BERHARAP
DIKEMBALIKAN KE DUNIA UNTUK
SHALAT DUA RAKAAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Jika
seorang hamba telah diwafatkan oleh Allah
Ta’ala maka dia akan melihat sebagian alam gaib yang sebelumnya sewaktu masih
hidup tidak bisa dilihatnya. Dia betul betul akan melihat malaikat, adzab atau
nikmat kubur bahkan akan diperlihatkan kepadanya tempatnya setelah hari Kiamat.
Apakah di surga atau neraka.
Pada
saat itulah dia merasakan berbagai
penyesalan yang amat sangat. Dia memohon kepada Allah Ta’ala agar dikembalikan
kedunia untuk bisa melakukan amal shalih dan berbagai kebaikan yang dulu belum
dilakukan atau baru sedikit yang dilakukan.
Ini
dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya : “Dan
(alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat orang orang yang berdosa itu menundukkan
kepalanya dihadapan Rabb-nya (mereka berkata) Ya Rabb kami kami telah melihat
dan mendengar maka kembalikanlah kami (ke dunia) niscaya kami akan mengerjakan
amal shalih. Sungguh (sekarang) kami adalah orang orang yang yakin”. (Q.S
as Sajdah 12)
Diantaranya ada pula yang berangan
angan agar dikembalikan kedunia untuk bisa shalat dua rakaat. Ini terjadi pada
seseorang yang sering melalaikan shalatnya dan membawa dosa ke alam kuburnya. Sungguh orang
telah mati telah menyaksikan dalam
kuburnya betapa besar pahala yang Allah sediakan bagi mereka yang melakukan
shalat baik shalat fardhu maupun shalat sunnah.
Abu
Hurairah berkata bahwa Rasulullah pernah melalui sebuah kuburan dan bertanya :
Kuburan siapa ini ? Kata para sahabat : Ini kuburan si Fulan, maka beliau bersabda : “Rak’ataani ahabbu ilaa
hadza min baqiyati dun-yaakum” Shalat dua rakaat lebih ia sukai dari apa
yang tersisa dari dunia kalian. (H.R ath Thabrani dalam Mu’jam Ausath).
Dalam
riwayat lain disebutkan : “Rak’ataani khafiifataani mimma tahqiruuna wa
tanfiluun, yaziduhuma hadzaa fii ‘amalihi, ahabbu ilaihi min baqiyati
dun-yaakum” Dua rakaat ringan yang kalian remehkan dan kalian anggap
sunnah, yang dapat menambah amal orang ini, lebih dia cintai dari apa yang
tersisa dari dunia kalian. (H.R Ibnul
Mubarak, dishahihkan Syaikh al Albani).
Kenapa
mereka minta dikembalikan ke dunia untuk shalat ?. Karena mereka telah
mengetahui dengan yakin bahwa shalat adalah ibadah terbaik yang akan menolong
manusia setelah wafatnya. Rasulullah bersabda : “Ashshalaatu khairu
maudhuu’in, famanis tathaa’a an yastakatsira falyuktsir” Shalat adalah ibadah terbaik yang
diperintahkan. Maka barangsiapa mampu memperbanyak shalat hendaklah ia
memperbanyaknya. (H.R ath Thabrani,
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Jadi
puncak angan angan orang orang yang
berdosa adalah berharap agar ia bisa dikembalikan kedunia untuk menambah amal baiknya dan mengejar apa yang
telah dia lalaikan dahulu waktu masih di dunia.
Inilah
sebagian penyesalan manusia di alam
kubur. Lalu bagaimana dengan kita yang belum sampai ke alam kubur dan masih
berada di dunia. Tentu sangatlah baik jika kita tidak lalai dalam melakukan amal shalih sebagai persiapan sebelum wafat.
Rasulullah Salalllahu
‘alahi Wasallam mengingatkan kita untuk menjadi
orang yang cerdas yaitu mempersiapkan
datangnya kematian. Abdullah ibn Umar
berkata : Aku menemui Nabi Salalllahu ‘alaihi Wasallam bersama sembilan
orang sahabat. Salah seorang sahabat dari Anshar bertanya : Siapakah orang yang
paling cerdas dan paling mulia, wahai Rasulullah? Beliau menjawab : “Yang
paling banyak mengingat kematian dan paling keras dalam mempersiapkan diri
menghadapinya. Merekalah orang yang paling cerdas”. (H.R Ibnu Majah)
Imam Ibnu Jauzi mengingatkan : Wajib atas orang
yang tidak mengetahui kapan kematian menjemput untuk selalu siap. Jangan
terperdaya oleh kemudaan dan kesehatan, karena sedikit orang yang mati tua,
kebanyakan mati muda. Karena itu, jarang orang yang mencapai usia tua.
Kewaspadaan yang penting adalah kewaspadaan dari melakukan kemaksiatan karena
akibatnya (sangatlah) buruk.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (713)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar