MENDAPAT KEBAIKAN DENGAN IMAN DAN SHALIH
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Setiap orang menginginkan kebaikan bagi dirinya, keluarganya,
hartanya dan yang lainnya. Apalagi orang orang beriman, mereka bukan hanya
mencari kebaikan untuk dunianya tapi terutama sangat mendambakan kebaikan di
akhirat. Oleh karena itu orang orang yang beriman selalu berdoa dan memohon
kepada Allah Ta’ala.
Diantara doa yang selalu dibaca
pada setiap kesempatan adalah : :
“Rabbanaa
aatinaa fid dun-yaa hasanatan wa fil
aakhirati hasanatan waqiinaa ‘adzaban
naar”. Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka. (Q.S al Baqarah 201).
Berdoa
untuk memohon kebaikan tentulah sangat dianjurkan bahkan diperintahkan.
Allah berfirman : “Waqaala
rabbukum, ud’uunii astajib lakum” Dan Rabbmu berfirman : Berdoalah
kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (Q.S al Mu’min 60).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga mengingatkan
umatnya untuk banyak berdoa kepada Allah. Beliau bersabda : “Addu’aa-u yanfa’u
mimmaa nazzala wa mimmaa lam yanzil, fa’alaikum ‘ibadallahi biddu’aa-i” Doa itu bermanfaat bagi apa apa yang sudah
terjadi ataupun yang belum terjadi. Maka dari itu, hendaklah kalian banyak
berdoa wahai hamba Allah. (H.R Imam
Ahmad dan Imam at Tirmidzi).
Ketahuilah bahwa
berdoa saja tidaklah cukup. Sungguh perkara yang paling utama untuk mendapat kebaikan dunia
dan akhirat adalah IMAN DAN AMAL SHALIH.
Perhatikanlah firman Allah : “Barangsiapa
yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami
berikan kepadanya kehidupan
yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan”.
(Q.S an Nahal 97).
Syaikh as Sa’di berkata : Sesungguhnya
keberadaan iman menjadi syarat sah dan diterimanya amal shalih. Bahkan tidak
bisa disebut amal shalih kecuali disertai dengan keimanan. (Karena) iman
menuntut (munculnya) amal shalih. Barang siapa yang telah mengkombinasikan
antara iman dan amal shalih : “maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik”. Hal tersebut
dengan pemberian ketenteraman hati dan ketenangan jiwa serta tiada menoleh
kepada obyek yang mengganggu hatinya. Dan Allah akan memberinya rizki yang
halal lagi baik dari arah yang tidak disangka sangkanya.
“Dan sungguh akan Kami berikan balasan kepada mereka” di akhirat “dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan”. Yaitu berupa kenikmatan (surga) yang tidak pernah
dilihat oleh pandangan mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak
pernah terbetik di dalam hati manusia. Maka Allah memberinya kebaikan di dunia
dan di akhirat. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Allah Ta’ala juga berfirman : “Dan sekiranya mereka benar benar menjalankan Taurat, Injil dan (al Qur
an) yang diturunkan kepada mereka niscaya mereka akan mendapatkan makanan dari
atas mereka dan dari bawah kaki mereka”. (Q.S al Maidah 66).
Ulama ahli tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “mendapatkan makanan dari atas dan dari
bawah kaki” ialah Allah akan melimpahkan kepada mereka rizki yang sangat
banyak dari langit dan dari bumi, sehingga mereka mendapatkan kecukupan dan
berbagai kebaikan, tanpa susah payah, letih lesu dan tanpa adanya tantangan
atau berbagai hal yang mengganggu ketenteraman hidupnya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Oleh
karena itu seorang hamba tidaklah sedikitpun mengabaikan iman yang melahirkan
amal shalih sehingga memperoleh kebaikan dan berkah yang banyak. Insya Allah.
Wallahu
A’lam. (1.076)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar