ZIARAH KUBUR ADA MANFAATNYA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Pada awal awal masa Islam, yaitu
saat iman para sahabat baru mulai tumbuh,
Rasulullah pernah melarang para sahabat untuk melakukan ziarah
kubur. Namun ketika iman mereka telah
mapan dan kuat, para sahabat sudah memahami tentang keutamaan menjaga tauhid
dan menjauhi kesyirikan maka Rasulullah mengizinkan untuk melakukan ziarah
kubur.
Rasulullah bersabda : “Tahaitukum ‘an ziyaaratil qubuuri fa
zuruuhaa fa inna fii ziyaaratihaa tadzkirah”. Aku pernah melarang kalian
dari ziarah kubur, maka sekarang ziarahlah, karena dalam ziarah kubur ada
nasehat. (H.R Abu Dawud).
Ini adalah dalil yang menyebutkan
bahwa ziarah kubur itu disyariatkan dan hukumnya tidaklah wajib. Namun demikian
perlu dicatat bahwa ziarah kubur haruslah
sesuai dengan cara cara yang diajarkan Rasulullah dan dilakukan oleh
para sahabat.
Manfaat ziarah kubur.
Rasulullah mengajarkan beberapa doa
bagi umatnya yang melakukan ziarah kubur diantaranya : “Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiina, wa innaa
in syaa-Allahu lalaahiquuna ansya-alullaha lanaa wa lakum al’aafiyah”.
Mudahan mudahan keselamatan atas penduduk negeri ini dari kalangan orang orang
yang beriman dan orang orang Islam dan sesungguhnya kami akan menyusul. Mudah
mudahan Allah memberikan keselamatan untuk kami dan untuk kalian. (H.R Imam
Muslim)
Dalam hadits ini tergambar tujuan
dan manfaat yang didapatkan jika melakukan ziarah kubur, diantaranya :
Pertama : Mengambil pelajaran untuk mengingat kematian.
Sungguh, ada pelajaran yang sangat bermanfaat dari
apa yang disaksikan saat ziarah kubur. Kita menyaksikan bahwa saudara saudara
kita yang dahulu hidup di dunia dengan berbagai keadaan, ada yang kaya ada yang
miskin. Ada yang berpangkat ada yang tidak. Ada yang sudah tua bahkan ada yang
masih muda. Mungkin juga ada diantaranya
beberapa hari yang lalu masih bisa tertawa ataupun bercanda. Semuanya saat ini
telah ditempatkan didalam tanah karena mereka
telah sampai ajal yang ditetapkan baginya.
Dalam hadits dimaksud disebutkan pula
bahwa sesungguhnya kami akan menyusul. Inilah
pelajaran dan kesadaran yang sangat penting bagi yang saat ini masih hidup.
Memang demikianlah adanya perjalanan hidup ini.
Dalam waktu yang tidak lama, kita pasti akan menyusul saudara saudara
kita yang telah lebih dahulu menjadi penghuni kubur.
Pelajaran dan kesadaran tentang mengingat
kematian haruslah memberikan manfaat bagi kita untuk tidak menyia nyiakan sisa
hidup yang tinggal sedikit ini.
Sungguh Rasulullah memuji orang yang selalu mengingat mati
itu sebagai orang mukmin yang cerdas. Dari Ibnu Umar, diriwayatkan bahwa
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam ditanya : Siapakah dari orang orang
mukmin yang cerdas ? Rasulullah bersabda : “Yang paling banyak mengingat
mati dan paling tekun membuat persiapan untuknya, mereka
itulah orang yang cerdas” (H.R Ibnu Majah dan al Hakim, dihasankan oleh
Syaikh al Albani).
Ad Daqqaq berkata : Barangsiapa yang memperbanyak mengingat
kematian maka akan dikaruniai tiga kebaikan : (1) Dia akan bersegera untuk bertaubat. (2) Hatinya akan
dipenuhi oleh sikap menerima. (3) Dia akan rajin dan semangat dalam beribadah.
Kedua : Mendoakan keselamatan untuk diri sendiri dan penghuni kubur.
Hadits ini dibuka dengan doa untuk
penghuni kubur yaitu : “Mudah mudah
keselamatan atas penduduk negeri ini (penghuni kubur) dan kemudian ditutup
dengan doa : Mudah mudahan Allah memberikan keselamatan untuk
kami dan untuk kalian”.
Islam agama yang sempurna ini
mengajarkan umatnya untuk mendoakan dirinya dan juga mendoakan saudaranya
sesama muslim baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Tapi wajib untuk
diketahui bahwa untuk sesama kita yang masih hidup kita sangat dianjurkan untuk
saling mendoakan. Dan juga untuk yang
telah meninggal maka sangatlah dianjurkan untuk mendoakan mereka. Tapi untuk saudara
kita yang telah meninggal maka kita yang masih hidup sangat dianjurkan untuk
mendoakannya sedangkan mereka tidak bisa lagi mendoakan kita. Oleh karena itu sangatlah dilarang meminta
doa kepada yang sudah meninggal dunia bahkan bisa jatuh kepada kesyirikan.
Ziarah kubur tidak memiliki waktu khusus.
Ada yang bertanya apakah ada hari
atau moment tertentu yang dianjurkan untuk berziarah kubur. Bahkan ada sebagian
manusia menganggap hari tertentu atau moment tertentu adalah sangat baik untuk
melakukan ziarah kubur.
Ketahuilah saudaraku bahwa tidak ada dalil yang menunjukkan keutamaan
hari hari tertentu atau moment tertentu untuk berziarah kubur karena hadits
yang menjelaskan tentang ziarah kubur adalah bersifat umum. Rasulullah tidak
pernah menetapkan kapan harus berziarah kubur. Para sahabat, para ulama salaf
dan orang shalih yang mumpuni ilmunya,
tidak ada yang melazimkan diri mereka untuk ziarah kubur pada hari hari
tertentu atau moment moment khusus.
Kalau Rasulullah tidak mengajarkannya
lalu ajaran siapa yang kita ikuti. Bukankah Rasulullah uswah hasanah kita dan
beliau adalah manusia yang paling tahu tentang agama ini dan wajib kita ikuti
dan teladani.
Wallahu A’lam. (386).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar