JANGAN SUKA MELALAIKAN WAKTU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Sungguh waktu kita di dunia ini tinggal sedikit. Tidaklah kita mengetahui kapan Allah
akan mewafatkan kita. Bersiaplah untuk menghadapi akhirat yang kekal.
Jangan sia-siakan nikmat waktu yang diberikan Allah. Manfaatkanlah waktu yang
sedikit ini untuk sesuatu yang memberi bermanfaat bagi kehidupan dunia dan terutama
kehidupan akhirat. Janganlah
seorang hamba lupa atau tertipu dengan nikmat waktu lalu menyesal.
Rasulullah bersabda : “Nikmataani
maghbunun fihima kasyirum minannasish shihatu wal faragh” Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh
kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang (H.R. Imam Bukhari).
Rasulullah bersabda : “Min
husni islamil mar’i tarkuhu ma laya’niih” Paling baiknya Islam seseorang
(ialah) meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat. (H.R Ibnu Majah, dalam
shahihul Jami’).
Melalaikan waktu adalah kerugian dan penyesalan.
Sungguh telah ada peringatan dari
Allah bahwa manusia yang tidak menggunakan waktu hidupnya didunia untuk
beribadah kepada Allah pastilah akan merugi dan menyesal dikemudian hari. Ketahuilah bahwa penyesalan datang
belakangan. Kalau datangnya duluan bukanlah
disebut penyesalan. Perhatikanlah dua ayat berikut ini tentang penyesalan orang
orang yang telah meninggalkan dunia ini. Sungguh penyesalan mereka tidaklah
bermanfaat sedikitpun karena semuanya sudah berlalu dan tak mungkin kembali.
Allah berfirman : “Waqalu laukunna
nasma’u au na’qilu maa kunna fii ashhabis
sa’ir”. Dan
mereka berkata, sekiranya (dahulu) kami mau mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang
menyala-nyala. (Q.S. Al Mulk 10).
Allah berfirman : “Rabbana
absharna wa sami’na farji’na na’mal shalihan inna muqinuun” (Mereka
berkata) Ya Rabb kami , kami telah
melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan
mengerjakan amal saleh. Sungguh kami adalah orang-orang yang yakin (Q.S. As Sajdah 12).
Inilah penyesalan manusia yang telah meninggal. Minta
dikembalikan ke dunia untuk satu tujuan yaitu untuk melakukan amal shalih. Tidak ada tujuan yang bersifat
duniawi atau yang lainnya. Sekarang
pertanyaan buat kita semua adalah : Bagaimana kita yang saat ini masih ada di
dunia. Apakah kita akan menyia nyiakan dan melalaikan waktu untuk beramal
shalih. Sungguh kita tidak tahu kapan
kita akan diwafatkan. Dan tentu kita
tidak menginginkan penyesalan dikemudian hari.
Melalaikan waktu adalah suatu yang tidak nyaman
Seseorang yang senantiasa
melalaikan waktu, tidak peduli atau
senantiasa menyia-nyiakannya maka biasanya akan meraih
kondisi yang tidak
nyaman dan tidak menyenangkan, diantaranya :
Pertama : Orang yang melalaikan waktu cenderung
menganggap hidupnya tidak bisa memberi makna kepada dirinya apalagi untuk orang
lain.
Kedua : Orang yang melalaikan waktu sering dipenuhi
penyesalan dalam waktu lama bahkan bisa berkepanjangan.
Ketiga : Orang yang melalaikan waktu berarti
dia sedang berjalan untuk mengurangi makna bagi hidupnya.
Keempat : Orang yang melalaikan waktu biasanya
terlalu banyak berharap pada waktu yang akan datang untuk memperoleh kesempatan memperbaiki diri.
Dia bisa tertipu karena waktu yang akan datang belum tentu diperoleh.
Kelima : Orang yang melalaikan waktu bisa mempersulit dirinya terutama di akhirat karena
waktu adalah nikmat Allah yang harus dipertanggung jawabkan.
Keenam : Orang yang melalaikan waktu biasanya
tidak bisa memahami dengan baik,
bahwa waktu yang sudah lalu tidak bisa kembali. Bahwa hari ini adalah kesempatan paling utama untuk berbuat kebaikan untuk hari ini. Sedangkan hari
esok, kalau masih ada baginya, adalah untuk berbuat kebaikan esok.
Ketujuh : Orang
yang melalaikan waktu sering tidak akan mengetahui bahwa sesungguhnya
pengelolaan waktu harus dipahami pula sebagai sarana muhasabah terhadap yang
telah dilakukan dalam hidup ini.
Semoga Allah memberi kekuatan
kepada kita semua untuk senantiasa memanfaatkan nikmat waktu berupa umur yang
diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wallahu A’lam. (286)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar