JAGALAH ALLAH NISCAYA ALLAH MENJAGAMU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Judul tulisan ini adalah potongan dari sebuah hadits yang
agak panjang, diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas. Rasulullah bersabda : “Yaa ghulaamu, inni u’allimuka kalimaatin,
ihfazhillaha yahfazhka, ihfazhillaha tajidhu tujaahaka” Wahai anak muda,
aku akan mengajarimu beberapa kalimat : Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu.
Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu ….(H.R at Tirmidzi,
Hadits Hasan Shahih).
Hadits ini adalah nasehat dari Rasulullah kepada Ibnu Abbas yang
saat itu baru menginjak usia baligh yaitu pada umur 15 atau 16 tahun sehingga
disebut ghulam atau anak muda.
Dalam potongan hadits
ini, ada dua nasehat penting yang disampaikan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam kepada Ibnu Abbas yaitu :
Pertama : “Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu”. Ini adalah kalimat yang
agung dan tinggi. Jagalah (Allah)
artinya jagalah batasan batasan serta syariat Allah dengan melaksanakan
perintah perintah dan menjauhi larangan larangan-Nya. Demikian pula dengan
mempelajari agama-Nya, sehingga dengannya engkau beribadah dan bermuamalah (berinteraksi
dengan orang lain) dan engkau mendakwahkannya di jalan Allah.
Jagalah Allah, niscaya Dia menjaga agamamu, keluargamu,
hartamu dan dirimu karena Allah membalas orang orang yang telah berbuat baik,
dengan kebaikan-Nya. Allah berfirman : “Hal jazaa-ul ihsan illal ihsaan” Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (Q.S ar Rahmaan 60).
Dan yang paling
penting dari penjagaan Allah terhadap seseorang adalah penjagaan-Nya atas
agamanya dan menyelamatkannya dari kesesatan, karena jika seseorang diberi
petunjuk maka Allah Ta’ala akan menambahkan petunjuk-Nya, Allah Ta’ala
berfirman : Walladziinah-tadau zaadahum
hudan wa aataahum taqwaahum”. Dan
orang orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada
mereka dan memberi mereka (balasan) ketakwaannya. (Q.S Muhammad 17).
Jadi, dari keterangan ini diketahui bahwa orang yang tidak
menjaga Allah, maka ia tidak berhak mendapatkan penjagaan-Nya. Sehingga dalam
hal ini ada dorongan (bagi seseorang)
untuk selalu menjaga batasan batasan Allah Ta’ala.
Kedua : “Jagalah Allah maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu” Maknanya adalah bahwa Allah akan selalu
membimbing dan menunjuki hambanya kepada setip kebaikan dan memudahkan untuk
melakukannya serta menghindarkan dari segala keburukan.
Terlebih lagi jika menjaga-Nya dengan memohon
pertolongan-Nya. Jika seseorang memohon pertlongan Allah dan bertawakal
kepada-Nya, cukuplah Allah baginya (yang akan memberikan semua yang
diinginkannya) dan dia tidak memerlukan pertolongan siapapun selain-Nya.
(Lihat Syarah Hadits Arba’in an Nawawiyah, Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin).
Ketahuilah bahwa sahabat dan orang orang shalih senantiasa berusaha
menjaga (agama) Allah sehingga mereka selalu mendapatkan kebaikan yang banyak yaitu : (1) Selalu dijaga Allah dan (2) Selalu
ditolong dan dilindungi Allah.
Mari kita lihat bagaimana penjagaan dan pertolongan Allah
kepada sahabat, diantaranya kepada Abdurrahman bin ‘Auf yang selalu menjaga
Allah. Dia adalah termasuk delapan orang yang pertama tama masuk Islam yaitu
diajak oleh Abu Bakar ash Shiddiq. Pada saat datang perintah hijrah dari Makah
ke Madinah maka tanpa ragu sedikitpun, dia langsung berhijrah.
Hartanya yang banyak jatuh ketangan kafir Quraisy sedangkan
bisnisnya yang begitu besar dan menguntungkan di Makah juga ditinggalkan demi
menjaga (agama) Allah. Lalu Allah Ta’ala menjaga dirinya, menjaga agamanya dan
memberinya berbagai kebaikan.
Di Madinah Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad
bin Rabi’. Sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik bahwa setelah dipersaudarakan dengan Sa’ad maka
Sa’ad berkata kepada Abdurrahman : Saudaraku,
aku seorang terkaya di Madinah. Ambillah separuh hartaku yang kau suka, aku
juga memiliki dua istri, pilih satu yang kau suka, dan nikahilah! Lalu
Abdurrahman bin Auf menjawab : Semoga Allah melimpahkan berkahNya padamu juga
pada keluarga dan hartamu. Saya hanya bermohon agar ditunjukkan arah pasar
Sa'ad kemudian menunjukkan padanya di mana letak pasar. Maka
mulailah Abdurrahman berdagang di sana. Belum lama menjalankan usaha dagangnya
di pasar Madinah, ia berhasil mengumpulkan uang yang cukup dan juga ingin menikah. Ia pun mendatangi Rasulullah seraya
berkata : Saya ingin menikah, ya Rasulullah," katanya. “Apa mahar yang akan kau berikan pada
istrimu” ?, tanya Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam. Abdurrahman
menjawab : Emas sebesar biji kurma. Lalu Rasulullah merestuinya dan menyuruh
untuk mengadakan walimah meskipun dengan memotong seekor kambing.
Jadi Allah Ta’ala telah
menjaga dan menolong Abdurrahman bin ‘Auf sehingga dia menjadi pembela
Islam dalam berbagai peperangan dan memiliki harta yang banyak yang sebagian
besarnya digunakan untuk perjuangan menegakkan Islam dan membantu orang orang
yang membutuhkan.
Oleh karena itu jagalah (agama) Allah niscaya Allah akan
menjaga kita. Sungguh ini adalah salah satu cara terbaik untuk mendapat
penjagaan dan pertolongan-Nya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.
(657).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar