HAKIKATNYA
SESUATU YANG PALING DEKAT ADALAH KEMATIAN
Disusun oleh :
Azwir B. Chaniago
Memang demikianlah keadaannnya. Saat untuk mati
memang SUDAH DEKAT BAHKAN SUDAH SANGAT
DEKAT. Kenapa ?, karena mati itu bisa
datang sewaktu waktu bahkan dalam sekejap. Tidak ada yang tahu kapan datangnya.
Bisa jadi beberapa menit lagi, beberapa jam lagi, beberapa hari lagi dan
seterusnya.
Ketahuilah bahwa sebagian besar manusia takut untuk
mati atau merasa belum siap atau merasa belum mau mati. Tetapi meskipun
demikian semua orang tahu persis bahwa
mati itu sudah pasti akan mendatanginya yaitu pada waktu yang Allah
telah tetapkan baginya. Allah Ta'ala berfirman :
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ
ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ
Katakanlah, sesungguhnya
kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu. (Q.S al Jumu’ah
8).
Allah Ta’ala berfirman :
أَيۡنَمَا
تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ
Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati
kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (Q.S
an Nisa’ 78).
Ketahuilah
wahai saudaraku masalah besar kita bukan mati, karena semua orang cepat atau
lambat pasti mati. Masalah besar adalah bagaimana keadaan hidup kita setelah mati.
Oleh karena
itu, sering seringlah merenung memikirkan apa bekal kita menghadapi hidup
setelah mati. Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala telah mengingatkan :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang orang beriman !. hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Q.S al Hasyr 18).
Sungguh SEHARUSNYA ORANG ORANG BERIMAN BERSEDIH BAHKAN MENANGIS karena bekal terasa masih sangat sedikit bahkan SANGAT
SEDIKIT. Ada pula yang belum punya bekal sama sekali.
Ketahuilah bahwa Abu Hurairah menjelang wafatnya menangis.
Lalu ditanya kenapa beliau menangis. Beliau menjawab bahwa : Perjalanan menuju akhirat itu sangatlah panjang dan berat, tetapi perbekalanku hanya sedikit.
Jadi beliau takut kalau bekalnya tidak cukup. Bukankah jika seseorang akan
melakukan perjalanan yang panjang dan berat memerlukan bekal yang banyak.
Ketahuilah bahwa rute perjalanan yang akan kita tempuh
menuju negeri akhirat adalah persis sama seperti yang akan dilalui Abu
Hurairah, dan sebagaimana manusia umumnya, yaitu dimulai dengan sakaratul maut,
kematian, alam kubur dan fitnahnya, padang Mahsyar yang berat, timbangan amal,
melalui shiraat dan seterusnya sebelum sampai di surga atau neraka.
(Kitab Rihlah ilad Darus Akhirah, Syaikh Mahmud al Mishri).
Nah kalau
sahabat sekelas Abu Hurairah menangis ketika akan wafat karena merasa
kekurangan bekal lalu bagaimana dengan saya dan saudara saudara yang saat ini
masih hidup. Masih pantaskah kita banyak bersenda gurau, hura hura, tertawa ria
dan menghabiskan umur untuk urusan dunia sehingga lalai dalam mempersiapkan
bekal menuju akhirat ?.
Wallahu A'lam.
(3.340)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar