SIKAP SABAR SANGAT DIBUTUHKAN DALAM KEHIDUPAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Pada dasarnya, ketika menjalani
kehidupan di dunia ini, seorang hamba membutuhkan kesabaran dalam setiap
keadaannya. Kenapa sabar
ini penting dan dibutuhkan di setiap saat.
Ini antara lain sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Ahmad
Faridh seorang Ulama dari Mesir dalam
Kitabnya Tazkiyatun Nufus yang mengatakan bahwa :
Seorang hamba selalu membutuhkan
kesabaran dalam setiap keadaannya. Sebab ia selalu berada dalam perintah yang wajib
dilaksanakan dan larangan yang wajib dia tinggalkan. Dia senantiasa berada pada
takdir Allah serta kenikmatan yang wajib dia syukuri. Apabila semua perkara ini
tidak bisa lepas dari diri seseorang maka kesabaran harus senantiasa berada
pada dirinya.
Selain itu, mari kita renungkan sejenak bagaimana mungkin
kita menjalani kehidupan ini dengan nyaman tanpa menjaga sikap sabar karena
setiap saat kita berinteraksi dengan orang lain
yang punya latar belakang, pola pikir dan kepentingan yang berbeda bahkan bisa jadi berlawanan. Oleh
karena itu maka kedudukan sikap sabar menjadi semakin penting baik dalam
bermuamalah ataupun dalam menjalankan syariat.
Makna sabar.
Lalu apa makna sabar. Imam Ibnul Qayyim dalam Kitabnya
Madarijus Saalikin menjelaskan bahwa secara etimologi sabar itu bermakna
menahan atau mencegah.
Secara istilah kata beliau makna sabar adalah
: (1) Menahan diri dari berputus asa (2) Menahan amarah jiwa (3) Mencegah lisan
dari mengeluh (4) Mencegah anggota badan untuk berbuat mungkar.
Kewajiban bersabar.
Ketahuilah bahwa sikap sabar adalah kewajiban bagi seorang
hamba. Allah berfirman : “Ya aiyuhal
ladzina aamanushbiruu wa shaabiruu wa raabithuu wattaqullaha la’allakum tuflihuun” Wahai orang
orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan
negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (Q.S Ali Imran
200).
Imam Hasan al Bashri berkata :
Mereka diperintahkan agar bersabar di atas agama yang telah Allah Ta’ala ridhai
untuk mereka yaitu agama Islam. Jangan sampai mereka meninggalkannya dengan
sebab senang atau susah, sengsara atau sejahtera, sehingga mereka mati dalam
keadaan sebagai orang Islam. Dan agar mereka menambah kesabaran menghadapi
musuh musuh yang menyembunyikan agama mereka (Tafsir Ibnu Katsir).
Pahala tanpa batas.
Sungguh amatlah tinggi kedudukan orang yang bersabar karena
dia dijanjikan Allah Ta’ala untuk
mendapat pahala yang tidak terbatas.
Sulaiman bin Qashim berkata : Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali
kesabaran yang ganjarannya seperti air mengalir. Kemudian beliau membacakan
firman Allah Ta’ala : “Innama
yuwaffash shaabiruuna ajrahum bighairi hisaab”
Sesungguhnya hanya orang-orang
yang bersabarlah yang disempurnakan
pahala mereka tanpa batas (Q.S az Zumar 10)
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran,
pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya
sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan
pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan. Bahkan juga,
pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak
pula dapat disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh
kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu
pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin).
Berkah yang sempurna,
rahmat dan petunjuk.
Diantara kedudukan dan keutamaan sikap sabar adalah berita
gembira berupa kumpulan dari tiga kebaikan yaitu berkah, rahmat dan petunjuk. Kumpulan
keutamaan ini tidaklah akan diperoleh kecuali bagi orang orang yang sabar.
Allah berfirman : “Dan sungguh Kami akan berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah
buahan dan berilah kabar gembira kepada orang orang yang sabar.
(Yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan :
Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang
sempurna dan rahmat dari Rabb mereka
dan mereka itulah orang orang yang mendapat
petunjuk. (Q.S al
Baqarah 155-157).
Sungguh kita butuh sikap sabar. Oleh karena itu mari kita jaga sikap sabar ini
agar selalu ada dalam diri kita sehingga kita akan memperoleh manfaat yang banyak darinya. Insya Allah.
Wallahu A’lam. (410)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar