ADAKAH JALAN
MUDAH DAN SELAMAT KE SURGA ?
Disusun oleh
: Azwir B. Chaniago
Sungguh puncak cita cita orang orang beriman adalah
masuk surga dengan selamat. Tetapi ketahuilah sebenarnya surga itu diliputi
oleh perkara yang dibenci jiwa dan disukai syahwat. Dari Anas bin Malik
radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ
وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ
Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh
jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat. (H.R Imam
Muslim)
Imam an Nawawi berkata : Hadits ini menjelaskan kepada
kita bahwa seseorang itu tidak akan masuk surga sehingga mengamalkan
perkara-perkara yang dibenci jiwa.
Begitu pula sebaliknya seseorang itu tidak akan masuk
neraka sehingga ia mengamalkan perkara-perkara yang disenangi oleh syahwat.
Demikian itu dikarenakan ada tabir yang menghiasi surga dan neraka berupa
perkara-perkara yang dibenci ataupun yang disukai jiwa (Syarah Shahih Muslim).
Tetapi ketahuilah bahwa sungguh Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam tentang jalan mudah dan selamat menuju surga, diantaranya adalah
:
(1) Dari ‘Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أيُّهَا النَّاسُ : أَفْشُوا السَّلامَ ،
وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوا
الجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
Wahai manusia, tebarkanlah
salam, bagikanlah makanan, dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang
sedang tidur, niscaya kalian pasti masuk surga dengan selamat. (H.R at Tirmidzi, Ibnu Majah, Imam Ahmad, ad Darimi dan al Hakim. Syaikh Salim bin ‘Ied al Hilaly
mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
(2) Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
وَمَنْ
سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا
إِلَى الْجَنَّةِ
Dan
barangsiapa yang
menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan
menuju surga. (H.R Imam
Muslim).
Imam
Ibnu Rajab al Hambali menjelaskan bahwa menempuh jalan untuk menuntut ilmu memiliki
dua makna yaitu
:
Pertama : Menempuh jalan dalam arti
sebenarnya yaitu melangkahkan kaki menuju majelis-majelis ilmu.
Kedua : Menempuh jalan
(cara-cara) yang mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu seperti
menghafal dan mengulangi pelajaran, membaca dan menelaah kitab-kitab. Juga
termasuk cara-cara lain yang dapat menghantarkan seorang hamba memperoleh ilmu
syar’i. (Jami'ul Ulum Wal Hikam).
Wallahu A'lam. (3.131)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar