ALANGKAH WANGINYA WANITA TUKANG SISIR ANAK FIR’AUN
Oleh :
Azwir . Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala tidak akan
menyia nyiakan iman seorang hamba. Apalagi jika seorang hamba mendapat ujian
yang amat berat karena mempertahankan imannya. Allah berfirman : “Dan Allah tidak akan menyia nyiakan imanmu.
Sungguh Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia” (Q.S al Baqarah
143)
Perhatikanlah kisah dibawah ini
tentang seorang wanita tukang sisir
rambut anak perempuan Fir’aun mendapat kedudukan yang sangat baik disisi Allah
di akhirat. Sungguh dia bersedia menerima siksaan yang berat dari Fir’aun demi
mempertahankan imannya meskipun harus menghadapi kematian yang tragis bersama
anak anaknya.
Dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ketika malam aku di isra’-kan aku mencium aroma yang sangat wangi. Aku
bertanya : Wahai Jibril, wangi apa ini ?.
Jibril menjawab : Ini adalah wangi tukang sihir anak perempuan Fir’aun
dan anak anaknya. Aku bertanya : Bagaimana bisa demikian ?. Jibril menjawab :
Ketika perempuan ini sedang menyisir rambut anak perempuan Fir’aun, tiba tiba
sisirnya terjatuh dari tangannya, maka dia mengucapkan Bismillah.
Anak perempuan Fir’aun berkata : Wahai, dengan nama bapakku. Wanita
tukang sisir menjawab : Tidak, akan tetapi Rabb-ku dan Rabb-mu demikian juga
Rabb ayahmu adalah Allah. Anak perempuan Fir’aun bertanya : Kalau begitu engkau
punya tuhan selain ayahku ?. Wanita tukang sisir itu menjawab : Iya. Anak
perempuan Fir’aun berkata : Akan aku laporkan kepada ayahku. Wanita tukang
sihir menjawab : Silahkan !.
Kemudian anak perempuan Fir’aun memberitahukan kejadian ini kepad ayahnya
dan akhirnya Fir’aun memanggil wanita tukang sisir ini. Fir’aun bertanya :
Wahai Fulanah, betulkah kamu mempunyai Rabb selain aku ?. Wanita tukang sisir
menjawab : Iya, Rabb-ku dan Rabb-mu adalah Allah.
Maka Fir’aun memerintahkan untuk mempersiapkan periuk besar dari tembaga
untuk dipanaskan. Kemudian satu persatu anak perempuan tukang sisir itu kedalam
periuk yang mendidih.
Beberapa saat kemudian wanita tukang sisir mengajukan permintaan kepada
Fir’aun, dengan berkata : Ada satu permintaan dari ku. Fir’aun menjawab : Apa
permintaanmu ?. Wanita tukang sisir menjawab : Aku ingin tulang tubuhku dan
tulang tubuh anak anakku kelak dibungkus dalam satu kain untuk kemudian
dikuburkan bersama. Fir’aun menjawab : Akan aku penuhi permintaanmu.
Anak anak tukang sihir itu masih terus dilemparkan ke dalam periuk yang
mendidih hingga yang terakhir tiba giliran anak yang masih menyusu. Pada saat
itu wanita tukang sisir nampak ragu ragu, tetapi tiba tiba bayi yang masih
menyusu itu berkata : Wahai ibuku, ceburkan diri ibu ke dalam periuk yang
mendidih itu karena sesungguhnya siksa dunia ini jauh lebih ringan dibanding
siksa akhirat. (H.R Imam Ahmad dalam Musnadnya dan ath Thabrani,
dalam al Mu’jam al Kabir dan Ibnu Hibban).
Dari hadits ini dapatlah kita
mengetahui betapa zhalimnya Fir’aun dan puncak kedurhakaan Fir’aun kepada Allah
adalah mengakui dirinya sebagai tuhan. Ini juga sebagaimana disebutkan dalam al Qur an : “Wa qaala fir’aunu yaa aiyuhal mala-u maa
‘alimtu lakum min ilaahin ghairii”. Dan Fir’aun berkata : Wahai para
pembesar kaumku !. Aku tidak mengetahui ada tuhan bagimu selain aku. (Q.S al
Qashash 38).
Selanjutnya perhatikanlah betapa
sabar dan teguhnya keimanan wanita ini sehingga sanggup menghadapi ujian yang
sangat berat bersama anak anaknya berupa
siksaan dari Fir’aun. Tetapi Allah Ta’ala memberi balasan di akhirat yang lebih baik baginya. Allah berfirman : “Innamaa yuwaffash shaabiruunaajrahum bi
ghairi hisaab”. Sesungguhnya orang orang yang bersabarlah yang dicukupkan
pahalanya tanpa batas. (Q.S az Zumar 10).
Ketahuilah bahwa al jazaa-u min jinsil amal. Balasan
itu sesuai dengan jenis amal yang dikerjakan. Wallahu A’lam. (1.073)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar