MENGAMBIL
MANFAAT KETIKA MENDENGAR ADZAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Pada
setiap masuk waktu shalat, alhamdulillah kita bisa mendengarkan adzan dari
masjid masjid di sekitar tempat tinggal
kita. Manfaat paling utama bagi seorang hamba dengan adanya adzan adalah
mengingatkan bahwa waktu shalat telah datang. Bagi laki laki tentu bersegera ke
masjid untuk melaksanakan shalat wajib secara berjamaah di awal waktu kecuali
adanya udzur syar’i.
Cuma
amat disayangkan masih ada sebagian dari saudara saudara kita yang tidak mau
mengambil manfaat bahkan tidak peduli ketika mendengar adzan. Sering kita
saksikan saat adzan berkumandang masih ada yang terus mengobrol, melanjutkan
pekerjaan atau tidak menghentikan acara rapat, bahkan ada yang masih terus
menggunakan handphone dan yang lainnya.
Pada
hal jika kita mau memahami dengan sungguh sungguh apa yang diajarkan agama kita
ketika mendengar adzan maka tahulah kita bahwa disitu banyak keutamaan dan
manfaat yang akan didapatkan. Perhatikanlah sabda Rasulullah yang berkaitan
dengan adzan.
Diantaranya
adalah sebuah hadits dari Abdullah bin Amr bahwa ia mendengar Nabi bersabda : “Apabila kamu mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang diucapkannya. Kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barang siapa yang bershalawat sekali kepadaku maka
Allah membalasnya sepuluh kali kepadanya. Kemudian mintalah
kepada Allah untukku wasilah karena
sungguh ia adalah kedudukan yang tinggi di surga yang tidak patut (diraih)
kecuali oleh seorang hamba dari kalangan hamba hamba Allah. Dan aku berharap
akulah orangnya. Maka barangsiapa yang memohon wasilah kepada Allah untukku,
niscaya dia berhak mendapatkan syafaat. (H.R
Imam Muslim, at Tirmidzi dan Nasa’i).
Dari
hadits ini diketahui ada tiga hal yang sangat dianjurkan Rasulullah untuk kita
amalkan ketika mendengar muadzin mengumandangkan adzan.
Pertama : Ucapkan seperti yang diucapkan muadzin. Hal
ini dijelaskan dalam sebuah hadits dari
Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah bersabda : “Apabila muadzin mengucapkan ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR lalu seorang di
antara kamu mengucapkan (juga) ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR. Kemudian muadzin
mengucapkan ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH ia mengucapkan juga ASYHADU ALLAA
ILAAHA ILLALLAAH. Kemudian muadzin mengucapkan ASYHHADU ANNA MUHAMMADAR
RASULULLAH ia mengucapkan (juga) ASYHHADU
ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH.
Kemudian muadzin mengucapkan HAYYA
‘ALASH SHALAAH maka ia mengucapkan LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH (tiada daya dan upaya kecuali dengan
pertolongan Allah). Kemudian muadzin
mengucapkan HAYYA ‘ALAL FALAAH ia mengucapkan LAA
HAULAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH.
Kemudian muadzin mengucapkan ALLAAHU
AKBAR ALLAAHU AKBAR ia mengucapkan juga ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR. Kemudian
muadzin mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH ia mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH dari lubuk hatinya maka pasti ia masuk surga.
(H.R Imam Muslim dan Abu Dawud).
Kedua : Bershalawat kepada Rasulullah dan orang yang bershalawat kepada Rasulullah satu
kali maka Allah Ta’ala akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Ketahuilah
bahwa jika Allah bershalawat kepada makhluk-Nya maka maknanya adalah Allah
memberi rahmat (kasih sayang) kepada makhluk.
Ketiga : Mintalah kepada Allah washilah untuk
Rasulullah. Permohonan washilah untuk Rasulullah adalah dengan mengucapkan
(yang biasa dikenal dengan doa setelah adzan), yaitu : Dari Jabir bin Abdillah bahwa
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang
membaca ketika mendengar adzan “Allahumma Rabba hadzihid da’watit taammah
wash shalaatil qaaimah aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilah wab’atshu
maqaamam mahmuudah alladzii wa’attah” .Ya Allah, Rabb pemilik panggilan
yang sempurna ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah
(derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau,
sehingga bisa menempati maqam terpuji yang engkau janjikan. Maka dia
berhak mendapatkan syafa’atku pada hari Kiamat” (H.R Imam Bukhari).
Syaikh al
Albani rahimahullah berkata: Dalam
hadits ini ada tiga sunnah yang sering dilalaikan
oleh kebanyakan manusia, yaitu : (1)
Menjawab
adzan (2) Bershalawat kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam
usai menjawabnya, dan (3) memintakan wasilah untuk Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam.
Syaikh
melanjutkan : Anehnya, engkau perhatikan sebagian orang yang sangat fanatik
memperjuangkan bid’ahnya shalawat muadzin secara keras usai adzan. Padahal hal
tersebut merupakan kebid’ahan dalam agama dengan kesepakatan ulama. Kalau
mereka melakukan hal itu dengan alasan cinta Nabi shalallahu ‘alaihi wa
sallam, lantas
kenapakah mereka tidak menghidupkan sunnah ini dan meninggalkan
bid’ah tersebut ?!. Kita memohon hidayah.” (Ta’liq Fadhlush Shalah ‘ala Nabi).
Lihat artikel “Kupas Tuntas Masalah Syafa’at” oleh Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi
Majalah Al-Furqon Edisi 7 Tahun12)
Diantara
manfaat lain yang berkaitan dengan adzan yakni adanya doa yang tidak ditolak
antara adzan dan iqamah. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan bagi setiap
muslim untuk memperbanyak doa antara adzan dan iqamah karena pada waktu itu doa
mustajab. Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda : “Addu’aa-u laa yuraddu bainal adzaani wal iqaamah”. Tidak ditolak
doa (yang dipanjatkan) antara adzan dan iqamah. (H.R Abu Dawud dan at
Tirmidzi).
Sungguh
hal ini juga sering dilalaikan oleh sebagian manusia di zaman ini pada hal ini
akan sangat bermanfat yakni sebagaimana
dijelaskan Rasulullah dalam hadits dari Anas bin Malik diatas.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (682)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar