MEMOHON KEPADA
ALLAH AGAR MAMPU MENUNDUKKAN PANDANGAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, saat ini semakin
banyak ujian bagi hamba hamba Allah berupa pemandangan yang tak pantas atau tak
boleh dilihat baik berupa photo, video bahkan tampilan manusia yang tak menutup
aurat. Oleh itu hamba hamba Allah hendaklah terus memperkokoh imannya agar bisa menahan
diri sehingga terhindar dari
melihat sesuatu yang tak pantas dilihat. Dalam bahasa agama disebut sebagai
menundukkan pandangan.
Sesuatu yang tak
pantas dilihat seperti aurat wanita maupun aurat laki laki, saat ini bukan hanya ada di cafe,
di pasar, di mal atau tempat keramaian tetapi ada juga di genggaman kita yaitu
pada handphone dan yang semacamnya.
Untuk itu ada diantara saudara kita yang sulit menahan
pandangannya. Bahkan yang di telepon genggam ada yang sengaja chatting photo
atau video yang haram untuk dilihat.
Sungguh, Allah Ta'ala
telah memerintahkan hamba hambanya untuk menundukkan pandangan yaitu tidak
melihat sesuatu yang sangat tidak pantas dilihat. Allah Ta'ala berfirman :
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ
وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ
بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada laki laki yag beriman agar mereka
menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci
bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S an Nuur
30).
Kemudian, dalam ayat ke 31 surat an Nuur Allah
Ta’ala memerintahkan pula para wanita untuk menundukkan padangan
mereka.
Tentang menundukkan pandangan, Syaikh as Sa’di berkata
: Maksudnya, berilah pengarahan dan katakan kepada orang orang
beriman yang masih mempunyai keimanan yang dapat mencegah mereka terjerumus
dalam perbuatan yang menodai keimanan mereka dari melihat aurat aurat (hal hal
yang tak pantas dilihat). Tafsir Taisir Karimir Rahman.
Oleh karena itu hamba hamba hendaklah menjaga dirinya
agar tidak jatuh kepada perbuatan yang tercela ini. Dan juga sangat dianjurkan untuk
sungguh sungguh memohon pertolongan atau taufik dari Allah Ta'ala. Laa hawla wa laa quwwata illa billah, tidak ada
kekuatan untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi maksiat kecuali dengan
pertolongan Allah Ta'ala.
Diantara doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasalam bagi kita adalah :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
سَمْعِى وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى وَمِنْ
شَرِّ مَنِيِّى
Ya Allah,
aku berlindung pada-Mu dari keburukan pendengaran, penglihatan, lisan, hati dan
angan-angan yang rusak. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Sebagai penutup tulisan ini dinukil satu kisah tentang
seorang pemuda yang sempat melihat video video porno dan gambar lain yang
diharamkan. Ia pun bertekad kuat agar terhindar dari melihat seperti itu. Namun
ia tidak mampu.
Kemudian ia mampu. Ia pun berdoa kepada pada Allah
Ta’ala agar Allah menjaga pendengaran dan penglihatannya dari yang haram.
Akhirnya, Allah memperkenankan doanya. Setelah itu ia pun tidak suka melihat
gambar-gambar yang terlarang seperti itu. Sampai-sampai (akhirnya) ia pun bisa
menghafalkan Al Qur’an karena sikapnya yang menjauhi maksiat. (Dari Ajaib
Ad Du’aa’, Syaikh Khalid bin Sulaimin bin Ali Ar Robi’i).
Wallahu A'lam. (3.149)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar