JILBAB BUKANLAH
BUDAYA ARAB SEBELUM ISLAM
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sebagian
orang beranggapan bahkan ada yang berkeyakinan bahwa menutup aurat dengan
jilbab atau berhijab menutupkan kain
kudung ke dada adalah budaya wanita Arab Jahiliyah yaitu sebelum kedatangan Islam. Oleh karena itu, kata mereka, maka wanita
wanita bukan Arab tidaklah berkewajiban berjilbab meniru niru budaya wanita
Arab. Sungguh ini adalah pendapat yang keliru berat, menyelisihi perintah Allah
dan Rasul-Nya.
Ketahuilah
bahwa pemakaian jilbab ataupun hijab tidaklah sesuatu yang masyhur dikalangan
wanita Arab sebelum Islam. Kalaupun ada sebagiannya yang berjilbab tapi jilbab
mereka tidaklah memenuhi syarat sebagai penutup aurat sebagaimana yang
diperintahkan Allah Ta’ala kepada kaum mukminah. Lihatlah beberapa ayat al Qur
an dan beberapa penjelasan, diantaranya sebagai berikut :
Pertama : Surat an Nuur 31. “Dan
katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya
dan memelihara kemaluannya. Dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya)
kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya”.
Imam
Ibnu Katsir menjelaskan : Ini adalah perintah Allah Ta’ala kepada wanita wanita
Mukminah, karena kecemburuan-Nya terhadap suami suami mereka, para hamba-Nya
yang beriman, dan untuk membedakan mereka
dengan sifat wanita Jahiliyah dan wanita musyrikah.
Imam Ibnu
Katsir juga mengatakan : Perempuan pada
zaman Jahiliyah biasa melewati laki-laki dengan keadaan dada terbuka, tanpa ada selimut sedikitpun.
Bahkan kadang-kadang mereka memperlihatkan lehernya untuk memperlihatkan semua
perhiasannya.
Imam
Zarkasyi memberikan komentarnya mengenai keberadaan perempuan pada masa
jahiliyah : Mereka mengenakan pakaian yang membuka leher dan bagian dadanya,
sehingga tampak jelas seluruh leher dan urat-uratnya serta anggota sekitarnya.
Mereka juga menjulurkan kerudungnya ke arah belakang, sehingga bagian muka
tetap terbuka. Oleh karena itu, maka segera diperintahkan untuk mengulurkan
kerudung di bagian depan agar bisa menutup dada mereka.
Ketika ayat ini turun, para wanita muslimah bersegera menutupi
kepala mereka. Mereka yang tidak memiliki penutup kepala merobek kain sarung
untuk digunakan sebagai penutup kepala.
Ini
membuktikan bahwa sebelum ayat ini turun, menutup kepala bukanlah merupakan
budaya yang umum di kalangan wanita Arab ketika itu. Ayat ini juga menunjukkan
bahwa berjilbab bukanlah sebuah pilihan
melainkan kewajiban yang diperintahkan Allah Ta’ala. Seandainya menutup kepala atau berjilbab
merupakan sebuah pilihan maka apa
perlunya mereka memaksakan diri untuk merobek kain sarung untuk menutupi kepala
mereka.
Kedua : Surat al Ahzaab 59. “Wahai Nabi !. Katakanlah kepada istri
istrimu, anak anak perempuanmu dan isteri isteri orang Mukmin hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Ustadz
Abdullah MA, berkata : Dalam ayat ini terdapat perintah
dari Allah Ta’ala kepada semua wanita yang beriman untuk memakai pakaian dan
jilbab yang menutupi aurat mereka. Perintah ini menunjukkan hukumnya wajib
dalam Islam. Sehingga bisa dipastikan bahwa perintah memakai jilbab syar’i bukanlah karena kaitannya dengan budaya
atau kebiasaan wanita wanita Arab, tapi ini adalah perintah Allah Ta’ala yang
wajib menjadi kebiasaan baik bagi wanita wanita yang beriman. (Majalah as
Sunnah edisi 09 tahun XIX).
Ketiga : Surat al Ahzaab 33. “Dan hendaklah
kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti
orang-orang Jahiliyyah yang dahulu” (Q.S al Ahzaab 33).
Maqatil
bin Hayyan mengatakan bahwa yang dimaksud berhias diri adalah seseorang memakai
khimar (kerudung) di kepalanya namun tidak menutupinya dengan sempurna.
Dari sini terlihatlah kalung, anting dan lehernya. Inilah yang disebut tabarruj
(berhias diri) ala Jahiliyyah. Lihat Kitab Tafsir Ibnu Katsir.
Dari
penjelasan ini dapat diketahui bahwa wanita Arab Jahiliyah umumnya tidak
berjilbab karena bukan kebiasaan atau budaya mereka sedangkan muslimah dari turunan bangsa manapun,
diperintahkan Allah untuk berjilbab termasuk menutupkan kain kerudungnya ke
dadanya.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (668)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar