SEBAGIAN ORANG
BERMUDAH MUDAH MENINGGALKAN SHALAT
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Memang ternyata
ada sebagian orang di zaman ini bermudah mudah melalaikan bahkan meninggalkan
shalat. Lihatlah sebagian orang : (1) Ketika menghadiri acara pesta atau
perayaan. (2) Ketika menghadiri rapat yang dianggap penting. (3) Ketika dalam
perjalanan. (4) Ketika sedang berkumpul dan bercanda ria dengan teman
teman dan yang lainnya.
Sungguh ini
adalah sikap yang SANGAT TERCELA DAN MEMBAHAYAKAN DIRI YANG BERSANGKUTAN di
dunia dan di akhirat karena berani melanggar perintah Allah Ta'ala. Ketahuilah
bahwa shalat fardhu adalah rukun Islam kedua setelah syahadat. Karena sifatnya
rukun dan fardhu maka banyak keburukan akan mendatangi orang yang melalaikan
shalat apa lagi meninggalkannya.
Sungguh
Allah Ta'ala telah memberi ancaman bagi orang yang melalaikan shalat, apalagi
meninggalkan shalat. Tentang melalaikan shalat telah disebutkan ancamannya
sebagaimana firman-Nya :
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
Maka CELAKALAH ORANG YANG SHALAT. (yaitu) ORANG ORANG
YANG LALAI terhadap shalatnya. (Q.S al Ma’un 4-5).
Syaikh as Sa’di berkata : “Maka celakalah
(bagi) orang orang yang shalat” yaitu orang orang (terbiasa,
konsisten) menegakkan shalat, tapi mereka adalah “orang yang lalai
terhadap shalatnya”. YAITU MENYIA NYIAKANNYA. Tidak shalat hingga
waktunya berlalu dan tidak memenuhi rukun rukunnya. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin
mengatakan bahwa salah satu makna MELALAIKAN SHALAT dalam ayat ini
adalah : TIDAK MELAKSANAKAN SHALAT DI AWAL WAKTU. (Tafsir Juz ‘Amma).
Allah Ta'ala berfirman :
قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ َ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَر
وَكُنَّا
نَخُوضُ مَعَ ٱلْخَآئِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ
Apa yang menyebabkan kamu masuk kedalam (neraka) Saqar ?. Mereka menjawab : Dahulu kami tidak termasuk orang orang yang melaksanakan shalat. Dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin. Bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang bathil) bersama orang orang yang membicarakannya. Dan kami mendustakan hari pembalasan. (Q.S al Muddassir 42-46)
Selain itu, satu perkara penting yang perlu diketahui bahwa shalat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab di akhirat kelak. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
قاَلَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ
مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ
فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ،
قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ،
فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ
أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.
Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmidzi dan an Nasa’i, dishahihlan oleh al Hafizh Abu Thahir).
Wallahu A'lam. (3.441).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar