PELAJARAN DARI GERHANA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Gerhana matahari dan gerhana bulan akan didatangkan Allah
kepada manusia kapan saja Allah berkehendak. Perhatikanlah bahwa berdasarkan
hadits yang shahih, pada zaman Rasulullahpun pernah terjadi gerhana matahari.
Sahabat Mughirah bin Syu’bah berkata : Gerhana matahari
pernah terjadi di masa Rasulullah. Kejadiannya bertepatan dengan meninggalnya
putra beliau yang bernama Ibrahim. Manusia ada yang berkata bahwa gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya
Ibrahim. Maka Rasulullah bersabda : “Innasy syamsa wal qamara aayataan min aayaatillah, laa yankasifaani limauti ahadin wa laa
lihayatihi, fa idzaa ra-aitumuu humaa fad’ullahu washalluu, hatta yanjaliya” Sesungguhnya matahari dan bulan
adalah dua tanda dari tanda tanda kebesaran Allah. Terjadinya gerhana matahari
dan bulan bukan karena kematian seseorang atau karena hidupnya seseorang.
Apabila kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan
shalatlah hingga gerhana tersebut hilang. (H.R Imam Bukhari).
Menurut perhitungan dan perkiraan para pakar, tahun 2015 ini akan terjadi dua kali gerhana
bulan yaitu tanggal 4 April 2015 dan 28 September 2015. Gerhana matahari akan
terjadi pada tanggal 9 Maret 2016. Allahu A’lam.
Sungguh tidaklah Allah menjadikan sesuatu kecuali di situ
terkandung hikmah yang banyak. Tidaklah Allah menjadikan sesuatu dengan sia
sia. Allah berfirman : “Rabbanaa maa khalaqta haadza baatilan, subhaanaka
faqinaa ‘adzaban naar” Ya Rabb kami,
tidaklah engkau menciptakan semua ini
dengan sia sia, Mahasuci Engkau dan lindungilah kami dari adzab neraka. (Q.S
Ali Imran 191)
Peristiwa gerhana
matahari ataupun gerhana bulan tentulah memiliki
hikmah dan pelajaran yang sangat banyak bagi orang orang yang berfikir.
Mungkin sebagian hikmah itu bisa diketahui dan sebagian yang lain tidak kita
ketahui. Diantara hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa gerhana
adalah :
Pertama : Gerhana bukanlah peristiwa alam biasa.
Yang perlu dipahami
adalah bahwa gerhana matahari ataupun gerhana bulan bukanlah fenomena alam
biasa seperti anggapan sebagian manusia. Ketahuilah andaikata gerhana adalah
fenomena alam biasa tentu Rasulullah tidaklah akan memberikan perhatian khusus
terhadap gerhana. Sungguh pada saat terjadi gerhana matahari di zaman beliau
maka beliau shalat dua rakaat bersama sahabat. Selain itu dalam beberapa hadits beliau menyuruh
kita untuk banyak melakukan amal shalih
pada saat terjadi gerhana. Diantaranya adalah shalat gerhana, banyak berdoa,
beristighfar, bertakbir dan bersedekah.
Kedua : Gerhana adalah bukti kekuasaan Allah atas makhluknya.
Seorang hamba wajiblah meyakini dengan sebenar benarnya yakin
bahwa hanya Allah pencipta dan pemilik alam semesta ini. Allah berfirman :
“Lillahi maa fis samaawaati wamaa fil ardhi” Milik Allah-lah (segala) apa
yang ada di langit dan di bumi (Q.S al Baqarah 284)
Dialah yang berhak dan mampu mengatur semuanya. Dialah yang
mempergilirkan siang dan malam, mengatur perjalanan dan pergerakan benda benda
angkasa mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Dialah yang
mendatangkan gerhana kapanpun Dia berkehendak. Semua makhluk tunduk kepadanya.
Allah berfirman : “Dan Dia menundukkan malam dan siang,
matahari dan bulan untukmu. Dan bintang bintang itu ditundukkan (untukmu)
dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar ada tanda
tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang memahami (nya) Q.S an Nahl 12)
Ketiga : Gerhana bukanlah karena kematian atau kehidupan
seseorang.
Rasulullah memberikan pelajaran kepada kita bahwa peristiwa
gerhana bukanlah tersebab hidup atau matinya seseorang. Beliau bersabda : “Innasy
syamsa wal qamara aayataan min
aayaatillah, laa yankasifaani limauti
ahadin wa laa lihayatihi”. Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda
dari tanda tanda kebesaran Allah. Terjadinya gerhana matahari dan bulan bukan
karena kematian seseorang atau karena hidupnya seseorang. (H.R Imam Bukhari).
Keempat : Gerhana sebagai peringatan bagi hamba hamba-Nya
Sungguh terjadinya gerhana memberikan pelajaran dan sekali
gus peringatan bagi manusia agar mereka takut dan segera bertaubat dari dosa
dosa yang mereka lakukan. Dengan peristiwa gerhana itu pula manusia
disuruh melakukan berbagai ibadah untuk
mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, diantaranya adalah melakukan shalat
gerhana.
Kelima : Gerhana adalah tanda kiamat sudah dekat.
Sungguh peristiwa
gerhana adalah merupakan peringatan bagi manusia tentang semakin dekatnya
kedatangan hari kiamat. Apalagi pada zaman kita ini peristiwa gerhana sudah
semakin sering. Bisa terjadi setiap tahun bahkan ada yang lebih dari satu kali
dalam setahun. Bandingkanlah dengan peristiwa gerhana yang terjadi 14 abad yang
lalu. Di masa Rasulullah berada di Madinah selama 10 tahun hanya terjadi satu
kali gerhana matahari. Apakah ini tidak menjadi perhatian bagi orang orang yang
berfikir ?
Allah berfirman : Ia berkata : Bilakah hari Kiamat itu ?
Maka apabila mata terbelalak (ketakutan). Dan apabila bulan telah hilang
cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan. Pada hari itu manusia berkata :
Kemana tempat berlari ?. Tidak ada tempat berlindung. Hanya kepada Rabbmu
sajalah pada hari itu tempat kembali”. (Q.S al Qiyamah 12)
Sungguh peristiwa gerhana matahari ataupun gerhana bulan
bukanlah sekedar fenomena alam biasa. Oleh karenanya hendaklah kita bisa
mengambil pelajaran darinya.
Wallahu A’lam. (222)