BANYAK RIZKI BUKAN HASIL KERJA KERAS
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sebagian orang beranggapan bahwa untuk mendapatkan rizki yang
banyak harus berusaha dan bekerja keras. Motto mereka adalah : If you do more
you get more. Tapi ternyata kita sering
menyaksikan betapa banyak manusia bekerja dan berusaha dengan keras,
menghabiskan umurnya untuk mengejar rizki. Siang malam dihabiskan untuk
mengejar rizki. Terkadang lupa membedakan halal dan haram. Tetapi ternyata mendapatkan rizki yang sedang
sedang saja.
Kita saksikan pula ada banyak orang yang kelihatan berusaha
mencari rizki secukupnya saja. Sebagian waktunya digunakan untuk beribadah,
mencari ilmu dan jika ada kesempatan juga berdakwah. Tapi rizkinya mengalir
dengan deras.
Sungguh Allah Ta’ala memberi rizki yang tak disangka sangka
jika Dia berkehendak bahkan tanpa hisab. Allah berfirman : “Innallaha yarzuqu man yasyaa-u bi ghairi hisaab”. Sesungguhnya
Allah memberi rizki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan. (Q.S Ali
Imran 37).
Oleh karena itu bolehlah
dikatakan bahwa tidak ada korelasi yang kuat antara usaha dan kerja keras
dengan banyaknya rizki yang diperoleh. Sungguh Allah Ta’ala
memberi dan membagi rizki sesuai ukuran, kehendak, hikmah dan ilmu-Nya. Ada
yang secara materi berlimpah ada pula yang memperoleh secukupnya.
Diantara hikmahnya adalah sebagaimana dimaksud dalam
firman-Nya dalam surat al Zukhruf 32 : “Apakah
mereka yang membagi bagi rahmat Rabb-nya ?. Kamilah yang menentukan penghidupan
mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas
sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan
sebagian yang lain. Dan rahmat Rabb-mu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan”.
Dalam perkara ini maka
kewajiban kita, kata Syaikh Utsaimin,
adalah ridha kepada Allah sebagai Rabb, ridha terhadap pembagian dan
takdir-Nya dan ridha kepada-Nya sebagai dzat Penentu untuk kita imani hikmah
hikmah dan rahasia dari ketentuan ketentuan-Nya.
Oleh karena itu seorang hamba janganlah takut tidak akan
dapat rizki karena Allah Ta’ala menjamin
rizki bagi semua mahluknya. Allah berfirman : “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan
semuanya dijamin Allah rizkinya” (Q.S Huud 6).
Bahkan ada makhluk yang tidak mampu
mengurus rizki bagi dirinya namun tetap memperoleh rizki dengan berbagai cara
dan pengaturan yang sempurna dari Allah Ta’ala yaitu sebagaimana firman-Nya : “Dan berapa banyak makhluk bergerak yang
bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rizkinya sendiri. Allahlah yang
memberi rizki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui”.
(Q.S al Ankabuut 60).
Syaikh as Sa’di berkata : Allah
Ta’ala Sang Pencipta telah menjamin rizki seluruh makhluk, yang kuat maupun
yang lemah. Betapa banyak “binatang
melata”, di muka bumi ini yang lemah kekuatannya, rendah akalnya, “yang tidak dapat membawa (mengurus)
rizkinya sendiri”. Dan tidak pula dapat menyimpannya,
bahkan ia senantiasa tidak dapat dapat membawa rizkinya sedikitpun, namun Allah
terus menyediakan rizki untuknya pada setiap saat sesuai dengan waktunya. (Lihat
Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Kalau demikian masih perlukah kita kerja keras habis habisan
untuk mengejar rizki sehingga bisa membuat lalai beribadah. Sungguh Allah telah
berfirman : “Barangsiapa
yang beramal saleh, laki laki atau perempuan sedangkan dia beriman, akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan”. (Q.S an Nahal 97).
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.082)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar