KENAPA DOA
TIDAK DIKABULKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Terkadang kita mendengar seseorang berkata : Kenapa
ya, doa saya tidak dikabulkan pada hal saya telah berdoa dengan sungguh sungguh. Dan juga saya
telah berusaha memenuhi syarat syarat dikabulkannya doa. Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman : “Wa qaala rabbukum ud’unii astajiblakum.”
Dan Rabbmu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu.
(Q.S al Mu’min 60).
Ketahuilah saudaraku bahwa tidaklah merupakan
suatu kebaikan jika seseorang mengeluh
karena doanya belum dikabulkan.
Sungguh pada asalnya kita tidak mengetahui apakah doa kita
dikabulkan karena seseorang yang
berdoa janganlah memahami bahwa doanya akan dikabulkan seperti yang diminta. Allah
tidak memberikan sesuatu karena keinginan kita tapi Allah berikan karena
sesuatu itu memang kita butuhkan dan bermanfaat.
Lihatlah saudaraku bahwa
sungguh Allah Ta’ala Maha Mengetahui bahwa kita sangat butuh air untuk
kehidupan. Sementara itu, pada hakikatnya, kita tidak butuh mobil mewah.
Wallahu A’lam, barangkali ini salah satu hikmah kenapa Allah turunkan air
berupa hujan tapi Allah tidak pernah
menurunkan mobil mewah dari langit. Semua itu adalah karena kasih sayang Allah
kepada makhluknya terutama manusia, hewan dan tumbuhan.
Rasulullah
bersabda : “Maa min muslimin bida’watin laisa fiihaa itsmun walaa qathii’atu
rahimin illaa ‘athahullahu ihda tsalatsa : Imma an yu’ajjila lahu da’watahu, wa
immaa au yudakhkhirahaa lahu fiil
akhirati, wa imma au yashrifa ‘anhu minas suu-i mitslihaa.” Tidaklah
seorang muslim berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutus
selaturrahim, melainkan Allah akan menyegerakan doanya untuk dikabulkan, atau Allah simpan
untuknya di akhirat, atau Allah akan palingkan darinya keburukan yang
semisalnya (H.R Imam Bukhari dalam Adab al Mufrad, dishahihkan oleh Syaikh al
Albani)
Ketahuilah
bahwa jika pada suatu waktu kita merasa doa kita belum diijabah, maka pastilah
ada disitu hikmah yang sempurna dan kita
tidak mengetahuinya. Dalam hal ini paling tidak ada dua hal yang perlu kita
pahami.
Pertama : Apapun pilihan Allah buat kita itulah yang
terbaik, termasuk doa yang kita merasa belum dikabulkan. Sufyan ats Tsauri
berkata : Allah (apabila) mencegah dari sesuatu pada hakikatnya adalah
pemberian dan nikmat. Tidaklah Dia mencegah sesuatu karena kebakhilanNya, bukan
pula karena tidak punya, melainkan (karena) Dia melihat kebaikan para hambaNya.
Apabila Allah tidak memberi maka itu adalah atas dasar pilihan dan pandangan
baik dari-Nya (Madarijus Salikin).
Kedua : Hakikatnya, manusia tidak mengetahui apa
yang terbaik bagi dirinya. Allah berfirman : …“Wa ‘asaa an takrahuu syai-an
wa huwa khairul lakum. Wa ‘asaa an tuhibbuu syai-an wa huwa syarrul lakum.
Wallahu ya’lamu wa antum laa ta’lamun” … Boleh jadi kamu membenci sesuatu
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah Mahamengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (Q.S al
Baqarah 216).
Ketahuilah bahwa Allah pasti akan mengabulkan
doa hamba hamba-Nya. Sungguh Allah
berjanji akan mengabulkan doa hamba hambaNya. Namun demikian perlu diketahui
doa hanya akan dikabulkan jika
penghalangnya sudah tidak ada. Penghalang penghalang doa itu sangatlah
banyak, diantaranya :
Pertama : Jangan mengkhianati doa.
Berapa
banyak orang yang berdoa untuk memohon berbagai kebaikan terutama untuk
dunianya. Tapi sementara itu dia belum bisa meninggalkan perbuatan perbuatan
yang dilarang oleh Allah dan terkadang lalai dalam melaksanakan perintahNya.
Berdoa meminta kebaikan tapi melakukan keburukan. Ini namanya mengkhianati doa.
Dalam
Kitab al Adzkar disebutkan bahwa ada sebagian ulama salaf berkata : Janganlah
engkau berprsangka lambat terkabulnya doa karena sungguh engkau telah menutup
jalannya dengan berbuat keburukan.
Kedua : Tidak bersungguh sungguh dalam
berdoa.
Berapa
banyak orang yang berdoa tetapi hatinya lalai terhadap doa yang dipanjatkannya.
Pada saat berdoa hati dan pikirannya menjelajah ke sana kemari. Padahal, hati yang lalai ini termasuk sebab terbesar
doa tidak dikabulkan.
Rasulullah
bersabda : “Wa’lamuu annallaha laa
yastjiibu du’aa-an min qalbin ghaafilil laahin”. Ketahuilah sesungguhnya
Allah tidak akan mengabulkan doa dari
hati orang yang lalai. (H.R at Tirmidzi, al Hakim dan ath Thabrani, dihasankan
oleh Syaikh al Albani).
Ingatlah
apa yang dikatakan oleh Imam Ibnu Rajab al Hambali : Termasuk syarat doa yang
paling agung adalah menghadirkan hati dan berharap terkabulnya doa dan tidak
putus asa. Sementara itu Imam an Nawawi mengingatkan pula : Ketahuilah, bahwa
maksud doa adalah menghadirkan hati.
Ketiga : Tergesa gesa minta
dikabulkan.
Berapa
banyak orang yang tergesa gesa minta doanya segera dikabulkan, seolah olah
ingin mendesak Allah agar segera mengabulkan doanya. Apabila dia merasa doanya belum dikabulkan juga maka akhirnya ia menjadi
malas bahkan berhenti berdoa. Rasulullah telah melarang seseorang yang tergesa
gesa minta doanya dikabulkan.
Rasulullah
bersabda : “Yustajaabu li ahadikum maa lam ya’jal, yaquulu : da’autu
falam yustajablii” Akan dikabulkan doa salah seorang diantara kalian selama
dia tidak tergesa gesa. Dia malah berkata : Aku sudah berdoa tetapi tidak dikabulkan
(H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Termasuk
yang mencegah terkabulnya doa adalah tergesa gesanya seorang hamba dan berputus
asa dari terkabulnya doa, hingga dia malas dan meninggalkan doanya. Orang yang
seperti ini ibarat orang yang menebar benih atau menanam tanaman, setiap hari
dirawat dan disiram. Tatkala masih belum juga membuahkan hasil, lantas dia
mengabaikan dan meninggalkannya begitu saja. (Ad Da’ wad Dawa’ , Imam Ibnul
Qayyim).
Keempat : Makan dari hasil usaha yang haram.
Rasulullah
bersabda : “…Tsumma dzakarar rajula
yuthiilus safara asy’asy aghbara, yamuddu yadaihi ilas samaa-i : ya rabbi, ya
rabbi ! wa math’amuhu haraamun, wa masyrabuhu haraamun, wa malbasuhu haraamun,
wa ghudziya bil haraami, fa anna yustajaabulahu” …. Kemudian Rasulullah menceritakan seorang
laki laki berdoa, yang telah melaksanakan perjalanan jauh yang rambutnya kusut
dan berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit, Ya Rabbku, ya Rabbku.
Sementara itu makanannya haram, pakaiannya haram, minumannya haram, dan tumbuh
dari hal hal yang haram, lantas bagaimana mungkin akan diterima doanya. (H.R
Imam Muslim).
Syaikh
Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Nabi menganggap mustahil bahwa orang yang
seperti ini doanya akan dikabulkan padahal dia telah melakukan sebab sebab
dikabulkannya doa dan pantas untuk dikabulkan. Akan tetapi tatkala dia memakan
yang haram jadilah doanya amat jauh untuk diterima oleh Allah Ta’ala. Kita
memohon kepada-Nya keselamatan. (Syarah Raiyadush Shalihin).
Orang
yang berdoa ini sebenarnya punya potensi untuk dikabulkan doanya karena berapa
hal :
(1) Dia dalam bersafar dan orang yang bersafar
tidak ditolak doanya yaitu sebagaimana disebutkan dalam salah satu sabda
Rasulullah yang diriwayatkan oleh Baihaqi, tentang tiga doa yang tidak ditolak,
salah satunya adalah doa musafir
(2)
Dia telah melakukan etika yang baik dalam berdoa yaitu mengangkat tangannya ke
langit. Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan at Tirmidzi dan dishahihkan
oleh Syaikh al Albani disebut bahwa Allah malu terhadap hamba-Nya yang
mengangkat kedua tangannya (meminta kepada-Nya) dikembalikan dalam keadaan
kosong.
(3)
Dia telah menyebut dan meminta kepada Allah dengan menyebut nama Allah yang
Maha Agung : ya Rabbku ya Rabbku, maka apa yang dia minta akan diberi. Dari Anas bin
Malik, Nabi memasuki masjid, sementara
itu ada seorang sahabat yang telah selesai menunaikan shalat dan ia tengah
berdoa. Dalam doanya, ia berkata: “Ya Allah, tiada Ilah yang berhak disembah
selain Engkau, Engkau Maha Memberi karunia, Pencipta langit dan bumi, Pemilik
keagungan dan kemuliaan.”
Lalu
Nabi bertanya kepada para sahabat
“Tahukah kalian dengan apa ia berdoa
kepada Allah? Ia telah berdoa kepada Allah dengan menyebut nama-Nya yang paling
agung, yang jika berdoa dengannya niscaya dikabulkan dan jika meminta dengannya
niscaya akan diberi.” (H.R at Tirmidzi, Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Cuma saja, orang yang berdoa tadi
sebagaimana dijelaskan Rasulullah bahwa makanan, pakaian dan minumannya haram
sehingga Rasulullah mengatakan : Bagaimana
mungkin akan diterima doanya.
Itulah sebagian dari sebab sebab kenapa doa
tidak dikabulkan.
Wallahu A’lam. (394)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar