KENAPA HATI MANUSIA ADA PENYAKITNYA ??
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala telah menciptakan
tubuh manusia beserta anggota tubuhnya
yang lengkap dan sempurna. Setiap anggota tubuh mempunyai peruntukan atau
kegunaan dan fungsi masing masing yang berbeda.
Semuanya secara fisik dalam keadaan
sehat namun pada satu saat bisa mengalami sakit. Jika pada suatu ketika anggota
tubuh manusia itu tidak berfungsi sebagaimana peruntukannya maka yang demikian
disebut sakit. Diantara contohnya telinga yang diperuntukan untuk mendengar dan
suatu pada suatu saat tidak bisa melakukan fungsinya untuk mendengar maka itu
disebut sakit. Kaki yang fungsi utamanya untuk berjalan lalu pada satu saat
tidak bisa digunakan untuk berjalan itu juga disebut sakit.
Bahkan orang berilmu ada yang
menjelaskan bahwa telinga yang tidak suka mendengar kebaikan dan nasehat itu
tandanya juga berpenyakit. Begitupun kaki yang selalu berjalan menuju kepada
keburukan dan kemaksiatan itu secara maknawi juga disebut berpenyakit.
Ketahuilah bahwa sebenarnya hati
juga bisa berpenyakit dan ini termasuk yang berbahaya. Sebagaimana organ tubuh lainnya maka hati yang berpenyakit akan
terlihat dari ketidak mampuannya dalam melaksanakan fungsinya secara benar.
Diantaranya adalah : (1) Tidak mengenal Allah Ta’ala. (2) Tidak mencintai-Nya
melebihi selain-Nya. (3) Tidak melaksanakan perintah-Nya.
Jadi seseorang yang tidak mengenal
Allah dengan benar, tidak mencintai Allah sebagaimana mestinya dan mengabaikan
perintah dan larangan-Nya maka itulah keadaan yang menunjukkan bahwa hatinya
sedang sakit.
Lalu kenapa hati manusia bisa
berpenyakit ?. Diantara penyebabnya adalah :
Pertama : Melakukan kesyirikan.
Perbuatan syirik adalah dosa besar
paling besar karena mempersekutukan Allah Ta’ala dengan makhluknya. Ini adalah
kezhaliman yang besar. Allah berfirman : “Yaa
bunaiya laa tusyrik billahi, innasya syirka lazulmun ‘azhiim”. (Ketika Lukman memberi pelajaran kepada
anaknya) : Wahai anakku ! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar benar ke zhaliman yang besar (Q.S Lukman
13).
Seorang haruslah menjauhkan diri
sejauh jauhnya terhadap berbagai kesyirikan.Ini
akan mendatangkan penyakit yang parah dihatinya karena dia telah
menempatkan makhluk sebagai tandingan bagi Allah Ta’ala.
Kedua : Melakukan dosa dan maksiat.
Bermaksiat kepada Allah Ta’ala dan
berlaku buruk kepada makhluk-Nya adalah penyebab hati menjadi sakit. Jika
maksiat dilakukan terus menerus maka penyakitnya semakin parah bahkan bisa
membuat hati itu mati.
Imam Ibnul Qayyim berkata : Dampak
buruk maksiat adalah melemahnya hati. Ini adalah perkara yang tampak dengan
jelas. Bahkan akan senantiasa memperlemahnya. Hingga berhasil memadamkan cahaya
hati secara keseluruhan. (Kitab Ad Daa’ wa ad Dawaa’).
Ketiga : Lalai dalam berdzikir.
Tidak diragukan bahwa hati
seseorang bisa berpenyakit karena lalai dalam mengingat Allah Ta’ala. Sungguh
hati menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ini sebagaimana disebutkan dalam
firman-Nya : “Alla bidzikrillahi tathma-innull
quluub”. Ketahuilah
bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. (Q.S ar Ra’du 28).
Oleh karena itu seorang hamba tidak akan pernah melalaikan
berdzikir mengingat Allah sehingga hatinya menjadi tenang dan hati yang tenang
adalah hati yang tiada penyakit padanya.
Keempat : Lalai belajar
ilmu yang bermanfaat.
Ilmu adalah petunjuk dan penerang bagi hati seorang hamba.
Dengan ilmu bisa dibedakan mana yang benar mana yang bathil, mana yang halal
dan mana yang haram. Jika seseorang tidak mampu membedakan yang halal dan yang
haram itulah tanda hatinya berpenyakit. Selain itu, jika lalai dalam belajar
ilmu yang bermanfaat maka hatinya akan terisi dengan ilmu yang buruk dan ini
memiliki potensi pula untuk membuat hati menjadi sakit.
Oleh karena itu carilah waktu dan kesempatan
untuk selalu menimba ilmu yang bermanfaat sehingga menjadi benteng bagi
penyakit hati.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam (660)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar