BAKTI IBNU UMAR KEPADA BAPAKNYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Subhanahu
wa Ta’ala memerintahkan seorang
anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Allah berfirman : Dan Kami perintahkan
kepada manusia (agar berbuat baik)
kepada kedua orang tuanya. Ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah tambah (lemahnya) dan menyapihnya selama dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku engkau akan kembali”(Q.S
Lukman 14).
Berbuat baik kepada
kedua orang tua pada saat keduanya masih hidup dan juga pada saat satu atau
keduanya telah wafat. Jika orang tua sudah wafat maka masih banyak cara yang sangat dianjurkan untuk bisa berbakti
kepadanya, yaitu :
Pertama
: Merawat dan menyelenggarakan jenazah dengan sebaik-baiknya.
Kedua
: Melunasi atau menanggung
hutang-hutangnya.
Ketiga
: Melaksanakan pesan dan wasiatnya.
Keempat
: Meneruskan silaturrahmi dan memuliakan sahabat-sahabatnya.
Kelima
: Senantiasa mendoakannya.
Berkenaan dengan point keempat
tentang berbakti kepada orang tua pada saat dia telah wafat yakni : “Meneruskan
silaturrahmi dan memuliakan sahabat sahabatnya” maka kita bisa belajar dari apa yang dilakukan Abdullah
ibn Umar dalam hal ini.
Dikisahkan bahwa
setelah Umar bin Khaththab, ayahnya Abdullah ibn Umar wafat, pada suatu waktu
ada seorang Arab Badui lewat di sebuah jalan di Makkah. Ibnu Umar memberi salam
kepadanya. Lalu mempersilahkan orang Badui tersebut naik ke atas himar
(keledai) yang dia tungggangi. Kemudian dipakaikan imamah (sejenis sorban) diatas
kepala orang Badui itu.
Berkata Ibnu Dinar : Wahai Ibnu Umar, semoga Allah
memperbaiki urusanmu, mengapa engkau berbuat seperti itu kepada orang Badui
tersebut. Ibnu Umar menjawab : Sesungguhnya ayah orang ini dahulu adalah
sahabat karib ayahku dan sungguh aku mendengar Nabi pernah bersabda : “Inna
abaral birri shilatul waladi ahla wuddi abiihi” Sesungguhnya paling baiknya
bakti seorang anak adalah bila ia menyambung hubungan baik dengan keluarga
sahabat ayahnya. (Lihat Shahih Targhib wa Tarhib, Syaikh al Albani).
Oleh sebab itu tetaplah pelihara hubungan baik dengan saudara dan kerabat orang tua kita. Jika
ini kita lakukan, insya Allah, paling
tidak ada tiga manfaat yang akan kita dapatkan :
Pertama : Kita menghidupkan dan mengamalkan sunnah Rasulullah yang mungkin saat
ini banyak yang diabaikan manusia.
Kedua : Kita telah melakukan salah satu bakti terbaik kita kepada orang tua
yang sudah wafat.
Ketiga : Hubungan baik dengan saudara dan kerabat orang tua kita dapat kita lanjutkan
dan ketahuilah bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama muslim apalagi dengan
saudara dan kerabat orang tua adalah
sangat dianjurkan.
Semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu a’lam. (283)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar