Senin, 12 Agustus 2024

HAKIKATNYA SESUATU YANG PALING DEKAT ADALAH KEMATIAN

 

HAKIKATNYA SESUATU YANG PALING DEKAT ADALAH KEMATIAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Memang demikianlah keadaannnya. Saat untuk mati memang   SUDAH DEKAT BAHKAN SUDAH SANGAT DEKAT. Kenapa ?, karena  mati itu bisa datang sewaktu waktu bahkan dalam sekejap. Tidak ada yang tahu kapan datangnya. Bisa jadi beberapa menit lagi, beberapa jam lagi, beberapa hari lagi dan seterusnya.

Ketahuilah bahwa sebagian besar manusia takut untuk mati atau merasa belum siap atau merasa belum mau mati. Tetapi meskipun demikian semua  orang tahu persis bahwa mati itu sudah pasti akan mendatanginya yaitu pada waktu yang Allah telah  tetapkan baginya. Allah Ta'ala berfirman :

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ

Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu. (Q.S al Jumu’ah 8).

Allah Ta’ala berfirman :

أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍۗ

Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (Q.S an Nisa’ 78).

Ketahuilah wahai saudaraku masalah besar kita bukan mati, karena semua orang cepat atau lambat pasti mati. Masalah besar adalah bagaimana  keadaan hidup kita setelah mati.

Oleh karena itu, sering seringlah merenung memikirkan apa bekal kita menghadapi hidup setelah mati. Ketahuilah bahwa Allah Ta'ala telah mengingatkan :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang beriman !. hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18).

Sungguh  SEHARUSNYA ORANG ORANG BERIMAN  BERSEDIH BAHKAN MENANGIS karena bekal  terasa masih sangat sedikit bahkan SANGAT SEDIKIT. Ada pula yang belum punya bekal sama sekali.  

Ketahuilah bahwa Abu Hurairah menjelang wafatnya  menangis. Lalu ditanya kenapa beliau menangis. Beliau menjawab bahwa : Perjalanan menuju akhirat itu sangatlah panjang dan berattetapi perbekalanku hanya sedikit. Jadi beliau takut kalau bekalnya tidak cukup. Bukankah jika seseorang akan melakukan perjalanan yang panjang dan berat memerlukan bekal yang banyak.

Ketahuilah bahwa rute perjalanan yang akan kita tempuh menuju negeri akhirat adalah persis sama seperti yang akan dilalui Abu Hurairah, dan sebagaimana manusia umumnya, yaitu dimulai dengan sakaratul maut, kematian, alam kubur dan fitnahnya, padang Mahsyar yang berat, timbangan amal, melalui shiraat dan seterusnya sebelum sampai di  surga atau neraka. (Kitab Rihlah ilad Darus Akhirah, Syaikh Mahmud al Mishri).

 

Nah kalau sahabat sekelas Abu Hurairah menangis ketika akan wafat karena merasa kekurangan bekal lalu bagaimana dengan saya dan saudara saudara yang saat ini masih hidup. Masih pantaskah kita banyak bersenda gurau, hura hura, tertawa ria dan menghabiskan umur untuk urusan dunia sehingga lalai dalam mempersiapkan bekal menuju akhirat ?.

Wallahu A'lam. (3.340)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar