Senin, 12 Agustus 2024

SEBAGIAN ORANG BERMUDAH MUDAH MENINGGALKAN SHALAT

SEBAGIAN ORANG BERMUDAH MUDAH MENINGGALKAN  SHALAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Memang ternyata ada sebagian orang di zaman ini bermudah mudah melalaikan bahkan meninggalkan shalat. Lihatlah sebagian orang : (1) Ketika menghadiri acara pesta atau perayaan. (2) Ketika menghadiri rapat yang dianggap penting. (3) Ketika dalam perjalanan. (4) Ketika sedang berkumpul dan bercanda ria dengan teman teman  dan yang lainnya.    

Sungguh ini adalah sikap yang SANGAT TERCELA DAN MEMBAHAYAKAN DIRI YANG BERSANGKUTAN di dunia dan di akhirat karena berani melanggar perintah Allah Ta'ala. Ketahuilah bahwa shalat fardhu adalah rukun Islam kedua setelah syahadat. Karena sifatnya rukun dan fardhu maka banyak keburukan akan mendatangi orang yang melalaikan shalat apa lagi meninggalkannya.

Sungguh Allah Ta'ala telah memberi ancaman bagi orang yang melalaikan shalat, apalagi meninggalkan shalat. Tentang melalaikan shalat telah disebutkan ancamannya sebagaimana firman-Nya :


الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ  فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ

Maka CELAKALAH ORANG YANG SHALAT. (yaitu) ORANG ORANG YANG LALAI terhadap shalatnya. (Q.S al Ma’un 4-5).

Syaikh as Sa’di berkata : “Maka celakalah (bagi) orang orang yang shalat” yaitu orang orang (terbiasa, konsisten) menegakkan shalat, tapi mereka adalah “orang yang lalai terhadap shalatnya”. YAITU MENYIA NYIAKANNYA. Tidak shalat hingga waktunya berlalu dan tidak memenuhi rukun rukunnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin mengatakan  bahwa salah satu makna MELALAIKAN SHALAT dalam ayat ini adalah : TIDAK MELAKSANAKAN SHALAT DI AWAL WAKTU. (Tafsir Juz ‘Amma).

Allah Ta'ala berfirman :

قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ  َ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَر 

وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلْخَآئِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ

Apa yang menyebabkan kamu masuk kedalam (neraka) Saqar ?. Mereka menjawab : Dahulu kami tidak termasuk orang orang yang melaksanakan shalat. Dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin. Bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang bathil) bersama orang orang yang membicarakannya. Dan kami mendustakan hari pembalasan. (Q.S al Muddassir 42-46)

Selain itu, satu perkara penting yang perlu diketahui bahwa shalat  adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab di akhirat kelak. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

 قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.

Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah ‘Azza wa Jalla  berfirman : Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (H.R at Tirmidzi dan an Nasa’i,  dishahihlan oleh al Hafizh Abu Thahir).

Wallahu A'lam. (3.441). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar