KHATAM AL QUR
AN DIULANGI LAGI TERMASUK AMAL YANG DICINTAI ALLAH
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, kita
mengetahui bahwa sangatlah banyak saudara saudara kita yang selalu menyediakan
waktu khusus untuk membaca al Qur an dari awal sampai khatam. Setelah khatam
diulangi lagi dari awal sampai khatam lagi.
Ada yang mengkhatamkan
bacaan setiap bulan bahkan ada yang khatam kurang dari sebulan. Ada juga yang
mengkhatamkan bancaannya dalam empat puluh, tiga bulan atau lebih tetapi tetap
bertekad untuk mengkhatamkan.
Ini semua tergantung
waktu yang disediakan oleh masing masingnya. Dan yang lebih penting lagi adalah
SEMANGAT UNTUK BISA LEBIH SERING MENGKHATAMKAN AL QUR AN. Ini bisa jadi berbeda
keadaannya antara seseorang dengan yang lainnya. Tetapi yang sangat perlu
dijaga adalah semangat untuk selalu membaca al Qur an dan mengkhatamkannya lalu
diulangi lagi dari awal dan seterusnya.
Sungguh al Qur an adalah
Kalamullah dan orang yang hatinya bersih dan imannya terpelihara TIDAK AKAN
PERNAH BOSAN tak akan merasa puas dengan bacaan al Qur an. Utsman bin ‘Affan
radhiallaahu ’anhu berkata : Seandainya hati kita bersih, maka tidak akan puas
membaca Kalamullah (Ighatsatul Lahfan).
Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam mendorong
umatnya untuk selalu mengkhatamkan al Qur an. Bahkan beliau mengingatkan bahwa
membaca al Qur an sampai khatam dan mengulangi untuk khatam lagi adalah
termasuk AMALAN YANG DICINTI ALLAH TA'ALA yaitu sebagaimana satu hadits dari
Ibnu Abbas :
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى
اللَّهِ؟ قَالَ : الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ - قَالَ : وَمَا الْحَالُّ
الْمُرْتَحِلُ؟ قَالَ الَّذِي يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ الْقُرْآنِ إِلَى آخِرِهِ
كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ
Dari Ibnu Abbas,
beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam : Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah ?.
Beliau menjawab : Al-hal wal murtahal.
Orang ini bertanya
lagi : Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab : Yaitu
yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia
mengulanginya lagi dari awal. (H.R at Tirmidzi).
Kemudian lihatlah bagaimana semangat
para ulama dan orang orang shalih mengkhatamkan al Qur an, terlebih lagi di
bulan Ramadhan. Diantaranya adalah sebagaimana disebutkan dalam Siyar an Nubala’.
(1) Dari Ibrahim An-Nakha’i, ia berkata : Al Aswad biasa mengkhatamkan
Al-Qur’an di bulan Ramadhan setiap dua malam.
Disebutkan dalam kitab tersebut bahwa di
luar bulan Ramadhan, al Aswad biasa mengkhatamkan al Qur’an dalam enam malam.
(2) Qatadah bin Dama'ah biasanya
mengkhatamkan al Qur’an dalam tujuh hari. Namun jika datang bulan Ramadhan ia
mengkhatamkannya setiap tiga hari. Ketika datang sepuluh hari terakhir dari
bulan Ramadhan, ia mengkhatamkan setiap malamnya.
(3) Ibnu Asakir adalah
seorang ulama hadits dari negeri Syam, dengan nama kunyah Abul Qasim, beliau
penulis kitab diantaranya yang terkenal yaitu Tarikh Dimasqy. Anaknya yang
bernama al Qasim mengatakan mengenai bapaknya. Ibnu ‘Asakir adalah orang yang
biasa merutinkan shalat jama’ah dan tilawah al Qur’an. Beliau biasa
mengkhatamkan al Qur’an setiap pekannya.
Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu hadits tetang keutamaan membaca al Qur an yang dapat ganjaran pahal dari setiap huruf yang dibaca.
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ
كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا
أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِن أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ.
Oleh karena itu hamba hamba tetaplah berusaha membaca
al Qur an setiap hari. Jika telah khatam ulangi lagi dan seterusnya sehingga
mendatangkan banyak kebaikan. Wallahu A'lam. (3.140)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar