MEMPEROLEH KEMULIAAN DENGAN SHALAT MALAM
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Setiap orang menginginkan dirinya
menjadi manusia yang mulia. Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk
mendapatkannya. Memang ada banyak cara untuk menjadi orang mulia. Tapi ketahuilah
bahwa ada satu cara yang sangat baik dan bisa dilakukan seorang hamba untuk
mencapai kemuliaan yaitu dengan melazimkan
shalat malam bagi dirinya.
Allah berfirman : “Wa minal laili fa tahajjad bihii
naafilatan laka, ‘asaa aiyab’atsaka rabbuka maqaaman mahmuudaa” . Dan pada
sebagian malam lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan
bagimu. Mudah mudahan Rabb-mu mengangkatmu
ketempat yang terpuji. (Q.S al
Isra’ 79).
Rasulullah bersabda : “Ataanii jibriilu faqaala : Ya Muhammad,
isy maa syi’ta fainnaka mayyitun, wa ahbib maa syi’ta fainnaka mufariquhu,
wa’mal maa syi’ta fainnaka majziyun bihi, wa’lam anna syafaral mu’minin
qiyaamuhu billaili wa ‘izzahustighnaa uuhu ‘aninnasi”. Jibril mendatangiku,
lalu berkata : Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu akan mati,
cintailah apa saja sekendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan
beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan
seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap
manusia (H.R Imam al Hakim dan Imam al Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh al
Albani).
Ketahuilah bahwa shalat ini menjadi kebiasaan orang orang
shalih dari dahulu hingga sekarang. Mereka dengan sungguh sungguh dan istiqamah
melaksanakannya karena ingin mendapat kemuliaan dan keutamaannya yang banyak.
Rasulullah bersabda : … Wa afdhalush shalaati ba’dal faridhati shalaatul laili”
… Dan sebaik baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (H.R Imam
Muslim).
Lihatlah bagaimana kesungguhan sahabat dengan shalat malamnya diantaranya
adalah sebagaimana yang dikabarkankan oleh Abu Utsman an Nahdi. Dia berkata :
Aku pernah bertamu pada Abu Hurairah beberapa hari. Aku lihat Abu Hurairah,
istrinya dan pembantunya senantiasa membagi malam menjadi tiga untuk shalat.
Apabila yang satu telah shalat lalu membangunkan yang lain. (Kitab Hiyatul
Auliyaa’).
Dengan pembagian itu maka rumah Abu
Hurairah selalu dihiasi dengan shalat
malam secara bergantian semenjak selesai shalat Isya sampai shalat Shubuh.
Selanjutnya adalah tentang shalat
malam Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Beliau adalah seorang Ulama besar,
bekas Rektor Universitas Islam Madinah dan bekas Mufti Besar Kerajaan Saudi
Arabia. Dalam kitab Akhlak dan Keutamaan Syaikh bin Baz disebutkan bahwa Ahmad salah seorang anak Syaikh bin Baz
berkata : Semenjak aku mengenal ayahku, beliau bangun satu jam sebelum subuh
dan beliau selalu shalat malam 11 rakaat.
Lalu bagaimana dengan kita di zaman
ini. Fastabiqul khairaat. Berlombalah untuk melakukan kebaikan dan mencapai
kemuliaan. Insya Allah bermanfaat fid dun-ya wal aakhirah.
Wallahu A’lam (547)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar