nas (114).
Sungguh al Qur an memiliki
kemuliaan yang sangat agung, karena :
Pertama : Al Qur’an merupakan wahyu dari Rabbul
‘alamin, penguasa alam semesta, Dzat yang Mahakuasa atas segala sesuatu yaitu
Allah Tabaraka wa Ta’ala. Al Qur- an adalah Kalamullah.
Kedua : Al-Qur’an diturunkan kepada manusia yang
paling agung dan mulia semenjak Allah menciptakan manusia yang pertama hingga
terakhir. Pemimpin para nabi dan rasul, pemberi syafaat (dengan izin Allah)
pada hari kiamat dan seorang yang pertama kali membuka pintu surga dan
memasukinya sebelum yang lainnya yaitu Nabi kita Muhammad Salallahu alaihi
wassalam.
Ketiga : Al-Qur’an diturunkan dengan perantaraan
makhluk yang paling ta’at kepada Allah yaitu Malaikat Jibril. Dia adalah
malaikat terbaik dan pemimpin dikalangan malaikat. Allah menjelaskan dalam
surat an Najmu ayat 5 dan 6 bahwa Jibril itu sangat kuat, memiliki akal yang
cerdas. Dan didalam surat at Takwir ayat 19-21 Allah menjelaskan pula bahwa
Jibril adalah utusan yang mulia, yang mempunyai kekuatan memiliki kedudukan
yang tinggi disisi Allah serta
dipercaya.
Keempat : Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada waktu
yang sangat mulia dan penuh berkah yaitu bulan Ramadhan. Bahkan malam
diturunkannya adalah malam kemuliaan yaitu lailatul qadr, yaitu malam yang
lebih baik dari seribu bulan.
Sungguh tidak
ada ketinggian dan kemuliaan yang hakiki akan diperoleh seorang hamba kecuali
dengan al Qur an. Imam al Muzani, yaitu salah seorang murid terbaik Imam asy
Syafi-i menjelaskan bahwa Imam asy Syafi-i berkata : “Man ta’allamal qur an
‘azhumat qiimatuhu” Barangsiapa yang mempelajari al Qur an telah tinggi
kedudukannya.
Syaikh DR
Abdurrahman as Sudais berkata : Wahai
hamba Allah, sesungguhnya ketinggian dan kesuksesan, kemuliaan dan kekuasaan di
dunia dan di akhirat adalah untuk para pengemban dan pengamal al Qur an. Inilah
yang ditunjukkan oleh Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.
Sungguh sangat banyak
kemuliaan dan keutamaan mempelajari dan mengamalkan al Qur an, diantaranya adalah :
Pertama : Menjadi sebaik baik hamba Allah.
Rasulullah
bersabda : “Khairukum man ta’allamal qur-an wa ‘allamahu”. Sebaik
baik kalian adalah yang belajar al Qur-an dan mengajarkannya. (H.R Imam
Bukhari)
Tentang hadits ini, Imam Ibnu Hajar Ashqalani berkata : Tidak diragukan lagi bahwa orang
yang bisa menggabungkan antara belajar dan mempelajari al Qur an adalah orang
yang sempurna bagi dirinya dan bagi orang lain, yaitu orang yang mampu
mengumpulkan yang manfaat yang sedikit
dan yang banyak.
Kedua : Mendapat syafaat dari al Qur-an.
Rasulullah bersabda:“Aqraul qur’ana fainnahu yakti yaumal qiyamati syafi’an li ashhabih.”
Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk
memberi syafa’at kepada pembacanya. (H.R. Muslim, dari Abu Umamah).
Ketiga : Mendapat
pahala yang berlipat.
Rasulullah bersabda :
“Man qara-a harfan min kitaabillah falahu bihi hasanatun. Wal hasanatun
bi’asyri amtsalihaa. Laa aquulu “aliflammim” harfun. Walakin alifun harfun, wa
laamun harfun wa miimmun harfun” .Barang siapa yang membaca satu huruf dari
Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan
sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi
Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. (H.R Imam at Tirmidzi).
Perhatikanlah saudaraku, berapa banyak huruf yang ada dalam
setiap ayat, setiap surat dan setiap juz dari al Qur an. Diantara surat yang
pendek dalam al Qur an adalah surat al Kautsar yang terdiri dari 42 huruf.
Untuk membacanya membutuhkan waktu hanya kira kira 13 detik dan mendatangkan
420 pahala. Kemudiaan surat al Ikhlas. Surat ini terdiri dari 47 huruf dan
untuk membacanya butuh waktu kira kira 15 detik. Ini akan mendatangkan 470
pahala bagi yang membacanya. Lalu bagaimana dengan membaca surat yang panjang
seperti al Baqarah yang memiliki 25.500 huruf. Tentu akan lebih besar lagi
manfaatnya.
Keempat : Yang mahir akan bersama malaikat yang mulia
Sangatlah besar pahala yang disediakan Allah Ta’ala bagi
orang orang yang mau membaca al Qur an. Yang masih terbata batapun ketika membaca al Qur an dijanjikan dengan dua
pahala, bukan satu, yaitu pahala karena mau membacanya dan pahala karena berat
dan susahnya dalam membaca. Sedangkan yang mahir akan bersama malaikat yang
mulia.
Rasulullah bersabda : “Orang
yang membaca al Qur an dengan mahir, akan bersama Malaikat yang mulia lagi taat
dan yang membaca al Qur an dengan terbata bata dan merasa berat, maka ia
mendapat dua pahala” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Syaikh DR. Abdurrahman as Sudais memberi nasehat : Wahai kaum
muslimin, betapa para pembaca dan pengamal al Qur-an akan mendapatkan anugerah
yang besar dan pahala yang agung. Tidak lalai darinya kecuali orang orang yang
(hatinya) lalai. Demi Allah itulah kesenangan yang hakiki. Kesenangan dan
kebahagian yang tidak semu. Tidak tertipu dengan dunia yang rusak. Bangga
dengan kendaraan, makanan, minuman, tempat tinggal dan jabatan.
Maka bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah. Ambillah
kitab Rabb-mu. Jadikan al Qur-an sebagai pedoman hidupmu dalam segala urusan.
Dengan itu kamu akan mengembalikan kebesaranmu, kemuliaanmu dan kesucianmu. (Dinukil
dari salah satu Khutbah, Syaikh Sudais di Masjidil Haram)
Namun demikian ketahuilah saudaraku bahwa kemuliaan dan kebaikan yang banyak dari al Qur an tidaklah
akan diperoleh kalau hanya sebatas pada keinginan dan angan angan saja. Untuk mendapatkan manfaatnya haruslah dengan sungguh sungguh dan ikhlas
mempelajarinya serta mengamalkannya.
Ya
Allah, kami memohon agar diberi kekuatan dan kemampuan untuk selalu belajar al
Qur an, memahami makna maknanya, mentadaburi, mengamalkan dan mengajarkannya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam (661)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar