NASIB INFAK DAN SEDEKAH ORANG KAFIR
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Terkadang kita menyaksikan ada
orang orang kafir yang dermawan dalam
membelanjakan hartanya. Mereka berinfak dimana mana. Mambantu orang miskin,
anak yatim dan anak terlantar dan para janda yang membutuhkan. Bahkan terkadang,
untuk kepentingan misi atau strategi tertentu ada pula diantara mereka yang
memberikan bantuan berupa materi kepada lembaga lembaga Islam.
Terhadap hal ini, sebagian manusia memberikan
pujian bahkan dengan pujian yang terkadang berlebihan. Lalu diekspos diberbagai
media sehingga diketahui orang banyak. Dengan demikian semakin maraklah pujian
kepada mereka. Bahkan ada juga diantara orang orang Islam yang memberikan
pujian kepada orang orang kafir itu.
Lalu bagaimana sebenarnya nasib
infak, sedekah ataupun bantuan berupa harta yang dikeluarkan oleh orang orang
kafir untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Sungguh Allah telah berfirman : “Wabasysyiril ladziina aamanuu wa
‘amilush shalihaatii anna lahum jannaatin tajriimin tahtihal anhaar. Dan berilah kabar gembira kepada orang
orang yang beriman dan beramal shalih, bahwa
untuk mereka (disediakan) surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. (Q.S al
Baqarah 25).
Dari ayat ini kita mengetahui
dengan jelas bahwa amal amal yang baik seperti bersedekah dan berinfak hanya
akan bernilai disisi Allah Ta’ala jika dilandasi dengan iman. Pada hal orang
orang kafir jelas tidak punya iman meskipun diantara mereka ada yang melakukan
amal kebajikan dengan harta harta mereka. Bukankah diantara pengertian atau makna
kafir adalah : Sesungguhnya orang kafir
itu adalah orang orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, tidak beriman dan
tidak bertauhid.
Bagaimana mungkin kebaikan kebaikan
yang dilakukan orang kafir bisa bernilai disisi Allah pada hal mereka
mendustakan ayat ayat Allah dan tidak beriman kepada Allah secara benar dan tidak pula
mentauhidkan Allah.
Sungguh dalam banyak firman-Nya
Allah Ta’ala telah menjelaskan bagaimana nasib amal kebaikan mereka termasuk
infak dan sedekahnya menjadi tidak berharga dan tidak menolong mereka di
akhirat kelak :
Pertama : Q.S Ali Imran 10-11.
Allah berfirman : “Sesungguhnya orang orang yang kafir, bagi
mereka tidak akan berguna sedikitpun harta benda dan anak anak mereka terhadap
(adzab) Allah. Dan mereka itu (menjadi) bahan bakar api neraka. (Keadaan
mereka) seperti keadaan pengikut Fir’aundan orang orang yang sebelum mereka.
Mereka mendustakan ayat ayat Kami maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa
dosanya. Allah sangat berat hukuman-Nya.”
Imam Ibnu Katsir berkata : Apa yang
diberikan kepada mereka (orang orang kafir) di dunia berupa harta kekayaan dan
anak tidak lagi bermanfaat bagi mereka disisi Allah Ta’ala.. Harta kekayaan dan
anak anak orang kafir itu tidak bermanfaat bagi mereka. Bahkan akan menghancurkan
dan menyiksa mereka sebagaimana yang dialami oleh Fir’aun dan orang orang
sebelum mereka yaitu yang mendustakan para Rasul dan apa yang dibawa oleh
mereka dari ayat ayat Allah dan hujjah hujjah-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Kedua : Q.S Ali Imran 116-117.
Allah berfirman : “Orang orang kafir, baik harta maupun anak
anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak adzab Allah. Mereka itu penghuni
neraka (dan) mereka kekal didalamnya”. Perumpamaan harta yang mereka infakkan
didalam kehidupan dunia ini, ibarat angina yang mengandung hawa sangat dingin,
yang menimpa tanaman (milik) satu kaum yang menzhalimi diri mereka sendiri lalu
angina itu merusaknya. Allah tidak menzhalimi mereka, tetapi mereka yang
menzhalimi diri sendiri”.
Syaikh as Sa’di berkata : Allah
Ta’ala menerangkan bahwa orang orang kafir yang mengingkari ayat ayat Allah dan
mendustaan Rasul rasul-Nya tidak akan ada penolong yang akan menyelamatkan
mereka dari siksa Allah. dan tidak pula ada pemberi manfaat yang berguna bagi
mereka. Demikian pula tidak ada pemberi syafaat kepada mereka disisi Allah.
Dan bahwasanya harta dan anak anak
mereka yang disiapkan untuk menghadapi kesulitan dan bercana tidak akan berguna
bagi mereka sama sekali. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketiga : Q.S Mujaadilah 17.
Allah berfirman : “Lam tughniya anhum amwaaluhum wa laa
aulaaduhum minallahi syai-an ulaa-ika ashhabunnaar, hum fiihaa khaalidun”. Harta
benda dan anak anak mereka tidak berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka
dari adzab Allah. Mereka itulah penghuni neraka mereka kekal didalamnya.
Maksudnya : (Harta benda dan anak
anak) mereka tidak bisa menangkal sedikitpun siksaan terhadap mereka dan tidak
bisa memberikan pahala sedikitpun bagi mereka (Tafsir Taisir Karimir Rahman,
Syaikh as Sa’di).
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (728)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar