WAKTU WAKTU UTAMA UNTUK BERDOA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Ketahuilah bahwa manusia itu fakir. Tidak memiliki apa apa.
Semua adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman : “Lillahi maa fis samaawaati wa maa fil
ardhi”. Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
(Q.S al Baqarah 284).
Dengan
kasih sayangnya, Allah telah memberikan banyak nikmat kepada manusia sehingga
mereka bisa hidup layak di dunia ini. Sementara itu manusia memiliki banyak
keinginan dan harapan baik untuk mendapat tambahan nikmat ataupun keinginan
untuk terhindar dari kesulitan dan marabahaya. Dan terutama sekali manusia sangat
menginginkan hidupnya bisa selamat di
dunia dan selamat pula di akhirat.
Untuk memenuhi
keinginan dan harapan manusia, maka Allah menyuruh meminta tambahan karunia
kepada-Nya yaitu dengan cara berdoa. Allah berfirman : “Wa qaala rabbukum, ud’uunii astajib lakum” Dan Rabb-mu berfirman : Berdoalah kepada-Ku
niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Q.S al Mu’min 60).
Pada ayat
yang lain Allah menjelaskan bahwa Dia dekat dan juga menjanjikan akan
mengabulkan doa doa hamba hamba-Nya. Allah berfirman : “Wa idza sa-alaka ‘ibaadii ‘annii fa innii qariib, ujiibu da’watad
daa’i idza da’aan, fal yastajiibuulii wal yu’minuu bii la’allakum yarsyuduun”.
Dan apabila hamba hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku.
Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah) Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka
memperoleh kebenaran. (Q.S al Baqarah
196).
Hamba hamba
Allah tentulah setiap saat berdoa kepada-Nya. Sementara itu Allah melalui Rasul-Nya menjelaskan pula kepada kita waktu
atau saat saat doa akan dijabah dengan mudah atau tidak akan ditolak. Itulah
yang disebut sebagai waktu waktu utama untuk berdoa.
Berdoa pada
waktu waktu yang utama adalah tentu lebih baik karena Rasulullah telah
memberikan tuntunan demikian, tapi pada waktu yang lain bahkan setiap saat
seorang hamba haruslah senantiasa berdoa.
Ketahuilah saudaraku
bahwa doa itu adalah ibadah. Rasulullah bersabda : “Ad du’aa huwal ‘ibadah” Do’a
adalah ibadah.(H.R at Tirmidzi). Setiap ibadah yang dilakukan dengan
ikhlas dan ittiba’, yaitu mencontoh dan mengikuti Rasulullah tentulah akan
mendatangkan kebaikan atau pahala bagi yang mengamalkannya
Sangatlah
banyak waktu atau kesempatan yang disebut sebagai waktu utama untuk berdoa,
diantaranya adalah :
Pertama : Pada
saat diantara adzan dan iqamah.
Setiap
hamba yang memiliki waktu antara adzan dan iqamah sangatlah dianjurkan untuk
berdoa. Mungkin ada diantara saudara saudara kita yang pada waktu luang antara
adzan dan iqamah menggunakannya untuk berbicara antara yang satu dengn yang
lainnya. Ini tentu sangat dilarang meskipun tidak dihukumi haram. Ada pula yang
pada waktu tersebut berdzikir atau membaca al Qur-an ini tentu baik tapi paling
utama pada saat itu adalah berdoa karena Rasulullah yang mengjarkan demikian
dalam sabda beliau : “Ad du’aa laa
yuraddu bainal adzaani wal iqaamah” Doa diantara adzan dan iqamah tidak akan
tertolak. (H.R at Tirmidzi, ia berkata hadits ini : Hasan shahih)
Kedua : Pada saat sujud dalam shalat.
Selanjut Rasulullah
memberikan tuntunan pula kepada kita untuk memperbanyak doa pada saat sujud.
Rasulullah
bersabda : Aqrabu maa yakuunul ‘abdu min
rabbihi wa huwa sajidun. Fa aktsirud du‘aa-a” Seorang hamba berada paling
dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah doa
ketika itu. (H.R Imam Muslim).
Oleh karena
itu sangatlah dianjurkan untuk tidak tergesa gesa bangkit dari sujud dalam
shalat. Gunakan waktu untuk berdoa karena saat itu Allah paling dekat sehingga
doa akan lebih mudah diijabah.
Ketiga : Pada
saat sebelum salam ketika shalat wajib.
Ini adalah
termasuk dalam waktu doa didengar dan diijabah. Rasulullah pernah ditanya
kapankan doa seseorang itu didengar (diijabah) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
maka beliau bersabda : “Jaufal lailil
akhiri wa duburash shalawaatil maktuubaati”. Pada akhir malam dan di
akhir shalat wajib. (H.R at Tirmidzi).
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa yang dimaksud
akhir shalat wajib adalah sebelum
salam. Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi dan para sahabat merutinkan berdoa
meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib (Lihat
Zadul Ma’ad).
Keempat : Pada saat sahur atau sepertiga malam
terakhir.
Diantaranya
juga yang termasuk dalam waktu utama berdoa adalah pada waktu sahur atau
sepertiga malam terakhir. Waktu tersebut adalah saat turunnya Allah Ta’ala ke
langit dunia dan akan mengabulkan doa hamba-Nya. Ini dijelaskan Rasulullah
dalam sabda beliau : “Rabb kita turun ke
langit dunia pada sepertiga malam yang akhir, setiap malam. Kemudian Dia
berfirman : Orang yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Orang yang meminta
sesuatu kepada-Ku akan Aku beri. Orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Aku
ampuni” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Kelima : Pada saat berbuka puasa.
Diantara
keberkahan dan keutamaan yang didapat orang berpuasa adalah, doanya dikabulkan.
Ini bermakna umum untuk setiap puasa yang dilakukan baik puasa sunat apalagi
puasa wajib. Rasulullah bersabda : “Ada
tiga doa yang tidak tertolak : (1) Doanya orang berpuasa ketika berbuka. (2)
Doanya pemimpin yang adil (3) Doanya orang yang terzhalimi.” (H.R at
Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Keenam : Pada saat hari Jumat.
Rasulullah
menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda : “Fiihi
saa’atun laa yuwafiquhaa ‘abdun muslimun wa huwa qaa-imun yushalli
yasaluha ta’ala syai-an illa ‘athaahu
iyyahu“ Didalamnya terdapat waktu, jika seorang muslim berdoa ketika
tersebut, meminta sesuatu melainkan niscaya Allah akan memberikan permintaannya.
Lalu beliau mengisyaratkan dengan
tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu tersebut sangat sedikit. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Imam Ibnul
Qayyim, setelah menjabarkan perbedaan
pendapat tentang kapan waktu (yang sedikit itu) maka beliau mengatakan :
Diantara sekian banyak pendapat ada dua pendapat yang paling kuat sebagaimana
ditunjukkan oleh banyak hadits shahih. (1) Saat duduknya Khatib sampai selesai
shalat Jumat. (2) Sesudah waktu shalat
Ashar sampai magrib, dan inilah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi
(Zaadul Ma’ad).
Imam Ahmad menjelaskan : Kebanyakan hadits yang
menjelaskan waktu tersebut adalah menyebutkan ba’da Ashar.
Ketujuh : Pada saat hari Arafah.
Tanggal 9
Dzulhijjah disebut sebagai hari Arafah yaitu ketika para jamaah haji
melaksanakan wukuf di Arafah. Pada hari itu sangat dianjurkan untuk
memperbanyak doa baik bagi jamaah haji yang sedang berada di Arafah maupun
seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Sungguh
Rasulullah telah bersabda : “Khairun
du’aa-i du’aa-u yaumi ‘arafah”. Doa yang
terbaik adalah doa ketika hari Arafah. (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh
Syaikh al Albani)..
Kedelapan : Pada saat perang berlangsung.
Diantara
keutamaan orang orang yang berjihad
untuk perang di jalan Allah adalah pada saat perang berkecamuk maka doa doa mereka di-ijabah oleh Allah Ta’ala.
Rasulullah
bersabda : “Doa tidak tertolak pada dua
waktu, atau kecil kemungkinan tertolaknya, yaitu ketika adzan berkumandang dan
pada saat perang berkecamuk, kedua kubu saling menyerang” (H.R Abu Dawud)
Kesembilan : Pada saat malam Lailatul Qadr.
Sungguh
malam lailatul qadar adalah malam yang utama bahkan lebih baik dari seribu
bulan. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk banyak banyak beribadah pada
saat itu dan termasuk banyak berdoa. Diriwayatkan dari Aisyah, Aku bertanya
kepada Rasulullah : Wahai Rasulullah, menurut engkau, apa yang sebaiknya aku
ucapkanjika aku menemukan malam lailatul
qadar ?. Beliau bersabda : Berdoalah, “Allahumma
innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa fa’fuannii”. Ya Allah, sesungguhnya engkau
Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku. (Hadits Hasan
Shahih, diriwayatkan oleh at Tirmidzi, Ibnu Majah).
Itulah sebagian diantara waktu
waktu yang afdhal untuk berdoa. Berusahalah
untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah pada waktu waktu yang utama
itu. Semoga Allah Ta’ala selalu meng-ijabah doa doa kita.
Wallahu A’lam. (388)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar